Chapter 2

11.3K 616 33
                                    

Tak pernah Sasuke pungkiri, masih ada sosok gadis yang sangat rapuh seperti Sakura yang berusaha hidup dengan menegarkan diri.

Setelah membuat Sakura tidur kembali dengan obat bius, dokter memanggilnya untuk bicara empat mata, dan memberitahukan tentang kondisi gadis itu yang bisa dikatakan buruk.

"Tuan muda, gadis ini tidak mengalami penyakit halusinasi ataupun membual suatu karangan, tetapi gadis ini seperti bertukar jiwa." Jelas dokter.

Alis Sasuke mengerut, masih cukup sulit memahami penjelasan dokter yang sejujurnya sudah lebih jelas, hanya saja dirinya kurang memahami.

"Mau di periksa seperti apapun, kondisi tubuh pasien sudah stabil, benturan di kepalanya tidak cukup parah, kesadarannya normal, dan pemicunya hanya satu! Yaitu ingatannya. Tampaknya pasien mengirah hidup di masa depan, itu tebakan ku, sebab hal ini pernah aku pelajari di dunia kedokteran, tinggal tugas anda harus melakukan apa padanya agar bisa mengembalikannya."

Itulah yang dikatakan dokter, kemudian Sasuke di beri izin boleh pergi, pemuda itu sepanjang lorong atau koridor rumah sakit terus memikirkan Sakura, tak tau kenapa ia sampai sepeduli ini, yang pasti, ada sebagian hatinya, ingin mempedulikan Sakura di dekatnya.

Mulai saat itulah, Sasuke memutuskan merawat Sakura, bahkan keluarganya ikut membantu, tak mereka curiga pada Sakura, malah mereka mendukung jika Sasuke dan Sakura menjalin hubungan.

Mengingat apa yang terjadi antara Sasuke dan Hinata, membuat keluarga Uchiha geram pada gadis itu, dan bersumpah! Sampai tujuh keturunan, Uchiha dan Hyuga selamanya akan putus hubungan.

"Ne.. aku yang lupa ingatan, atau memang Sasuke-kun yang mau mempermainkan ku? Aku jelas ingat, hari di mana aku mengandung Sarada." Sakura menatap perut ratanya dan menyentuh perutnya itu, Sasuke ikut menatapnya.

"Kau bilang ingin bayi perempuan saat di hari pernikahan kita, Sasuke-kun juga yang memberi nama bayi kecil kita dengan nama Sarada dan saat aku bertanya kenapa namanya harus Sarada? Sasuke-kun bilang karena suka melihat buah salad, makanya namanya Sarada." Jelas panjang lebar Sakura.

Sasuke tersenyum hangat, baru kali ini, Sasuke tersenyum sehangat itu, dulu pada Hinata saja Sasuke tak pernah sesenang ini, tapi Sakura? Gadis yang baru saja masuk dalam hidupnya, dalam sekejap dapat menghilangkan luka yang entah sebesar apa sakitnya.

Posisi mereka saat ini terbaring bersama dan berhadapan di atas ranjang rumah sakit, Sakura bermanja ingin di peluk, Sasuke yang tak dapat menolak dengan gugup melakukan itu, siapa sangkah? Saat merasakan hangatnya juga mungilnya tubuh Sakura, membuat hatinya seketika tenang.

Tangan Sasuke terus menerus mengelus surai merah muda Sakura yang cukup panjang, di mana gadis itu masih meracau tentang kehidupan mereka di ingatan gadis itu dengan bibir merucut imut.

"Sasuke-kun juga bilang masih mau anak perempuan yang cantik seperti aku, tapi aku merasa aku tidak cantik, jadi aku maunya anak laki-laki saja yang tampan seperti Sasuke-kun tapi ceria seperti aku, bagaimana?" Tanya Sakura tersenyum manis dengan mata berbinar-binar.

Dan kini, impian Sasuke hidup kembali, sejak tadi Sakura terus membicarakan soal anak, membuat tentang anak itu terdengar manis, apalagi semuanya yang di ceritakan Sakura apa yang terjadi itu sontak membuat Sasuke menginginkan kebahagiaan itu, dengan menitiskan air matanya, ia maju mencium kening Sakura dan memeluk gadis itu.

Cup

"Hn, Mari kita menikah dulu yah."

.
.
.

Sakura di nyatakan sembuh total, iapun di bawah ke mansion Uchiha untuk di rawat, di awal gadis itu tinggal di mansion, hampir setiap jam ia menanyakan keberadaan Sarada, hingga hari ini, Sakura tak lagi bertanya saat menyadari sesuatu.

Red Thread [Sasusaku 21+ - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang