Him

10.4K 482 12
                                    

Haechan menatap seorang pemuda yang sedang asik bermain basket bersama teman-temannya.

Sudah sejak dua tahun lalu ia menyukai pemuda itu, magsudku siapa yang tidak menyukai Jung Jeno yang tampan, tinggi, cerdas dan kaya.

Mustahil ada yang tidak menyukainya Jeno memang memiliki banyak penggemar, bahkan ada juga yang terang-terangan mengatakan bahwa mereka menyukai Jeno.

Tapi Haechan memilih untuk tidak terlihat, ia memilih berpura-pura tidak peduli pada Jeno walaupun rasanya ia ingin menghampiri Jeno dan memeluknya dengan erat sekarang juga, tapi tidak Haechan masih cukup waras untuk tidak melakukanya.

"Boom!" Seseorang mengejutkan Haechan dari belakang lalu ia tertawa melihat Haechan "Jangan melihat keluar Jendela terus, ayo selesaikan piket hari ini aku lelah ingin pulang"

"Ah, Maaf Hannie ayo aku tinggal buang sampah saja"

Ini sudah pukul empat sore, suasana sekolah juga sudah cukup sepi hanya ada beberapa siswa yang mengikuti Ekskul dan juga memiliki jadwal piket  kelas, karena sekolah telah berakhir dua jam lalu.

Haechan dan Han berjalan menyusuri lorong sekolah, tanpa sadar Haechan terus menoleh ke arah lapangan basket tapi kali ini bukan untuk Jeno. Melainkan langit yang kini sudah berwarna oranye.

"Han" Haechan menahan seragam Han membuat pemuda itu berhenti lalu menatap Haechan penuh tanya "bukankah langitnya sangat indah?"

Han ikut menatap langit lalu tersenyum "iya indah sekali, aku harus memotret nya" ucap Han sambil mengeluarkan telepon genggam miliknya.

                       ____________

"Hei, lihat mereka pasti penggemar mu"

"Entahlah, ayo lanjutkan lagi"

                   _______________

"Langit sore hari memang indah ya" Haechan dan Han menoleh ke belakang ada seorang pemuda manis sedang tersenyum ke arah mereka
Na Jaemin namanya.

"J-jaemin? Kau belum pulang?" Tanya Han sedikit terkejut karena Jaemin sendiri tidak memiliki jadwal piket.

"Ah, aku habis membaca buku di perpustakaan sekalian menunggu Jeno hehe" Ucap Jaemin diiringi senyum manis, benar-benar manis hingga setiap orang yang melihatnya pasti meras senang.

"Kau pacar yang pengertian~" celetuk Haechan

"Ah, tidak juga hehe lagi pula aku dan Jeno belum pacaran"

"Kenapa?"

"Jika pacaran akan ada fase putus dan aku tidak ingin putus" ucap Jaemin menatap Haechan dengan penuh arti "ah, yasudah aku ke Jeno dulu ya dahh~"

Jaemin sedikit berlari ke arah Jeno, Melihat orang yang ia sukai menghampiri nya Jeno berhenti sejenak lalu tersenyum ke arah pemuda Na itu.

Haechan menyaksikan kejadian itu hanya bisa diam memandang mereka berdua "mereka manis bukan?" Ucap Han tiba-tiba, Haechan mengangguk kecil sebagai jawaban.

Setelah itu mereka berdua segera pergi dari tempat itu.

.

Jeno dan Jaemin kini tengah berada di sebuah cafe favorit mereka berdua.

"Na, kau tadi berbicara apa dengan dua orang yang terus melihatku" Jaemin sedikit berfikir dua orang yang melihat Jeno? Ah mungkin....
"Haechan dan Han?" Tanya Jaemin bingung "aku tidak tahu namanya tapi salah satunya berkulit Tan dan yang lainnya seperti tupai"

"Berati benar itu Haechan dan Han tapi, mereka tidak melihat ke arahmu mereka melihat langit, tadi sore langitnya sangat indah" Jelasnya Jaemin meluruskan kesalahpahaman Jeno.

"Jadi Nono jangan terlalu percaya diri"

"A-aku tidak! siapa bilang aku terlalu percaya diri ini karena Hyunjin bilang ada dua orang yang terus melihatku!" Jaemin sedikit terkekeh melihat Jeno yang merasa malu.

"Hmm baiklah"

.

Diam Haechan diam menatap televisi yang menyala menampilkan acara komedi kesukaannya, biasanya Haechan akan tertawa puas tapi tidak kali ini.

Pikiran Haechan melayang memikirkan Na Jaemin.

Pemuda Na itu sama seperti Jeno, ia juga berasal dari keluarga terpandang masa kecil Na Jaemin pasti sangat indah, Haechan jadi iri karena masa kecilnya dihiasi dengan pukulan dan teriakan.

"Na Jaemin dan Jung Jeno, Jung Jeno dan Na Jaemin mereka memang cocok"

"Kalau di pikir-pikir Jeno pasti akan menderita jika denganku, dan bahagian dengan Jaemin jujur aku iri pada Na Jaemin" monolog Haechan pada dirinya sendiri.

.
.
.

TBC.......

back off (Nominhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang