Part 3, why?

1.1K 72 3
                                    

PRILLY

"Hai mommy!.." Sapa ku saat keluar dari kamar yg langsung memeluk dan mencium mami ku tersayang ini

"Hey beautiful, bagaimana kuliah mu hari ini?" Tanya Mommy sambil menyiapkan hidangan makan malam

"Menyenangkan mom, aku sudah banyak mendapat teman."

Ku lihat mom tersenyum dengan jawabanku. Pasti mom senang karena aku sudah mendapat teman.

Aku menarik kursi dan duduk manis sambil mengetuk-ngetukan jari ku di meja makan.
Lalu papi mengelus puncak kepala ku dan turun ke punggung ku sambil tersenyum, aku menyapa sambil tersenyum.

Papi menarik kursi di sebelah ku dan di dekat mommy. Dan diikuti Casey sambil berlari-lari kecil.

Aku tertawa kecil melihat Casey yg kesulitan duduk di kursi.

"Kak Illy, bantuuiin" pintanya dengan nada manja

"Iya iya sinii," Aku membantunya naik ke kursi dengan hati-hati. Ia mengucapkan terima kasih pada ku yg ku balas dengan anggukan.

Aku menatap meja makan, ada beberapa hidangan kesukaan ku disana. Ada sup makaroni, telur balado, dan tempe goreng tepung. Biasanya ada Bi Arin yg memasak, tapi Bi Arin sedang pulang kampung.

Sehingga banyak pekerjaan yg mami kerjakan sendiri.

Memang makanannya tak semewah biasanya, tapi jika mami yg memasaknya, aku tetap suka.

Akhirnya kami semua selesai makan malam. Kami bercakap-cakap sebentar lalu aku ingin kembali ke kamar tapi papi menghentikan langkahku

"Honey, kau tidak melupakan obat mu bukan?"

"Oh, tidak Pi, aku baru akan meminumnya. Papi tidak perlu khawatir." Jawabku sambil tersenyum

"Baiklah."

Aku segera mengambil obat di botol putih itu. Aku meminum 3 kaplet dalam sehari, sesudah makan tentunya.

Ya, rasanya memang pahit. Tapi beruntunglah aku tidak perlu meminum banyak obat berturut-turut.

Aku yg kelelahan segera ke kamar untuk beristirahat.

Di kamar, aku langsung merebahkan tubuh mungil ku ke ranjang yg super empuk itu.

Aku berusaha memejamkan mata, tapi mengapa itu sulit? Dan kenapa ada bayangan Ali di dalam pikiranku.

Bayangan Ali itu mengusikku, ia mengganggu tidur ku. Oh Ali.. Pergilah, kau mengganggu tidur ku. Batin ku

Lalu aku mengingat ucapan Ghina kemarin, Ali memang tampan. Mengingatnya pun aku tersenyum dengan sendirinya.

Terus memikirkannya.. Sampai lelah menuntunku ke alam mimpi.

**

"Hey Prilly! Ayo kejar aku!!"

"Ali!.. Aku lelah, tak bisakah kau berhenti sejenak?"

"Baiklah"

Ali berjalan gontai dan menghampiriku dengan nafas tersenggal-senggal.

Tapi sebelum ia duduk aku sudah menangkapnya dengan cekatan

"Catch you!. Hahahaa" tawa ku lepas saat itu

"Kamuuu"

Aku dan Ali berlari-larian di pegunungan hijau itu tapi kemudian..

"Alii!!" Jerit ku histeris melihat Ali terus tergelincir ke bawah sana terus menuju kebawah

"Ali! Alii!!"

Tangis ku semakin menjadi ketika melihat Ali terkapar di bawah sana dengan darah mengalir dari pelipisnya.

"Aaaliii!!" Jeritku

Dan tiba tiba aku terbangun dari mimpi buruk ku itu dengan keringat bercucuran.

"Cuma mimpi?..hufftthh" gumamku pelan

Pukul 1 pagi, untung mami dan papi tidak terbangun karena teriakan ku.

Maksudku, mimpi apa ini? apakah ini pertanda sesuatu? Semoga saja tidak.

Lalu aku kembali untuk tidur.

--------------------

Sorry pendek ya.. Soalnya mau belajar dulu, nanti di next lagi kok

Xx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PART OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang