●●●
Happy reading!
●●●Rabu, 04.30 pm
Bugh,bugh,bugh
"Empat!"
Bugh, bugh, bugh-
"Tendang!"
BUGH
"Huhh, cape banget. Istirahat 'kang?"
("Kang" panggilan untuk laki-laki yang lebih tua dalam bahasa sunda.)
"5 menit," pria seperempat baya yang di sebut 'kang' tersebut, mempersilahkan remaja laki-laki yang kelelahan itu untuk beristirahat sejenak.
Yang di persilahkan langsung menepi, sekedar mengambil nafas dan mengaliri tenggorokannya yang terasa kering dengan air mineral yang ia bawa.
"Haka!"
Mahaka Artaraja, remaja laki-laki dengan nama panggilan Haka itu menolehkan kepalanya ke samping, kemudian bangkit menghampiri temannya yang baru saja meneriaki namanya.
"Kok disini Ar?" tanyanya saat sudah berada di hapadan temannya.
"Mau jemput Haka, gabut di rumah," jawaban acuh tak acuh yang di lontarkan oleh remaja dengan sebutan 'Ar' itu.
"Oh iya, tunggu sebentarnya, latihannya acan beres," ucap Haka yang kemudian meninggalkan si 'Ar'.
(Belum selasai)
Arkama Samudra, remaja yang di panggil 'Ar' oleh Haka itu hanya menangguk, memperhatikan temannya yang kembali berlatih, dan tubuh yang bercucuran keringat.
•■•
Setelah tadi menyelesaikan latihannya Haka langsung pamit pada anggota yang lain. Dan disinilah dirinya sekarang, berada di dalam mobil Arka untuk pulang.
Soal latihan, Haka mengikuti pelatihan beladiri Tarung derajat. Tarung Derajat adalah seni bela diri khas suku Sunda berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat. Di kenal juga dengan nama Boxer, beladiri tersebut berfokus pada tendangan serta pukulan.
Biasanya, Haka latihan dua kali dalam seminggu, minggu pagi, dan rabu sore. Ia sendiri masih baru menjadi anggota tarung derajat, dirinya baru pada tingkat dua.
"Arka." suara Haka memecahkan keheningan yang terjadi beberapa saat di dalam mobil.
"Hm?"
"Mampir mesjid di depan dulu ya Ar, bentar lagi adzan."
"Iya," jawabanya. Membawa mobilnya menuju parkiran mesjid yang lumayan luas.
Haka membuka pintu mobil tanpa beranjak dari duduknya, menoleh pada temannya lantas bertanya.
"Arka mau ikut Haka, atau mau tunggu di mobil aja?"
"Ikut deh."
Mengangguk, Haka kemudian beranjak keluar mobil, bersamaan dengan Arka yang ikut keluar dari sebrangnya.
Mereka berdua berjalan bersisian tanpa mengeluarkan suara.
"Arka tungguin di sini ya," ucap Arka pada saat sampai di undakan tangga mesjid.
"Heem," jawab Haka lantas masuk ke area toilet untuk wudhu, meninggalkan Arka sendirian yang menatap ke dalam mesjid dengan pandangan sulit di artikan.
●●●
Tbc
●●●S176223126