awal ke bencian

64 3 0
                                    

Perang dunia ke 4 telah usai 2 bulan yang lalu kini dunia shinobi telah damai tidak ada desa yang saling bermusuhan lagi berkat pahlawan shinobi kita naruto dan sasuke yang sudah mengalahkan madara. tapi mereka berduka atas gugur nya neji shinobi kebanggaan konoha.

di salah satu makam pahlawan shinobi terlihat seorang gadis sedang menangis di makam yang tertulis (hiyuga neji).

"Hiks n neji ni hiks kenapa nisan hiks mengobarkan nyawa untuk hiks gadis lemah hiks dan bodoh seperti ku hiks kenapa hiks" hinata menatap makan neji dengan air mata berlinar membasahi pipi nya.

"Tidak usah sok polos, sahabat kami neji pergi semua gara gara wanita sialan seperti mu kau itu hanya beban untuk semua orang kenapa kau tidak mati saja DASAR GADIS LEMAH"

Hinata menoleh dan melihat teman teman nya beserta tenten yang menatap tajam dirinya.

"A apa yang k kalian lakukan di sini" hinata bertanya dengan gugup saat melihat tatapan tajam dari teman temanya.

"Tadi kami ingin menjenguk neji tapi melihat mu membuat mood ku buruk hanya dengan melihat wajah sok polos mu itu" naruto menatap tajam hinata.

Deg Deg

Sakit sekali saat mendengar hinaan dari mulut orang yang sangat dia cintai.

kiba menatap datar hinata, dulu dia sangat menyayangi hinata bahkan menganggapnya adik tapi rasa sayang nya hilang saat melihat sahabatnya mengorbankan nyawa nya hanya untuk hinata yang sangat bodoh. dia tidak habis pikir dengan hinata dia ingin menyelamatkan naruto padahal semua orang tau naruto tidak akan mati semua dah itu. sebab itu lah yang membuatnya membenci mantan teman nya itu.

"Sudahlah lebih baik kita pergi dari pada melihat orang yang tidak berguna sepertinya" sakura mengajak mereka pergi dan melirik dengan sinis hinata.

Mereka meninggal kan areah pemakaman dan meninggalkan hinata sendiri.

Hinata memandang punggung teman teman nya dengan senduh setetes air mata jatuh di pipi nya.

"Sebegitu benci nya kalian padaku. rasanya aku merindukan tepukan hangat kiba kun, senyum ceria naruto kun dan mata penuh kekawatiran dari ino, sakura, dan tenten ne saat melihatku terluka, kini mata yang memandanku penuh kekawatiran telah berubah menjadi benci"

Hinata melirik makam neji dan tersenyum.

"Nisan, hinata pamit nanti hinata datang lagi maaf sudah membuat keributan di depan makam mu, hinata pamit nisan ." hinata berjalan menjauh dari makam neji.

~oOo~

Dengan santai hinata berjalan menuju mesion hiyuga.

"Anak sialan itu ya yang membuat kita kehilangan shinobi kuat dan pintar seperti neji "

"Malang sekali nasib neji dia mengorbankan diri untuk melindungi seorang gadis lemah sepertinya"

"Seharusnya yang mati itu dirinya bukan neji"

Hinata yang mendengar bisikan orang orang itu hanya berjalan menunduk.

"Ne hiyuga san kau di panggil hokage sama" Ucapan seorang anbu yang di tugaskan untuk memangil hinata.

"Ha,i" setelah itu dia berjalan menuju kantor hokage entah kenapa perasaannya tidak enak.

Kantor hokage:

"Apakah anda yakin hiashi san" kakashi yang selaku hokage bertanya.

"Aku sangat yakin dengan keputusanku ini lagi pula seluruh warga desa mendukung untuk mengusir anak itu" ucap hiashi dengan datar.

DI BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang