Bab 3

4 0 0
                                    

Matahari bersinar begitu terang di pagi hari menerangi bumi yang sempat gelap olehnya malam.di sebuah kerajaan api seorang gadis baru saja membuka mata, pertama yang ia lihat adalah sebuah kamar yang sangat luas dan juga asing, dirinya lupa apa yang terjadi padanya semalam sampai pintu kamar di buka oleh seseorang yang memakai pakaian pelayan kerajaan

"Nona sudah bangun,kalau begitu makanlah terlebih dahulu"ucap sang pelayan dan menaruh makanan yang ia bawa tadi ke atas meja

"Aku dimana"tanyanya

"Sekarang kau berada di istana api"jawab sang pelayan"kemarin malam dirimu di temukan pingsan oleh prajurit di tengah acara lalu raja memerintahkan kami untuk merawat dirimu sampe sembuh, tapi tenang saja tidak ada hal yang serius.kata tabib dirimu pingsan akibat kelaparan karna itu makanlah sekarang" jelasnya panjang lebar

"Aku ingin pulang"ucapnya dan ingin bangkit dari atas kasur tapi sayang dirinya hampir saja terjatuh kalau tidak di tolong oleh pelayan itu

"Nona,makanlah terlebih dahulu"

"Panggil aku Anna,namaku Anna"

"Oh,baiklah Anna, sekarang duduklah kembali aku akan membantumu makan"tawar sang pelayan dengan seyum di wajahnya




Sedangkan di sisi lain

"Pangeran,kau ingin menemui gadis yang pingsan tadi malam"tanya DESYI FAYBEA

Ya dirinya tahu tadi malam ada seorang gadis yang pingsan di acara mereka dan seperti dalam novel orang itu seharusnya Anna

"Putri Desyi~~"belum sempat pangeran mahkota menyelesaikan perkataannya Desyi lebih dulu menyela

"Panggil aku Bea,Bea aja gak usah pake embel embel putri. Bea aja cukup"sela Bea dengan seyum di wajah cantiknya

Alasannya, Beanca di dunia nyata sering di panggil Bea dan sekarangpun dirinya ingin tetap di panggil Bea.

"Aku tidak peduli, sekarang menjauh lah dariku"tegas sang pangeran

Eh...kasar banget sih,padah gue coma mau liat seperti apa Anna itu.

Bukan Beanca namanya kalau mau nurut sekarang aja dirinya malah ngekutin pangeran mahkota dari belakang untuk liat protagonis wanita

Setelah tiba di depan pintu para penjaga segera membukakan pintu untuk pangeran dan putri masuk.bisa mereka lihat seorang gadis duduk di atas kasur dan satu pelayan sedang membersihkan piring yang ada di atas meja untuk di bawa kembali kedapur

Pelayan yang menyadari adanya pangeran mahkota dan putri negri air segera memberi hormat begitupun dengan Anna yang sudah berdiri di samping pelayanan itu.

"Hormat kami kepada pangeran mahkota negri api dan putri negri air"ucap sang pelayan membungkokkan sedikit tubuhnya dan di ikuti oleh Anna tapi Anna hanya diam saja karna dirinya baru tahu saat pelayan itu memberi hormat kepada mereka

"Keluarlah"ucap pangeran pada pelayanan itu dan menyisakan mereka bertiga saja

Suasana menjadi canggung dan hening Anna terus menundukkan kepalanya dia baru tahu orang yang dia suka semalam adalah pangeran mahkota sedangkan pangeran entah apa dengan perasaanya ia merasa memiliki sedikit ketertarikan pada Anna.katakan saja pangeran mahkota kerajaan api tertarik pada seorang gadis yang di temukan pingsan di acara perjodohan dirinya dengan putri negri air

Sosok Anna tidak lebih cantik dari Desyi ia terlihat manis dan agak imut. Hey... Sosok Desyi jauh lebih cantik dan imut bahkan Desyi memiliki bibir yang kecil dan gemuk, seharusnya dengan bentuk bibirnya saja sudah cukup membuat orang orang tergila-gila padanya

Sedangkan Bea sudah muak dengan adegan ini  dirinya sudah tahu ini akan terjadi persis seperti dalam novel bedanya saja mereka hanya berdua tanpa Bea karna dalam novel Bea tidak ikut saat pangeran menjenguk Anna dan ini adalah pertemuan pertama mereka jadi sayang untuk di lewatkan

"Ma-maafkan hamba pangeran mahkota, hamba akan segera pergi"ucap Anna dengan suara bergetar dirinya takut mendapat hukuman karna telah mengacaukan perayaan tadi malam padahal acara berlangsung dengan sangat baik tanpa ada gangguan sedikitpun karna bagi mereka rakyat jelata seperti Anna hanya sebuah sampah yang tidak patut untuk jadi pusat perhatian dan seseorang harus menyingkirkan sampah itu

Pahamkan...maksud aku.

Anggap aja Anna itu sampah dan prajurit itu berniat membersihkan lalu raja meminta prajurit untuk merawatnya agar di cap sebagai raja yang peduli pada rakyatnya dan tujuan pangeran datang pun tidak luput untuk mendapatkan gelar itu tapi yang dia tidak tahu dirinya malah tertarik pada Anna sang sampah...

Keluar deh ...jiwa antagonis gue...he..he..

"Beristirahat beberapa hari disini sampai kamu sembuh"

Ck,modos....

"Saya sudah tidak apa apa pangeran"ujar Anna

Bea terlalu muak dengan adegan mereka akhirnya ia memutuskan keluar dari ruangan itu dan menuju taman yang ada di istana

"Jijik gue liat mereka kayak gitu,apaan alay..."ujar bea terlampau kesal, saat ini dia sedang duduk di atas batu dan memberi makan ikan di kolam ikan yang ada di taman istana

"Sebenarnya gue kesian Ama loe,ada banyak lelaki tampan di dunia ini tapi kenapa loe sangat menginginkan pangeran sialan itu.tapi loe tenang aja gue akan tetap bantu loe buat dapetin apa yang seharusnya menjadi milik loe"racaunya pada dirinya sendiri dan terus memberi makan ikan di kolam









"Bicara sama siapa"








Hayo...siapa yang ngomong....
Padahal dari tadi Bea sendirian loh di taman..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang