05

153 12 1
                                    

"Chika, lo ngelamun mulu dari tadi," ucap Imel duduk disebelah Chika.

"Guee lagi bingung aja Mel," ucap Chika lalu tersenyum.

"Bingung mikirin apa sihhh?" kepo Imel.

"Pilih eskul," ucap Chika berbohong.

"Yaa kirain bingung kenapa," Imel menyentil jidat Chika gemas.

"Permisi semuanya, maaf menggangu." ujar sekelompok siswa dan siswi yang Chika yakini adalah perwakilan ekskul.

"Iya kak," jawab seisi kelas.

"Kita perwakilan dari ekskul futsal yang mau gabung silakan angkat tangan," ucap seorang laki-laki tinggi.

Beberapa dari teman Chika pun mengangkat tangannya termasuk Imel yang sedari tadi sudah senyum-senyum tidak jelas.

Selesai kakak kelas tadi mencatat, mereka berpamitan dan berlalu menuju kelas lain.

"Mel, lo udah ikut dua ekskul anjir, jangan bilang setalah ini lo mau nambah lagi," peringat Chika, sahabatnya ini memang tidak tahu diri. sudah tahu fisiknya lemah.

"Ishh nanti gue mau ikutan eskul yang lo pilih."

"Jangan, gue mau ikut basket." ucap Chika.

"Bodo, gue ikutan pokoknya." Chika hanya mampu memutar bola mata malas.



•••





"Selamat sore semuanya, saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah minat mengikuti ekskul kami yaitu Basket, ingat jangan pernah jadikan ekskul basket ini hanya ajang untuk kalian yang ingin terkenal hingga tidak serius." ucap seorang laki-laki berwajah dingin.

"Siap kak." jawab semuanya kompak termasuk Chika dan Imel.

"Sekarang kita perkenalan terlebih dahulu, nama saya Alvarez panggil saya kak Varez, saya Ketua ekskul Basket."

Dilanjut yang lain dan sekarang giliran Chika. "Selamat sore semuanya, perkenalkan nama saya Chika, Chika Larissa Keylatabayong, alasan saya mengikuti ekskul ini karena tertarik, terima kasih."

Dan dilanjut oleh yang lain hingga selesai.

"Baik karena hari sudah sore silakan kalian boleh pulang." ucap Alvarez lalu mereka semua berlalu.

"OMG, ganyesel masuk basket Chika, ganteng-ganteng semua." ujar Imell senang.

"Denger gak tadi alvarez ngomong apa?"

"Iya iya dengerr, btw mau bareng?" tawaran Imel membuat Chika langsung mengangguk.

"Boleh kayaknya Rei masih latihan futsal." ucap Chika lalu memakai helm.

"Bareng gue" tiba-tiba Rei saat Chika sudah naik ke motor Imel.

Chika yang melihat itu langsung melotot lalu menepuk bahu Imel agar cepat menjalankan motornya.

"Cepettt Mel," ucapnya membuat Imel panik lalu terjatuh karena ketidakseimbangan motornya.

Bruk

"Batu," ucap Rei membantu Chika berdiri lalu membantu Imel juga.

"Ka sorry nih bukan bermaksud gimana-gimana, tapi kayaknya lo pulang sama kak Rei aja deh, gue duluan byee." ucap Imel lalu meninggalkan Chka dan Rei.

"Apan sih Rei? kamu masih ekskul juga." ucap Chika kesal.

"Sebentar lagi juga pulang ayo," Rei menarik tangan Chika agar gadis itu mengikutinya.

Sesampainya disana, terlihat banyak sekali anggota kelas 10 termasuk Imel, bukannya tadi cewek itu udah pulang? kok bisa disini? Imel yang sadar tatapan Chika itu hanya menyengir kuda.

"Eh itu pacarnya kak Rei?"

"Cantik banget anjirrr,"

"Anak Mia 2 sekelas sama Agnes juga Imelda."

"Beruntung banget yaa."

"Ekhem, bisa saya lanjutkan?" ucap Rei membawa atensi anggotanya tadi yang melihat Chika kini mendengarkannya.

Chika memilih tidak menanggapi omongan gadis-gadis itu dan memilih melihat Rei yang sedang menjelaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang