Ceklek
Chika membuka pintu apart milik Rei.
"Reii," panggil Chika lalu berjalan menuju kamar.
"Astagfirulah," ucapnya saat melihat Rei tertidur dengan pakaian yang terlihat tidak nyaman. Celana jeans ditambah jaket.
"Reii bangun dulu," Chika mendekat lalu menyentuh bahu Rei.
"Sakit bangsat," umpat Rei karena Chika tak sengaja menekan luka dibahunya.
"Maaf-maaf aku gak tahu," ucap Chika membantu Rei untuk bangun.
"kenapa bisa kayak gini?" tanya Chika.
"Cakra emosi ditambah aku yang gak mau ngalah jadi berantem," jelas Rei sembari membuka jaketnya.
"Kamu ganti baju yang nyaman dulu gih," suruh Chika yang diangguki laki-laki itu.
10 menit kemudian laki-laki itu sudah kembali menggunakan baju putih polos dan celana pendek hitam.
"Sini aku obatin lukanya," ucap Chika menunjukkan kotak p3k yang ia ambil dari tempatnya.
Chika pun mulai mengobati Rei sampai selesai.
"Kamu udah makan?" tanya Chika setelah selesai.
"Pagi tadi udah makan bubur," jawab Rei pelan.
"Nau makan lagi? aku buatin ya," ucap Chika sembari mengelus rambut milik kekasihnya.
"Nggak aku masih kenyang, kamu geseran yang, aku mau rebahan," ucap Rei lalu merebahkan badannya setelah Chika bergeser.
"Makasih udah mau kesini." ucap Rei berbisik tepat pada telinga Chika.
"aku tidur bentaran ya, hp aku ada di nakas." ucap rei lalu tertidur. Sepertinya ia sangat kelelahan.
Chika yang bosan memilih memainkan hp Rei, terdapat banyak notifikasi whatsaap membuat chika kepo.
Araca camp
Elza
@Rei @Cakra udah di bilang jangan berantem.Nando
@Rei gimana?Cakra
@Rei sorry rei malem emosi.Nuga
@Rei kita ke apart.Chika yang melihat itu lantas menggeleng gelengkan kepalanya heran. Kalau itu dirinya, Cakra sudah ia blacklist dari daftar temannya.
15 menit sudah Chika mengutak ngatik hp Rei memainkan game mobile legend bang-bang yang membuat ia uring uringan tidak jelas.
Sampai suara pintu di ketuk membuat Chika melempar hp Rei dan memilih membangunkan lelaki itu.
"Rei diluar ada temen kamu," ucapnya.
"Iya," Rei pun bangun dan membukakan pintu.
Setelah itu Rei kembali ke kamar dan langsung merebahkan dirinya kembali yang di susul oleh laki-laki dengan tubuh tinggi.
"Rei jangan kayak anak kecil," ujar cowok itu sembari berjalan belum sadar akan keberadaan Chika.
Saat sampai kamar, laki-laki bernama Elza pun berhenti menatap Chika.
"Lo temen Rei?" tanya Elza melipat tangan di depan dada.
"No, bukan teman, aku pacarnya." ucap Chika sembari menggeleng gelengkan kepalanya.
Gemes anying batin Elza.
"Boleh kesana gak?" tanya Elza sebelum mendekat kearah Rei.
"Silakan." ucap Chika
"Woy Rei" ucap Elza menggebuk bahu Rei membuat Chika angkat suara.
"Kakak jangan sentuh bahunya," larangnya.
"Oh iya sorry," ucap Elza sembari mengangkat kedua tangan.
"Rei bocil ayolah baikan," bujuk Elza kembali.
"Apaan bukan gue yang salah," ucap Rei sambil menenggelamkan wajahnya ke bantal.
Chika yang tak mau ikut campur memilih untuk memainkan game tadi yang sempat tertunda dan kembali uring-uringan karena di bacotin tim.
Noob lah, haram lah, yatim lah, dan banyak lagi membuat Chika mendengus sebal. Apa salah dia? dia tadi hanya memilih hero yang menurutnya lucu di bagian mage padahal s1 sudah menyuruhnya untuk menggunakan hero tank yang Chika lihat sangat jelek.
"Reii buru," ucap elza menyeret kaki Rei.
"Iya iya, sana duluan" ucap Rei bangun dari kubur. Eh maksudnya kasur.
"Main apa yang?" tanya Rei mendekat kearah Chika setelah Elza keluar.
Chika pun tersenyum lalu menyerahkan hp Rei kepada pemiliknya membuat Rei mengumpat.
"Anjing." kill 0 mati 12 asist 3 batin lelaki itu.
"Kenapa?" heran Chika.
"Nggak, aku kedepan dulu ya," ucapnya lalu berlalu dari sana.
•••
"Udah clear ya, gue harap gak ada yang ribut lagi setelah ini." ucap Elza.
"Sorry, gue yang salah." ucap Cakra. Rei memilih diam saja.
"Luka lo udah di obatin belum?" tanya Nuga kepada Rei.
"Udah," jawab Rei.
"Sama siapa?" tanya Cakra.
"Te-"
"Pacarnya," serobot Elza membuat Rei melempar bantal ke arah Elza.
"Siapa?" tanya Nuga mengangkat alisnya.
"Kelas 10," ucap rei yang memilih jujur kepada para sahabat itu.
Setalah itu Rei memilih masuk kedalam kamar untuk mengambil hanphone lalu memesan makanan untuk teman dan pacarnya.
"Kamu mau makan apa?" tanya Rei sambil mengelus kepala Chika.
"Apa aja, kamu jangan ganggu dulu aku lagi serius." ucap Chika kesal karena sedari tadi Rei terus saja menganggunya.
"Ini gapapa pake hp kamu pesennya?" tanya Rei karena hp miliknya masih dimainkan oleh sang kekasih.
"Iya, jangan banyak omong deh, pergi sana." kesal Chika.
"Cium dulu baru pergi," canda Rei memeluk Chika.
"Aaaaa tuh kan matiii," kesall Chika mendorong Reii.
"Lagian main tapi gak tahu caranya," ledek Rei.
"Udah sana keluarrrrr," rengek Chika.
"Iyaa." Rei pun berlalu dari sana.
Bukan tanpa alasan Chika menyuruh Rei keluar. Tapi, tadi ada yang menelpon Rei. Perempuan. Bernama Jessie.
