"Lain kali hati hati" Ucap (Name) sembari menolong Yohan berdiri
"Iya" Ucap Yohan tersenyum
Suatu hari mata Yohan pun buta,tentu saja (Name) merawat Yohan dengan senang hati
Yohan sangat bersyukur telah dipertemukan oleh (Name)
"Yohan!! Ayo makan!!" Ucap (Name)
"Baiklah (Name)" Ucap Yohan dari kejauhan, sekarang ia sedang diruangan keluarga
Lalu (Name) menghampiri Yohan yang sedang diam diri,(Name) menyuapi Yohan makan
"Ayo buka mulutnya" Ucap (Name)
Setelah selesai makan,Yohan berdiri dan berjalan menuju ke kamar,ia membawa tongkat,(Name) yang melihatnya tentu saja merasa sedih
Kenapa sahabatnya yang buta?bukannya lebih baik orang lain atau dirinya sendiri?
Akhirnya (Name) pergi ke rumah sakit,untuk menanyakan apakah ada donor mata
Sesampainya (Name) langsung bertanya ke salah satu dokter rumah sakit tersebut, ternyata donor mata masih belum ada,mencarinya pun sangat susah
(Name) yang mendengarkan itu pun kecewa,lalu bertekad dirinya sendiri untuk mendonorkan mata ke Yohan
"Dok apakah saya bisa mendonorkan mata untuk seseorang?" Tanya (Name)
"Tentu saja bisa,tapi apakah anda bertekad?" Jawab dan tanya dokter
"Ya" Jawab (Name) tersenyum
Lalu (Name) mengisi semacam formulir,dan pulang
Sesampainya (Name) menghampiri Yohan dikamar
"Hey Yohan,besok ke rumah sakit ya,sudah ada donor mata" Ucap (Name) tersenyum
"Benarkah?" Tanya Yohan sedikit senang
"Ya!!kamu akan melihat lagi" Jawab (Name)
Yohan hanya mengangguk dengan semangat dan senang,(Name) pun ikut senang walau dirinya harus merelakan kedua matanya
Keesokan nya Yohan pergi ke rumah sakit bersama (Name)
Sesampainya,Yohan dibawa ke ruang operasi,begitu juga dengan (Name)
Beberapa jam telah berlalu, terlihat dokter sedang melepaskan perban yang ada Dimata Yohan
Saat Yohan membuka mata sempurna,Yohan pertama kali bertanya dimana (Name)
"Dok,dimana (Name)?" Tanya Yohan
"Nona (Name) ya,silahkan bisa ikuti saya,jika anda ingin melihatnya" Ucap Dokter
Yohan yang awalnya badannya kuat, tentu saja bisa kuat berjalan
Yohan terheran karena ia sedang didepan ruangan,tapi ruangan itu ruangan pasien
"Kenapa (Name) ada diruangan pasien ini?" Tanya batin Yohan
Saat Yohan masuk,ia sangat terkejut kan dengan keadaan (Name)
(Name) terbaring dikasur,matanya masih diperban,lalu Yohan bertanya ke dokter,jawaban dokter membuat Yohan seketika terkejut bukan main,Yohan lalu menghampiri (Name), sementara Dokter keluar dari ruangan
"Yohan?" Ucap (Name)
Sedaritadi (Name) sudah bangun
"Iya ini aku" Ucap Yohan
"Akh,kamu sudah sadar ya" Ucap (Name)
Yohan ingin sekali menjawab tetapi mulutnya tidak ingin bicara maupun bergerak sedikit pun,Air mata Yohan perlahan berjatuhan
"(N..name) Ken..kenapa?" Tanya Yohan, memegang tangan (Name)
"Tidak apa apa Yohan" Jawab (Name)
"Seharusnya kamu tidak perlu mendonorkan matamu untukku" Ucap Yohan menunduk,tangannya masih memegang tangan (Name)
"Sudah jangan menangis,kan kamu sudah bisa melihat kembali" Ucap (Name) mengusap air mata Yohan
"M..maaf" Ucap Yohan
"Tidak perlu minta maaf,ini keinginan ku sendiri" Ucap (Name)
"Terimakasih,aku akan menjaga mata ini dengan baik" Ucap Yohan
"Setidaknya dirimu ingin meminta apa (Name)?" Tanya lanjut Yohan
"Aku hanya ingin dirimu selalu disampingku dan jangan pernah pergi" Jawab (Name)
"Tentu saja (Name)" Ucap Yohan
Beberapa bulan setelah itu, terlihat (Name) sedang digoda oleh laki laki asing
Tadinya (Name) bersama Yohan,tapi Yohan sedang pergi ketoilet
"Hai kak"
"Mau ikut kami?"
"Tidak" Jawab (Name)
"Nanti dapat yang enak enak loh"
"Aku bilang tidak ya tidak" Ucap (Name)
"Ck wanita buta saja,sok jual diri"
Lalu para preman menggeret (Name) masuk kesebuah gang sepi
"Lepas!!!" Teriak (Name)
"Y..Yohan tolong aku" Batin (Name) ketakutan
Saat sudah digang (Name) dilempar begitu saja,tongkat yang dipakai (Name) terjatuh
"Dasar gadis menyusahkan"
Preman memaksa (Name) untuk membuka pakaian,tentu saja (Name) menolak
"Kumohon lepaskan aku!!!" Teriak (Name) menangis
Saat sedang memaksa itu,mereka tidak sadar bahwa mereka sudah membangunkan sesuatu yang bahkan bisa membuat nyawa mereka melayang
Tepat Yohan melihat sahabatnya sendiri dipaksa,tentu saja Yohan sangat marah
Yohan menghajar semua para preman bahkan ada yang sekarat,lalu Yohan menghampiri (Name),(Name) hanya ketakutan setengah mati dan menangis