Seong Yohan ft. Zin [One Shoot]

562 62 2
                                    

Terkadang cinta itu menyakitkan bukan? Rela melakukan apa pun demi orang yang dicintainya. Walau orang dicintainya mencintai  orang lain.

[Name], Mijin, Yohan dan Zin, mereka merupakan teman masa kecil. Namun sayang sekali, diantara dari mereka harus ada yang pergi.

[Name] menyukai Zin namun Zin  tidak. Zin sendiri menyukai Mijin sejak kecil, begitu juga dengan [Name] yang menyukai Zin sejak kecil.

[Name]  tidak tau bahwa Zin menyukai Mijin. Sampai suatu hari Zin mengungkapkan perasaan menyukai Mijin itu kepada [Name] dan Yohan. Disinilah [Name] menjadi termenung. Padahal [Name] selalu berharap Zin menyukainya, ternyata tidak sesuai harapan.

Yohan sendiri malah menyukai  [Name]. Yohan  yang merasa kan sesuatu yang aneh dari [Name]. Kenapa [Name]  sudah sangat jarang tersenyum? Yohan berusaha mencari penyebab [Name]yang   jarang tidak tersenyum.

Yohan mengingat-ingat terakhir [Name] tersenyum. [Name] terakhir tersenyum sebelum Zin mengungkapkan perasaan menyukai Mijin kepadanya dan [Name].

Yohan yang seperti paham  perasaan [Name] pun, menghampiri kamar [Name] untuk berusaha agar [Name] tersenyum lagi. Beda hal dengan Zin, Zin seperti tidak peduli. Ia terus menerus bersama Mijin, dimana pun itu berada.

-

Yohan mengetuk pintu kamar [Name], tentu nya [Name] akan membukakan pintu. Yohan sedikit terkejut dengan perubahan [Name] yang sekarang.

Yohan yang khawatir pun bertanya "[Name] ada apa denganmu?"Tanya Yohan yang  melihat rambutmu seperti merontok.

"Aku tidak apa-apa Yohan." Jawab [Name]

Yohan tau bahwa [Name] itu sedang berbohong kepadanya. Yohan langsung masuk kamar [Name]. [Name] sendiri sedang membuatkan minum untuk Yohan.

Saat Yohan mengecek keadaan kamar [Name], betapa terkejutnya saat melihat obat-obatan yang sudah di konsumsi oleh [Name]. Obat itu tidak hanya 1 namun sangat banyak. Karena hal itu Yohan semakin khawatir dengan kesehatan tubuh [Name].

-

2 Tahun kemudian, terlihat seorang pria sedang membeli bunga. Ya itu Yohan.

Yohan terus memandangi bunga yang dibelinya itu, sampai memutuskan untuk menghampiri [Name].

"Hei [Name] aku kembali,  aku punya bunga untukmu." Ucap Yohan sembari menaruhkan bunga didepanmu

Yohan tersenyum miris, dan pada akhirnya ia menangis.

"Sudah berapa lama sejak kamu pergi meninggalkanku [Name]?" Ucap Yohan menunduk sembari mengelus batu nisan yang tertulis namamu

Haha mokad.

"Maaf... Aku masih belum bisa merelakan kepergianmu [Name]" Ucap Yohan semakin menangis sejadi-jadinya walau ia tahan tahan tangisan itu, namun tidak bisa. Hati Yohan benar-benar hancur atas kepergianmu

Ternyata  [Name] pergi meninggalkan Yohan seorang diri. Yohan sangat terpukul saat dirimu pergi, masih belum merelakan kepergianmu  yang sudah 2 tahun lamanya.

Yohan selalu menghampiri makammu, ntah ia bercerita tentang kesehariannya ataupun sekedar mengirimkan doa. Bahkan Yohan masih sering tertidur didepan makammu, mungkin lelah karena terus menangis.

Sementara  Zin merasa sangat bersalah karena tidak bisa membalas perasaanmu. Zin juga menangis saat mengetahui dirimu pergi. Mijin selalu menenangkan Zin, Zin terus menerus berkata 'Maaf'. Namun sayang Yohan selalu melarang Zin untuk mendekati makammu.

Yohan sangat membenci Zin, sampai berniat untuk membunuh Zin. Namun Yohan masih ingat kata-kata terakhir yang diucapkan oleh [Name].

'Yohan... jangan pernah membenci Zin, bagaimana pun itu Zin tetap sahabatmu. Aku seperti ini karena kesalahanku sendiri.' Ucapmu 2 tahun yang lalu sebelum  pergi

Yohan tidak peduli, Zin itu sahabatnya atau bukan. Yohan benar-benar membenci Zin. Hari berganti hari, Yohan masih belum menerima kenyataan itu semua.

Love? [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang