Chapter 04

3.1K 241 53
                                    

Lisa terpaksa melakukan perjalanan ke Seoul bersama dengan Ayahnya dan itu terasa sangat membosankan. 

Beberapa hari lagi, gadis itu akan berulang tahun yang ke delapan belas, dan Lisa terus menghitung mundur sampai akhirnya ia bisa menjadi seorang Wanita di mata ayahnya. 

Lisa berharap, perintah untuk tetap "murni" akan segera berakhir karena ciuman basah Jennie membuatnya semakin gila untuk tidak mematuhi perintah Tuan Manoban.

Lisa senang karena gadis bermata kucing adalah satu-satunya yang berhasil menaklukkan hatinya. Ia berencana untuk bertanya sesuatu pada ayahnya.

Ia hampir dewasa bukan? dan orang dewasa sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan seks.

Lisa akan memberitahu ayahnya jika ia sudah siap dan setelah itu, ia akan bersenang-senang dengan Jennie.

Lisa saat ini sedang menunggu ayahnya. Ia duduk di salah satu sofa mewah yang ada di bank sentral.

Tuan Manoban sedang memeriksa uangnya, sementara Lisa hanya diam menunggu dengan pikirannya yang terus tertuju pada Jennie.

Ingatannya kembali ke beberapa hari yang lalu, ketika ia dan gadis bermata kucing berpiknik di tempat yang terbuka. 

Lisa senang membuat Jennie bahagia dengan memberikan berbagai macam permen, makanan, dan minuman segar yang ia bawa di keranjang.

Lisa juga menyiapkan kain tebal dengan bahan yang lembut sebagai tempat duduk mereka.

Jennie memuji sandwich yang dibuat Lisa, meskipun isinya hanya keju dan roti. 

Kemudian, setelah keduanya puas dan lelah tertawa, Lisa berbaring di atas kain dengan Jennie yang membaringkan kepalanya di dada Lisa.

Kedua tangan Lisa berada di belakang kepalanya dan ia tersenyum saat mengagumi awan yang hari itu tampak indah.

"Apa kamu melihat awan yang itu?" Lisa menunjuk ke atas dan Jennie memalingkan wajahnya untuk menghadap langit yang biru.
"Itu seperti kelinci." Kata Lisa melanjutkan.

"Menurutku, itu seperti teko teh dirumahku," jawab Jennie, dan Lisa tidak bisa menahan tawanya.

"Tidak, awan itu berbentuk kelinci." Lisa bersikeras dan ia mendapatkan cubitan di sisi perutnya.
"Awww... teko tidak punya telinga, Jennie."

"Tapi itu bukan telinga, itu moncong teko." Jennie mendengus, lalu gadis itu menoleh ke arah Lisa untuk mengecup bibir penuh gadis bermata hazel. 
"Kamu tidak mengerti apa-apa tentang awan."

Lisa tersenyum lebar setelah Jennie mencuri ciuman darinya.

Ia benar-benar semakin jatuh cinta pada gadis itu. Ia jatuh cinta pada aroma yang meresap ke pakaiannya setelah mereka berciuman, dan jatuh cinta pada senyuman yang tak pernah hilang dari wajah Jennie ketika mereka bersama.

Itu sudah menjadi rahasia di antara keduanya. 

Bahkan teman-teman mereka tidak tahu hubungan Lisa dan Jennie meskipun Jisoo terkadang curiga saat melihat nafas Jennie terengah-engah ketika kembali dari suatu tempat bersama dengan Lisa.

Bulan lalu, saat ulang tahun Jennie yang ke tujuh belas, Lisa meminta ibunya untuk membeli sepasang sepatu mahal dan membungkusnya dengan kertas kado terindah yang ada di kota.

Jennie sangat terkejut ketika membuka pintu rumahnya dan menemukan Lisa menyerahkan hadiah kepadanya lalu memeluknya dengan erat.

Hyesung mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Lisa, wanita itu bahkan mencoba untuk mendekatkan Ryujin dengan Lisa, tetapi tatapan mata hazel Lisa terus tertuju pada Jennie yang tersenyum bahagia.

DEVIL'S TOUCH (G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang