Chapter 02

2.3K 275 77
                                    

Lisa bergegas menuruni tangga. Ia senang karena akan bertemu dengan teman-temannya, terutama Jennie.

Itu adalah pesta ulang tahun pertama bagi Lisa yang diizinkan oleh ayahnya untuk di rayakan. 

Lisa masih mencoba untuk mengesampingkan apa yang sebelumnya ia bicarakan dengan Tuan Manoban. Ia masih belum menemukan alasan yang jelas mengapa dirinya tidak diperbolehkan untuk tidur dengan seseorang dan mengapa Ayahnya meminta agar ia tetap murni.

Lisa tiba-tiba ingat sosok hitam di danau yang ia lihat ketika berusia empat belas, dan tahun lalu itu terjadi lagi.

Tetapi kali ini, ia melihatnya di cermin sehingga tampak lebih jelas dari sebelumnya.

Itu adalah makhluk bertudung hitam yang tidak memiliki mata dan hidung. 

Makhluk itu hanya memiliki bibir kering pecah-pecah dan ia menggerakkan bibirnya ke arah cermin sambil berkata,

"Kau adalah Iblis, dan nasibmu sudah ditentukan."

Mendengar itu, Lisa langsung memecahkan cermin dengan satu pukulan dan itu membuat kepalan tangannya terkena pecahan sehingga darahnya memuncrat ke lantai kamar mandi. 

Malam itu Lisa menangis dan tidur dengan sangat ketakutan. 

"Lisa, kamu sangat cantik nak." Anne Manoban menyambut anaknya begitu ia memasuki aula rumahnya yang sangat besar.

Lisa tersenyum pada Ibunya lalu memberi ciuman di pipi sebagai ucapan terima kasih.

"Dimana Jennie?" Itu adalah hal pertama yang Lisa tanyakan.

Mata hazelnya melihat kesekeliling dengan tergesa-gesa untuk mencari gadis bermata kucing. 

Anne kemudian menunjuk ke ruang tamu, dan Lisa langsung berjalan melewati semua tamu di aula dan bergegas menuju temannya berada.

Disana ia melihat Jennie sedang duduk di sofa besar bersama dengan Jisoo yang menertawakan sesuatu pada apa yang dikatakan Jennie. 

Lisa sebenarnya tidak suka mengakuinya, tetapi ia merasa cemburu ketika melihat Jennie tertawa bersama orang lain selain dirinya.

Lisa tahu jika orang-orang di desa juga terpesona pada pemilik mata kucing itu, dan ia seringkali melihat tatapan kotor yang diarahkan para lelaki ke lekuk tubuh Jennie.

Itu benar-benar tak terelakkan karena Jennie memang memiliki kecantikan yang menakjubkan. 

Lisa kemudian duduk di sebelah Jennie yang berbalik dengan sedikit terkejut. Tetapi gadis itu segera mengenali Lisa dan langsung memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

"Selamat ulang tahun, Lili," Lisa menghirup hembusan aroma alami tubuh Jennie yang sangat ia sukai. 

Aromanya mirip seperti bunga yang baru saja mekar. 

Saat merasakan tangan-tangan kecil Jennie melingkari tubuhnya. Ia mengambil waktu sejenak untuk menenggelamkan wajahnya ke dalam rambut cokelat Jennie sambil mengambil napas dalam-dalam.

"Terima kasih." terdengar suara desahan dari Lisa dan Jisoo seketika memutar mata ke arahnya.

"Hei, aku juga ada disini." Jisoo menggoda dan Lisa tertawa saat Jennie melepaskan pelukannya.

"Selamat ulang tahun, Lisa." Kata Jisoo sambil menjabat tangan temannya. 

"Kami sudah lama menunggumu turun dari lantai atas." Jennie menatap mata hazel Lisa.

"Ya, tadi Ayahku meminta waktu untuk membicarakan sesuatu." Lisa mencoba lagi untuk melupakan topik tentang kemurniannya. 
"Rose dan Nayeon mana?"

"Nayeon sedang mengambil makanan sedangkan Rose pergi ke toilet dan aku yakin dia tersesat di rumah besarmu." Jisoo tertawa sementara Jennie tersenyum manis.

DEVIL'S TOUCH (G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang