Di kediaman Gindira ada pak Gindira dan Bu Gindira dengan kedua anaknya Marfel Gindira dan Zella Gindira
Kita mulai dari Marfel
Marfel Gindira merupakan anak sulung/Kakak Zella, Marfel sangat jahil kepada adiknya*Contoh
"Bunda adek nonton film cium-ciuman" Jahil Marfel
"Adek......"kata bunda
"Bunda kak Marfel Bun"
"Marfel!! Jangan gangguin adik kamu"
Bentak bundaBukan hanya Marfel yang jahil kepada adiknya, Zella juga suka jahil kepada kakaknya
"HEHEHE"
(cetek) jahil Zella mematikan saklar lampu kamar Marfel"Oy Zella jangan matiin lampunya ANJIR!!" teriak Marfel
"Emang napa?"
"Gw sedang belajar SHIT!!"
"meski lo belajar emang lo bakal pinter?"
"AWAS LO""Marfel!! Zella!! diem dah malem!!"
Bentak bunda
"maaf Bun..." Kata kedua saudara ituOh ya lupa sama Darell Hardiandra,
Darell sangat berbakat di sekolah. tidak hanya di mata pelajaran Darell juga berbakat menyanyi, main gitar dan seterusnya Darell juga salah satu OSIS di sekolahnya
Darell merupakan sahabat Zella dari kecil
Keluarga Darell dan Zella mempunyai hubungan bisnis, jika Zella sedang suka dan duka di sanalah ada Darell*Caffe
"Gue kan udah bilang kalo makan tepat waktu" kata nasehat Darell."iya pak Darell"jawab Zella
"Untung ada gue yang ngingetin lo"
"Iya Darell gue lagi makan Jan nganggu" kata Zella"Ohya rell lu kan ketua osis, besok langsung ke kelas atau dengerin cocotan dulu?'' tanya Zella
"Cocotan?" tanya balik Darell
"Iya cocotan kisah sambutan yang panjang kayak kisah persahabatan kita anjoyy" jawab Zella"Iya kita dengerin kata sambutan dari kepala sekolah baru kita masuk kelas" jawab Darell."dih males kali gue, apa gue nggak ma-"
"Nggak Zella lu harus masuk, besok pertama lu masuk SMA" potong Darell
"AAAIISSSHH" tidak terima Zella sambil keluar caffe
"Zella" panggil Darell
*Luar caffe
"Zella masuk mobil" suruh Darell dengan membunyikan mobilnya
"Buat apa sih rell lagi pun udah Deket tuh" kata Zella mengambek pada Darell
"Zella tunggu" teriak Darell memegang bahu Zella sambil membantunya jalan
"Cie udah siap jadi bodyguard nih" goda Zella
*Pagi harinya
Zella terbangun dari tidurnya
"males kali gue masuk sekolah, pura pura sakit mungkin" gumam Zella
"wah anak bunda pagi pagi udah punya rencana pura pura sakit" kata bunda sambil membuka pintu kamar Zella
"Enggak kok Bun.." melas Zella
"Kalo enggak, cepet bangun nanti telat jangan tidur lagi" suruh bunda
*Ke meja makan
"Adek mana bun?" tanya Marfel
"Lagi siap-siap, adik kamu ya bisa-bisanya tadi pagi rencananya pura-pura sakit" jawab bunda sambil menyiapkan sarapan"Yaelah Bun, Bunda ini kayak nggak tahu adek aja" kata Marfel mengejek adeknya
Tiba-tiba Zella datang sambil berkata "gausah sok suci bang I learn from the best better than u" kata Zella tidak terima perkataan kakaknya
"Idih udah gede adek abang tapi kok masih kayak bocah SD ya" ejek Marfel lagi
"Wlek wlek wlek" ece Zella
"Dih nggak sopan"
"Wlek wlek wlek""Udah udah makan sekarang" tegur bunda
*Di halaman rumah
"Bang, boleh nggak Zella yang nyetir mobil" kata Zella sambil berperilaku imut
"Nggak, lu masih si bawah umur, nanti di stop polisi, siapa yang tanggung jawab" tolak Marfel
"Nggak bang, nggak bakal yoklah bang please.....bang yoklah please, yaudah gue janji nggak bakal matiin saklar lagi gimana?" rengek Zella
"Yaudah tapi janji jangan jahil ke gue lagi, cepet bawa mobilnya" jawab Marfel
"Yey thank you bang, let's goooo" senang Zella
*Di mobil
"Woy woy woy Zella jangan cepet cepet" jerit Marfel
"Katanya suruh cepet"
"Tapi nggak cepet gini juga, udah udah berhenti mana unggal unggalan lagi"
"Iya iya ini juga hampir nyampek"*Halaman sekolah
"Zella parkir pinggir mobil merah itu" suruh Marfel
"Oke"
"Jaga jarak supaya ngg-"
"Iya bang iya, kalo urusan gini mah gue pro, percaya sama gue" potong Zella
"Pro apanya"
"Udahlah bang gue lagi fokus"mobil Zella terserempet dengan mobil di sampingnya
"Aduh Zella, gue bilang apa, jaga jarak" kata Marfel sambil menutup telinganya
"Hah, gimana ni bang"
"Ya lu harus tanggung jawab Zella" marah Marfel"Anak merah gue" seseorang teman Marfel datang
"Sorry bang James, nggak sengaja ngegores anak merah lu"
"Bisa-bisanya nyebut nama gue+ngegores anak merah gue, astaga Marfel adek lu ini lu makanin apa sih?" Marah James"Sorry mes sorry nanti gue bantuin memperbaiki mobil lu sorry,gue yang bayarin" maaf Marfel
"Iya iya sorry ya bang jam-"
"Jangan sebut sebut nama gue"
"Iya iya sorry bang Jem's gue nggak sengajaLanjut part selanjutnya
Kalo ada persamaan nama dan cerita itu hanya kebetulan
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA BENUA
Teen FictionKisah segitiga remaja yg mengisahkan cinta dan persahabatan tentang gadis berusia 16