Prolog

69 5 0
                                    

Hah?

"Apakah aku mendengarmu dengan benar?"

"Ya. Kau perlu melakukan misi Special Grade ini secara solo."

HAH?!

(Name) menatap laki-laki di depannya tidak percaya, membuat Stephen menghela nafas lelah.

"(Name). Kau sudah sering melakukan misi Special Grade, kenapa kau kaget sekali?"

Nih orang…

"Maaf, tapi biasanya aku melakukan misi seperti ini dengan setidaknya satu orang lain. Lagipula-"

Dia memotongnya, "Aku bahkan belum menjelaskan misi ini seperti apa. Apa kau yakin ingin menyerah begitu saja?"

Sekarang giliran (Name) untuk menghela nafas, "Bukan begitu. Tapi apa memang harus sendiri? Bagaimana dengan Dustin? Atau Harley? Kami dari squad yang sama, kenapa aku tidak ditugaskan dengan mereka?"

Kamar yang kecil tempat mereka berada terasa seperti sel penjara bagi (Name). Pot tanaman yang familiar bergoyang malas di angin dekat jendela, meja yang ditutupi dengan kain merah yang familiar, semua itu memuakkan.

Memutar-mutar rantai kalungnya, dia melirik ke luar jendela, diam-diam merenungkan pilihannya.

"Gerbera sedang mengumpulkan informasi tentang musuh potensial, sementara Alcor sedang mengerjakan senjata baru. Juga, bukankah komunikator antingmu perlu diperbaiki? Lebih baik minta Alcor untuk memperbaikinya dulu sebelum kau berangkat."

Lupa lagi kalo spesialisasi mereka di bidang yang beda.

Apa perlu aku belajar ngehack biar kemungkinan aku ditugasin ama Dustin lebih gede? Atau mungkin belajar bikin senjata biar bisa selalu di realita yang ini aja bareng Harley?

Bukannya aku bisa mencapai level mereka, mengingat Jujutsu mereka dari awal kayaknya emang dibuat untuk spesialisasi mereka masing-masing, tapi nggak ada salahnya untuk mencoba, kan?

"Jadi, apa kau mau mendengar detail misi ini atau mau langsung masuk tanpa persiapan?"

Kayaknya aku gak punya pilihan deh…

"Selesaikan saja sudah." Suara gadis itu dipenuhi dengan kekesalan, menatap atasannya sambil menyilangkan lengannya, mengisyaratkan untuk melanjutkan apa yang dia katakan, "Setidaknya aku akan bebas dari ruangan pengap ini…"

Stephen mengangguk, tampaknya puas dengan respon (Name). Dia ragu sejenak, sepertinya memikirkan sesuatu, tetapi kemudian memulai penjelasannya.

"Pertama, realitas yang akan kau kunjungi merupakan sebuah branch dari realitas kita." Dia mengetukkan jarinya di permukaan meja di depannya, "Aku yakin kamu sudah tahu apa itu?"

"Sebuah realitas yang dulunya satu dan sama dengan realitas milik kita, tetapi sejak itu menjadi realitas itu sendiri, kemungkinan karena pergeseran kekuatan yang besar di dalam kenyataan. Realitas itu juga menjadi sangat mirip dengan yang ini sebagai hasilnya." Dia segera menjawab, meskipun kebingungan bisa terdengar dalam suaranya.

Kenapa dia menanyakan ini padaku? Ini adalah salah satu hal pertama yang dia ajarkan kepadaku ketika aku menjadi muridnya, tentu saja aku mengenalnya.

Dia bahkan membawaku untuk melihat dua realitas yang bercabang dari satu sama lain, walau bukan realitas yang bercabang dari realitas yang ini.

Jadi kenapa?

"Bagus. Karena aku punya firasat beberapa pertanyaanmu tentang ayahmu mungkin akan terjawab selama kamu di sana." Itu menarik perhatiannya.

… Apa?

sebelum (Name) bisa mengatakan apa-apa, Stephen melanjutkan, "Kedua, perbedaan utama adalah bahwa ada kutukan di sana. Kutukan yang lahir dari emosi negatif manusia. Juga, disana ada jauh lebih sedikit orang yang memiliki Jujutsu, jadi kau juga akan memiliki lebih sedikit sekutu potensial di sana."

Dia... Tidak akan membiarkanku mengatakan apapun sebelum dia selesai bicara…

Tampaknya tidak menyadari kekesalannya yang meningkat, Stephen melanjutkan, "Dan yang terakhir, misi ini adalah sebuah misi penyelamatan dari pembunuhan massal." Hening sejenak, "Tapi kami tidak benar-benar tahu menyelamatkan siapa dan dari apa."

(Name) hanya menatap Stephen selama beberapa detik.

Apa-apaan? "Hei, kamu harus menyelamatkan seseorang. Tapi eh, kami tidak tahu apa bahayanya. Semoga berhasil!" MAKSUDNYA APA?!

Melihat ekspresi (Name), Stephen hanya mengatakan, "Visi masa depan." Itu saja sudah cukup untuk membuatnya diam.

Kedua orang itu merupakan sorcerer, benar. Tapi perbedaan kekuatan mereka sangat besar, dengan (Name) yang merupakan sorcerer First Grade dan Stephen yang merupakan sorcerer Special Grade.

Seharusnya personel yang diberi misi ini adalah seseorang yang lebih berpengalaman, seseorang yang memiliki Grade yang lebih tinggi darinya, tapi mengingat Stephen sendirilah yang melatih (Name), dia sedikit mengerti mengapa dia dipilih.

Bahkan jika (Name) mencoba menyerangnya, dia akan terbelah dua bahkan sebelum dia bisa mendekat. Dan untuk alasan pribadi, dia tidak ingin hal itu terjadi.

(Name) sudah lama mengikuti Stephen dari realitas ke realitas, dari misi negosiasi ke misi berdagang, dari dia berumur enam tahun sampai sekarang. Tapi belum pernah dia diajak untuk menjegal pembunuhan massal.

Menyerah, (Name) mengangguk dengan rahang tegang, "Dimengerti. Saya akan segera bersiap untuk misi ini."

"Jangan lupa untuk memulai persahabatan dengan sorcerer lain disana, oke?"

"Dimengerti."

"Sorcerer First Grade disini merupakan sorcerer Special Grade si realitas itu."

"Dimengerti."

"Jika kau mengalami masalah, kau selalu dapat menghubungi Alcor atau Gerbera."

"Aku tahu."

Setelah Stephen diam untuk waktu yang cukup lama, (Name) berbalik dan mulai berjalan ke arah pintu keluar, tapi sebelum ia dapat menyentuh gagang pintu, Stephen memanggil dari belakangnya, "Oh, dan juga, kamu harus membawa tiga saudara bungsumu itu. Aku tidak bisa melatih mereka sekarang, jadi kamu perlu melatih mereka untuk sementara waktu. Maksudku kau harus membawa mereka ke realitas misimu."

Hening…

"... Hah?"

☾︎★★★☽︎

Alder mengangkat kepalanya, mendengar suara pintu terbuka dan tertutup. (Name) melangkah keluar dari pintu di sampingnya, tampak lelah dan bingung. Melihat orang yang dia tunggu berpenampilan begitu, Alder mengerutkan alisnya, khawatir, "Eh, (Name)? Apa kau baik-baik saja?"

Tatapan (Name) terkunci di lantai, matanya terlihat kosong, "Pengen tidur…"

"Eh…?"

(Name) kenapa dah?

Transdimentional (Jujutsu Kaisen X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang