Happy reading y'all! <3
□□□□□
Jio menatap pemuda yang tengah berbaring tenang diranjangnya dalam diam.
Sudah 3 jam lamanya pemuda itu berbaring disana, dan sudah selama itu pula Jio duduk tenang di kursi pinggir kasurnya.
Matanya menatap wajah, lalu turun ke telapak tangannya yang luka, dan kembali lagi menatap wajahnya.
Mendesah pelan, Jio beranjak dari duduknya untuk mengambil kotak P3K.
Dibukanya perban yang sudah berubah warna menjadi merah di tangan Chandra.
Ia lantas meringis melihatnya. Luka itu masih basah, panjang dan juga dalam.
Selesai memberinya alkohol juga betadine, Jio kembali melilitnya dengan perban.
"Nghh.." lenguhan keluar dari belah bibir orang yang Jio obati. Sepersekon kemudian, mata itu mengerjap dan terbuka dengan sempurna.
"Gue dimana?"
"Dirumah gue, Chan."
Chandra melirik tangannya yang diobati Jio lantas menariknya menjauh.
"Makasih," katanya singkat sebelum kakinya turun menapak lantai.
"Lo mau pulang?" tanya Jio. Kakinya melangkah mendekati Chandra dan membantunya berdiri.
"Iya."
"Makan dulu. Dari pagi lo belum makan, kan?"
Chandra menoleh. Kepalanya menggeleng seraya berujar, "gak usah. Gue belum laper."
Krrukkkk..
Jio tersenyum geli. "Mulut lo emang belum laper, Chan. Tapi cacing di perut lo udah pada kelaperan, tuh."
Chandra menunduk malu. Sepertinya.
"Gue gak enak karena udah banyak ngerepotin lo hari ini, Ji," cicit Chandra masih dengan menunduk serta pipi memerah.
"Oh ya? Coba lo sebutin udah ngapain aja yang bikin gue repot," pancing Jio. Dia melipat kedua tangannya didepan dada.
"Lo udah jemput dan ajak gue ke rumah Saka."
"Okey, then?"
Jio menahan gemas melihat wajah Chandra yang tampak malu mengatakan sesuatu.
"Disana gue pingsan. Dan engg... lo yang gendong gue sampe sini, kan?"
"Iya, gue. Ta-"
"TUH KAN!" Potong Chandra dengan keras tanpa sadar.
Jio terdiam kaget.
Gosh.. telinganya
"Ehh.. maaf Jio," ujar Chandra kembali penuh sesal.
Jio tertawa kecil. Dalam hati, ia begitu bersyukur Chandra sudah bisa lupa dengan kesedihan yang baru dialami karena bersamanya.
Tangannya menarik pipi kanan dan kiri Chandra gemaa. "Lo gak ngerepotin gue samaaaaaaa sekali," kata Jio dengan memanjangkan kata sama.
Melihat Chandra yang hanya terbengong menatapnya, Jio menepuk pucuk kepala Chandra sekali. "Hey, bayik! Yuk, makan!"
□□□□□□□□□□
Chandra bengong. Dirinya bingung
Kenapa bersama Jio, dirinya cepat sekali merasa tersipu?Ohh, dan jangan lupakan satu hal. Baru beberapa hari kenal, Jio sudah mampu membuatnya merasa terhibur dan melupakan sejenak kesedihannya.
"Bayik! Ayo jalan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
the lost light
Fanfiction"𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒖𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒖𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒑𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒏𝒂𝒓𝒊. 𝑰𝒔𝒏'𝒕 𝒊𝒕?" ~ "𝑲𝒂𝒍𝒐 𝒔𝒊𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏𝒌𝒖 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈, 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒏𝒂𝒓𝒊𝒏 𝒉𝒊�...