Hai hai gaes ini cerita pertama aku jadi kalo ada kesalahan atau mungkin tulisannya gak jelas maap maap aja ya ges ya
|
|
|
|
|Tringggg tringgg
Pagi yang diawali oleh suara alarm yang menggema di salah satu ruangan kecil nan sempit ini membuat pemilik kamar menggeliat kecil lalu beralih untuk mematikan alarm tersebut.
Pagi ini adalah hari pertama dirinya belajar di sekolah menengah atas. Oleh karena itu, ia segera bangun dan menuju ke kamar mandi. By the way kamar mandinya itu masih didalam kamar yaw walaupun kamarnya sempit tetep ada kamar mandi nya hihi, oke lanjut.
Sampai di kamar mandi, ia langsung bergegas untuk mandi karena tidak ingin telat di hari pertama nya ini. Yakali baru masuk udah kena hukum kan galucu.
Setelah selesai mandi dan memakai seragam, ia buru buru memakai tas ransel nya lalu mengambil beberapa lembar uang dari lemarinya dan bergegas untuk berangkat. Tapi belum sampai depan pintu,ia sudah dikejutkan oleh suara berat yang terdengar tidak asing ditelinganya."Hei bocah mau kemana kamu?!"
"Emmm a-aku mau pergi ke sekolah yah"
Jawabnya dengan kepala yang menunduk karena takut akan tatapan tajam ayahnya itu."Ohh kamu mau berangkat,punya uang kan?"ucap sang ayah dengan nada yang tegas dan tak lupa smirk yang sangat menakutkan itu.
'Mampus deh kalo aku jawab iya pasti uangnya diambil kalo aku jawab nggak pasti gak boleh pergi mana udah hampir telat lagi' batinnya menggerutu.
"Emmm a-aku gapunya uang yah"jawabnya dengan gugup sambil menggigit bibir bawahnya gusar.
"gak mungkin kalo kamu gapunya uang udah cepet kesiniin uangnya"pintanya penuh paksaan.
"Aku beneran gapunya yah.."ucapnya sembari memberanikan diri untuk menatap netra tajam ayahnya. Ia takut jika sang ayah akan sengaja membuatnya telat ke sekolah.
"Hmm,mungkin kalo kamu telat gapapa kali ya?"jawabnya sambil menaikkan satu sudut bibirnya membentuk smirk mengerikan seperti tadi.
"J-jangan yah ini hari pertamaku sekolah pliss kali ini aja yahh"pintanya memohon.
Oh ayolah ini hari pertamanya, ia tidak mau dihukum karna telat."N-nanti pulang sekolah aku p-pasti bawa uang buat ayah"ucapnya sembarang karna jam hampir menunjukkan pukul tujuh, Ia sudah panik bukan main sekarang.
"Baiklah tapi jangan lupakan janjimu itu!"jawab sang ayah penuh penekanan.
Karna melihat anak itu panik sudah membuatnya senang."B-baik ayah aku berangkat dulu, permisi"jawabnya dengan gugup lalu segera melangkah keluar dari rumah tersebut.Untuk urusan uang bisa dipikir nanti, toh dia juga memang sudah biasa bekerja. Mungkin nanti pulang sekolah ia langsung berangkat kerja saja.
Setelah kurang lebih 5 menit ojek online yang dipesan pun sudah sampai. Dengan terburu buru ia segera menaiki ojek tersebut lalu menyuruh tukang ojeknya untuk segera berangkat karena ini benar benar sudah hampir telat.
Kurang lebih 10 menitan akhirnya ia sampai di depan pintu gerbang sekolahnya itu."huh, untung tukang ojeknya cepet kalo enggak pasti aku udah telat". Ucapnya lalu dengan tergesa gesa ia berlari masuk ke gerbang yang hampir ditutup itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Juan
Teen FictionIni tentang Naresha Juandra Bagaskara. Anak malang yang sering kali mendapat tekanan dan kekerasan dari berbagai pihak, terutama kedua orang tua nya. Menjalani kehidupannya yang begitu berat dan Suram, membuatnya serasa ingin menyerah saja. Namun i...