Assalaimualaikum
•
•
•
Selamat membacaibu
.
.
.
.
.Di pagi yang cerah, terlihat seorang laki-laki yang baru saja menyelesaikan tempat tidurnya. Dengan Senyum terukir di bibirnya.
Lelaki itu melangkah mendekati jendela kamarnya dengan perlahan tangan kirinya mengeser gorden jendela kamarnya. Terlihatlah cahaya yang menebus di sela-sela jendela, laki-laki itu hanya menghela napas dan mendengar suara kicuan burung yang berterbangan.
Perlahan matanya terpejam dan menikmati Suara Kicuan burung yang membuat hatinya tenang. Terdengar suara membuka pintu kamar, matanya yang terpejam kini terbuka perlahan, suara langkah kaki terdengar di ruangan kamarnya laki-laki itu langsung menoleh ke arah suara yang mendekatinya dia tersenyum langsung memanggil yang mendekatinya "ibu" ucap lelaki yang bernama ashaka ariel richardo.
Sosok yang memanggilnya tersenyum langsung memeluk putra kesayangan "Iya sayang ibu disini" ucap ibu shaka bernama vina
Shaka yang mendapatkan pelukan hangat dari ibunya langsung membalas pelukannya.
"Shaka ayo nak kita sarapan, ibu udah masak makanan kesukaan kamu sayang"
"Sebentar ibu, shaka masih mau peluk"
"Tapi nak... kamu harus sarapan. Kalau gak sarapan yah ada kamu sakit shaka"
Shaka melepaskan pelukannya "Iya ibu shaka tau, tapi shaka masih mau di peluk sama ibu lagian shaka kangen sama ibu"ucap shaka senyum ke ibunya.
Vina mendengar anaknya rengek langsung mencubit kedua pipi "Kamu ini udah besar masih aja kayak anak kecil, mmh...gemes anak ibu"
"Udah ibu...shaka bukan anak kecil lagi shaka udah besar Ibu, ibu kenapa sih suka banget cubit pipi aku" rengek shaka sambil menrangkup kedua pipinya lalu menggeleng.
Vina terkekeh melihat anaknya menggeleng kepalanya, tapi vina bahagia melihat anaknya tersenyum ceria.
Walaupun vina sibuk dengan pekerjaannya, tapi vina tidak pernah mengeluh untuk anaknya.
"Ayo nak kita sarapan"
"Iya bu"
"hm..shaka gak papa kan bu kalau jalan gk pakai tongkat"
Vina tersenyum tipis sambil mengambil tangan kiri shaka "Iya nak gak papa, biar ibu yang yang mengengam tangan kamu"
Vina mengengam tangan shaka untuk keluar dari kamar sedangkan shaka meraba-raba dinding kamarnya.
••••••
Shaka dan vina sudah berada di ruang meja makan, shaka duduk di dekat ibunya, sedangkan vina mengambil piring dan menyiapkan makanan untuk anaknya.
Shaka mendengar deringan piring dan sendok sudah siap di depan.
"Ini nak sarapan kamu udah ibu siapkan"pinta vina meletakan piring di depan shaka.
shaka tersenyum tipis sambil mengambil piring itu lalu memakan sarapan yang telah disediakan, vina tersenyum tipis dan memakan sarapannya di depannya.
Setelah beberapa menit mereka makan, akhirnya shaka dan vina telah siap sarapan. Vina bangkit dari duduknya langsung mengambil piring kotor yang telah mereka makan langsung mencucinya di wastafel dapur.
Shaka ikut bangkit dari tempat duduknya setelah vina berada di dapur, shaka berjalan ke arah dapur sambil meraba dinding menuju ke dapur.
Saat mendekat ke meja bar tanpa sengaja shaka menjatuhkan gelas ke lantai hingga terpecah berkeping-keping.
Vina mendengar pecahan itu sontak membalik dan berlari mendekati shaka.
"Shaka!"
"Shaka apa yang kamu lakukan, kenapa kamu memecahkan gelasnya?"bentak vina hingga membersihkan pecahan gelas di lantai
Shaka menggeleng"maaf ibu shaka gak sengaja memecahkannya"jawab shaka membantu membersihkan pecahan kaca.
Vina tidak menjawabnya dia langsung bersihkan kacanya.
Shaka menghela napasnya dan membantu bersihkan kacanya tangan shaka mengambil bening-bening kaca itu dan mengumpulkannya.
Ketika shaka mengambil bening kaca terakhir di dekat kakinya, tanpa sengaja jari tangan kanan shaka tergores hingga mengeluarkan banyak darah di tangannya.
"Aw...shhh"
"Shaka kamu kenapa"vina khawatir melihatnya meringis kesakitan.
Vina mengambil tangan kanan shaka yang tergores di tangannya, vina langsung melotot dan membawa shaka ke ruang meja makan dan mendudukan shaka di dekat meja.
"Shaka kamu tunggu di sini ibu mengambil obat di kamar ibu"ucap vina langsung pergi mengambil obat p3k di kamarnya.
Vina kembali membawa obat p3k nya dan langsung mengobati tangan shaka ya terluka.
Shaka terdiam dan membiarkan tanganya yang di obati oleh ibunya.
"Nak kamu kenapa kok bisa ke gini" ucap vina membersihkan darah di tangan shaka.
"Maafkan aku bu, shaka hanya membantu ibu di dapur, tapi gak sengaja memecahkan gelas di dekat meja bu" kata shaka menundukkan kepalanya.
Vina menggeleng dan langsung mengangkat dagu shaka "tidak nak"ucap vina
Tangan vina mengelus kepala shaka hingga ke pipinya. "Nak ibu sudah memaafkan kamu, ibu tau kamu gak sengaja memecahkan gelas di meja. Tapi ibu hanya kaget saat kamu menjatuhkan gelasnya"
"Ta-tapi aku tidak sengaja bu, aku hanya ingin bantu ibu Itu saja bu, gak ada yang lain." isak shaka
Suara isakan shaka terdengar di ruangan makan, vina tidak tega melihatnya langsung saja memeluk tubuh shaka dengan erat. Shaka yang di peluk hanya bisa menangis dalam pelukannya.
"Maafkan ibu ya selalu menyakiti hati kamu nak, maafkan ibu"
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
wishes
Teen Fiction"Di saat aku berdoa aku berharap aku ingin mendapatkan teman yang bisa mengajak aku berbicara setiap aku ada masalah." "ketika takdir kita bertemu, aku tidak senjaga bertemu denganmu saat aku berada di taman kota di pagi hari, aku berharap kita ber...