kantin

100 12 1
                                    

Allisa serta dengan bara dan tama, duduk di tempat biasanya. Memesan makanan yang mereka suka dan sedikit bercanda gurau.

"Eh lis, lihat deh ke sono. Ada jisayaa tuh lihatin lo mulu." Ucap bara dengan sedikit memberi kode pada lisa, untuk melihat ke arah belakang nya. Lisa menaikkan alisnya, kemudian dia mengikuti apa yang di katakan bara.

Jisayaa langsung membuang pandangannya kala mata indah allisa tertuju pada nya. Sebuah semburat merah terlihat di pipinya.

Allisa tersenyum tipis melihat jisayaa yang sedikit salah tingkah.

"Gila cantik bener dah si jisayaa, Lo tertarik ga lis? Kalau ngga biar gue deketin."

Mendengar kalimat dari tama, sontak membuat allisa menoleh ke arah nya. Dia menatap tajam Tama Aditya. Tak habis-habisnya sifat buaya tama. Selalu saja ingin mendekati siswi siswi di SMA garuda harapan.

"Gue kasih tatto khas tersendiri di muka lo."

"Iye-iye santai aja kali." Ucap tama sedikit kesal dengan lisa.

"Eh! Lis, coba lo kasih nih sandwich sama dia, dia mau kagak, cepat!"

"Iya, itung-itung pdkt-an." Timpal tama menyetujui ucapan bara.

Allisa mengangguk dan kemudian bangkit dari sana menuju tempat jisayaa. Tak lupa, bekal yang berisi sandwich tadi ia bawa.

"Hai, boleh duduk bareng ga?"tanya lisa seolah basa-basi.

"H—hm boleh kok." Jawab jisayaa sedikit malu-malu. Dia tersenyum tipis kala lisa duduk di hadapan nya. Merasa tak kuat untuk menatap lebih dalam wajah lisa. Jisayaa menundukkan kepalanya.

"Lo dah mesan belum?"

"Belum."

"Ohhh." Ucap lisa, dengan kepala yang manggut-manggut.

"Mau ini ga? Kita makan bareng."ucap lisa memberi satu sandwich untuk jisayaa.

"Tapi kan itu bekal lo."

"Ga masalah, nih ambil."

Jisayaa tak menolak lagi, justru dia mengambil sandwich tersebut.

"Ini buatan lo, ya? Enak." Ucap jisayaa memuji sandwich yang ia makan. Lisa terdiam, tak menjawab ucapan lisa.

"Enak ya? Bagus deh kalau kamu suka." Ucap lisa kemudian.

Jisayaa terdiam dengan ucapan lisa, pergantian panggilan dari lo-gue ke aku-kamu sedikit membuat jisayaa merasa senang.

Mereka kembali mengobrol bersama, sedikit ada candaan yang di ciptakan lisa agar suasana tak terlalu tegang.

•••

"Kehadiran lo aja dah cukup buat gue risih! lo bisa stop ga?" Suara gertakan berasal dari allisa yang kini tengah berhadapan dengan jennie di belakang sekolah.

"Ini hidup gue, lo ga ada hak buat ngatur-ngatur siapa yang mau deketin gue!"

Jennie terdiam menatap takut ke arah lisa yang sekarang tengah memarahi nya. Dia merasa bersalah telah mempermalukan lisa di depan murid-murid lainnya. Bagaimana tidak, dia sangat kesal saat tahu lisa dekat dengan seorang gadis yang tak lain adalah jisayaa, sepupu nya sendiri.

Bukan cuma itu saja, jennie marah saat tahu, sandwich buatannya di makan oleh jisayaa. Dia membuat nya hanya untuk lisa.

Jennie lantas saja menarik jisayaa, mendorong nya lantas memaki jisayaa dengan kata-kata nya. Dia sudah mempercayai jisayaa selama ini, menceritakan bagaimana dia menyukai allisa, tapi ternyata? Jisayaa pun menyukai nya.

My Everything [Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang