-rewel

955 78 3
                                    













































Suno baru saja selesai untuk mengecek beberapa barang dan bahan-bahan dikafe miliknya tapi ia harus segera bergegas kembali karena mendapatkan panggilan dari kakaknya yang mengatakan anaknya menangis kencang.

Oh astaga bahkan ia bisa mendengarnya sendiri saat sambungan telepon masih menyala, jadi dengan tergesa ia mengendarai mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi agar bisa segera sampai.

Sungguh hatinya terasa tercubit Saat sang putra menagis sambil memangil namanya.



















Sementara disini dirumah orang tua suno, terlihat bocah kecil itu sedang menangis meraung-raung mamangilli maminya yang tak kunjung sampai.

"MAMI!!"
"MAMI CUNGHUN ANGEN!"
"MAMI ULANG!"
"MAMI CUNGHUN AUW NEN-NEN"
"HUUWAAA paman Jay mami ana!"

"Haduh sunghoon sabar sebentar dong mamimu lagi dijalan"

"Sayang tunggu ya, sudah berhenti menangisnya"ujar sang nenek yang kini sibuk menimang-nimang cucunya.

"Jay apa adikmu terkena macet?"tanya sang ayah pada putra pertamanya, mereka sedang menunggu suno diruang tamu.

"Tidak yah, jam segini biasanya lancar-lancar saja"

"HUUWAAA MAMI! MAMI!!"

"cupcupcup sayang tenanglah mami tidak akan lama sampai, sudah kita tunggu didepan ya"ujar sang nenek sambil menghapus air mata sunghoon.











"MAMI!!!!"

Sunghoon yang baru melihat mobil milik maminya langsung berteriak kencang memanggil nama mami berulangkali hingga suaranya terdengar paru.

Suno yang melihat putranya memberontak dalam gendongan sang ibu langsung berlari dan merentangkan kedua tangannya dan langsung menggambil alih kegendonganya.

"Cupcup sayang sudah-sudah lihat mami sudah disini, kenapa sayang?siapa yang nakal sama sunghoon-nya mami hm?"ujar suno sambil mendekap putranya dan mengelus punggung sang anak yang bergetar hebat.

"Hiks....mi hiks...hiks...mami"

"Iya sayang mami disini"

Suno dengan sabar terus mengelus rambut dan punggung sunghoon untuk meredakan tangisannya.

"Mami~ hiks...ma-mi hiks..."

"Sudah sayang mami disini bersama sunghoon tenang ya, hoonie-nya mami yang pintar sudah jangan menangis"

"Hoonie mau nen-nen hm?"
"Mau sayang?"

"Eug! Hiks..."

"Kita masuk dulu ya sambil boboan oke"

Sunghoon hanya mengganguk jujur suaranya sudah habis setelah ia berteriak memanggil nama maminya yang baru sampai tadi.












Suno membawa sunghoon masuk kedalam kamar miliknya, mulai merebahkan tubuh mungil itu dengan hati-hati terlihat mata mungil itu masih berkaca-kaca dan dengan sebelah tangannya yang mencekram kerah baju sang mami.

"Sayang lepas dulu tangannya ya,mami ganti baju sebentarrr saja"ujar suno dengan suara lembut keibu-ibuannya.

Sunghoon kecil hanya menggeleng tak menjawab suaranya sudah habis untuk sekedar menjawab, suno semakin tidak tega akhirnya ia mulai berbaring disisi kiri sunghoon dan mulai membuka kancing kemejanya.

baby Hoonie~SUNGSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang