━─━────༺༻────━─━
"Aku ingin membahas perjanjian yang dilakukan ibumu Lily dan istriku"
Flashback On
"I'm sorry Mr.Spencer Moon, Aku tak tahu tentang perjodohan ini"
Kata-kata Harry berhasil membuat pikiran Xelin kosong, walau ia sudah menduga mungkin akan berakhir dengan Harry yang menyatakan penolakkan seperti dirinya saat pertama kali membaca Daily Prophet kemarin pagi.
"Aku mengerti, Aku hanya menyampaikan pesan mendiang ibumu" Adam tersenyum tipis, sejujurnya Ia memang sedikit berharap Harry akan menerimanya.
Harry diam, Ia sedikit melirik kearah Xelin yang hanya melihat ke arah minuman gadis itu.
"Bagaimana dengan putri anda? Apa menyetujuinya?" Tanya Harry.
Adam terkekeh "Putriku belum memberi keputusan, Aku disini tidak hanya meminta jawabanmu saja Mr.Potter"
Harry meremas tangannya erat-erat, Ia masih terlalu muda dan tidak ada pikiran untuk jatuh cinta sama sekali karena selama ini yang ia pikirkan hanya masalah Quidditch dan juga Voldemort.
"Aku bersedia apapun itu jawaban Potter Father" Xelin memandang ayahnya.
"Putriku sudah memberikan jawabannya Mr.Potter"
Harry bingung, Entah kenapa membuat keputusan kali ini sangatlah rumit dibanding memutuskan untuk melawan Voldemort.
"Aku tak ingin membuatmu kebingungan, Sudah waktunya aku harus bertugas takut ada hal yang mendesak di kantor Auror. Aku akan menunggu jawabanmu" Adam dan Xelin berdiri dan membenarkan kursi yang baru saja mereka pakai.
"Mr.Spencer" Panggil Harry.
"Yah?"
"Aku menyetujuinya"
Flashback Off
***
Ron mengomel dengan terus mondar-mandir didepan Harry sepanjang perjalanan mereka menuju kelas Professor Trelawny, mencerca sahabatnya itu yang menurutnya bodoh karena percaya dengan perkataan Adam Spencer-Moon.
"Tapi Ron Mr.Spencer-Moon adalah kepala Auror, Mana mungkin beliau membuang-buang waktu hanya untuk berbohong kepada anak yang berumur 13 tahun" Hermione memutar matanya.
Harry sependapat dengan Hermione, dan saat ia bertanya kenapa perjodohannya hingga bisa tembus kepad Daily Prophet adalah karena Rita Skeeter yang sengaja menabrak Adam Spencer-Moon di kementerian hingga wanita itu melihat perjanjian antara ibunya dan Mrs.Spencer.
"Tapi Harry, Spencer-Moon memang memiliki reputasi yang bagus di politik dan mata publik. Tapi itu tak menutup kemungkinan keluarga murni Slytherin itu tak bersangkutan dengan you-know-who" Kata Hermione.
"Sudah kubilang, Ayahku saja kaget ketika melihat berita itu" Ron mendengus.
"Tapi.." Hermione menghentikan jalannya dan menatap Harry.
"Xelin Spencer itu sedikit suka mempermainkan" Hermione berjalan mendahului Harry dan Ron.
"Mempermainkan?" Tanya Harry kepada Ron.
"Kau akan melihatnya sobat" Kata Ron.
Harry merasa kalau kepalanya semakin pusing hanya karena masalah Xelin dan ditambah masalah Sirius Black yang sedang berkeliaran untuk membunuh dirinya.
Harry melihat kalau Xelin tengah mencegat Hermione yang hendak ingin masuk kedalam kelas.
"Lihat" Bisik Ron.
"Hello Granger, Bukankah kau tak suka dengan kelas ramalan ini?" Xelin tersenyum sangat ramah.
"Yah Hallo" Hermione berusaha masuk namun Xelin lagi-lagi menghalangi gadis itu masuk.
"Kau Pun sama, tak suka dengan kelas ini" Hermione tetap berusaha masuk, Hingga tersandung dan hampir terjatuh jika Xelin tak memegang tangannya.
"Oh pelan-pelan Granger" Xelin menepi dan memberi Hermione masuk.
Hermione kesal.
"Hallo Weasley" Sapa Xelin sambil tersenyum manis.
Harry berjalan ke arah Xelin dengan wajah kesalnya karena melihat Xelin yang mempermainkan sahabatnya.
"Oh Hallo Fiance"
Harry tak mengindahkan sapaan Xelin dan berjalan melewati gadis itu, Sayangnya itu tak semudah yang Harry kira karena gadis itu menarik kerah bagian belakangnya.
"Xelin!" Harry Kesal.
"Panggilanku berubah, Lupakan. Aku ingin bicara denganmu setelah kelas selesai" Xelin mengecup pipi Harry dan berjalan masuk kedalam kelas.
Wajah Harry memerah sepenuhnya.
***
Tangan Harry digenggam begitu kuat oleh Xelin, seakan takut jika Potter muda itu akan hilang dari pandangannya. Xelin tampaknya tak peduli dengan tatapan beberapa orang yang melihat ke arahnya.
Berbeda dengan Harry yang melihat ke sekelilingnya, Merasa risih dengan tatapan mata orang-orang yang sibuk karena ingin memiliki bahan gosip.
"Kita mau kemana? sebentar lagi waktunya makan malam" Kata Harry.
"Ikut saja"
Jika ia bertanya bagaimana perasaannya pada gadis di depannya, Harry akan menjawab spontan kalau ia tak memiliki perasaan apapun saat ini.
"Nah, Aku punya bahan diskusi denganmu" Xelin akhirnya melepas jari-jemari Harry yang ia genggam tadi.
"Apa yang ingin kau diskusikan?"
"Mudah saja, Aku tak ingin terlibat secara emosional denganmu" Kata Xelin.
Harry seketika mengerutkan dahinya, Bukankah Xelin setuju dengan perjodohan mereka. Kenapa tak ingin terlibat hubungan secara emosional dengannya?.
"Apa alasanmu menyetujuinya?" Harry setidaknya tahu apa alasan utama tunangannya itu, walau mereka belum resmi bertunangan.
"Ibuku"
Harry diam, entah kenapa pembicaraan mereka hanya omong kosong.
"Okay, Aku punya pacar" Kata Xelin.
"Eh? Siapa?"
"Adrian Pucey"
Kepala Harry dipenuhi tanda tanya sekarang, Kenapa gadis di depannya itu seperti bajingan pria yang suka membolak-balik perasaan seseorang.
"Sejak kapan?"
"Baru kemarin"
Harry menghela napas, sepertinya Ia baru saja dicampakkan dan merasa kalau Xelin telah selingkuh.
"Jangan Khawatir Potter, Aku dan Adrian hanya melakukannya karena taruhan"
Harry menghela napas lagi, Sepertinya Xelin Spencer-Moon adalah bajingan namun entah kenapa Ia malah menjadi semakin penasaran.
"Aku tak janji Spencer" Kata Harry.
"Apa maksudmu tak janji?" Kesal Xelin.
"Aku mulai penasaran denganmu"
━─━────༺༻────━─━
Xelin menurut kalian itu bagaimana?
See you all ❤❤🥰👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Potter Fiance : 𝐇.𝐏
ФанфикDiinginkannya atau menginginkannya Potter? Harry x OC [ON GOING] ❕Dimulai dari tahun ke-3 15+ ● 𝐒𝐈𝐗𝐓𝐇 𝐁𝐎𝐎𝐊 📖 [ Start : 240522 / End : ] Cover : Zielnnx, and Pinterest. Edit by Zielnnx ⚠️ ORIGINAL MY IMAGINATION DON'T COPY Beberapa karakte...