FAREWELL, kim dokja.

343 90 6
                                    

━━

"SELAMAT TINGGAL DAN hati-hati di jalan. aku akan menemui mu nanti, besok kita akan menikmati hari yang indah."

[name] menyayangi kim dokja, dan kim dokja menyayangi [name]. mereka berdua saling menyayangi hanya sesama keluarga karena mereka terlibat dalam masa lalu yang sama.

masa lalu yang mengerikan, tanpa kebahagiaan, tragedi, mandiri, tanpa kasih sayang orang tua. itu yang mereka rasakan sedari kecil.

kim dokja yang sampai memutuskan untuk bekerja di usia nya yang muda hanya agar bisa menafkahi [name] yang saat itu mereka sedang menjadi sebatang kara.

walaupun itu, kim dokja berhasil membuat adik nya selalu tersenyum. perjuangan sebagai seorang kakak tidak sia-sia.

kim dokja tau, ia hanya memilki [name], dan [name] hanya memilki kim dokja sebagai satu-satu nya keluarga yang ia miliki.

bahkan ia sampai terpikirkan, mereka tak terpisahkan sedari mereka kecil. ia takut membayangkan jika salah satu dari mereka menghilang, dan kembali sendirian.

terkadang kim dokja terlalu malu untuk mengatakan bahwa ia sangat menyayangi adik nya sedari kecil, karena ia tahu itu sangat memalukan.

tapi suatu hari nanti, ia akan mengatakan langsung kepada [name] bahwa kim dokja sangat bersyukur memiliki adik yang selalu menemani nya dari nol.

iya, suatu hari nanti.

━━━

"kakak," suara [name] memanggil kim dokja, lelaki yang tidur di sebelah nya terlihat kembali membuka mata nya.

"iya? kenapa?"

"kalau aku pergi tanpa kembali.. apa yang kau akan lakukan?" tanya [name] dengan wajah nya yang datar, kim dokja mengernyit bingung.

"aku hanya terpikirkan oleh sesuatu.. hal itu yang selalu menghantui pikiran ku." lanjut [name], menatap sendu kearah kereta.

kim dokja terdiam, ia tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut adik perempuan nya ini. "ah kau ini, adikku yang menggemaskan dan juga jelek."

"kakaaak!"

[name] menggerutu dan segera membenarkan rambut nya kembali, kim dokja pun menatap adik nya. senyuman kecil terpantri di wajah tampan nya.

kim dokja menghela nafas sebelum berbicara. "aku akan sangat menyesal karena tak bisa menyelamatkan mu."

[name] menatap kakak nya dengan tatapan berbinar, kim dokja hampir saja terkena serangan jantung karena tatapan itu.

"aku akan menghukum diri ku tentu saja," lanjutnya sembari mengeluarkan dua permen tangkai, dan memberikan nya kepada adik nya. "lalu aku akan menyusul mu."

"kalau aku tidak mau kakak menyusul bagaimana?"

lelaki tersebut tersedak angin, ia menoleh kearah adik nya. "apa maksudmu? tentu saja aku akan menyusul mu."

"aah bukan itu yang aku mau!" [name] menggelengkan kepala nya dengan tatapan kesal. "aku mau.. kakak untuk hidup untukku."

kim dokja dibuat diam oleh perkataan adik perempuan nya, mulutnya sedikit terbuka karena ingin mengatakan sesuatu, namun ia tak bisa.

[name] tersenyum kecil dan memakan permen tangkai rasa coklat. "kalaupun salah satu kita akan pergi dulu, kita harus hidup untuk satu sama lain."

"karena kita tunggu saja nasib waktu kematian kita datang!"

lelaki yang menjabat sebagai kakak nya hanya terdiam sementara, kim dokja merasakan obrolan mereka sebuah.. sesuatu.

ia mengelak untuk memikirkan hal negatif, kim dokja menghela nafas dan menepuk kepala adik nya.

"tentu saja, aku akan melakukan itu, begitupula kau melakukan itu untukku, deal bukan?"

[name] tersenyum dan mengangguk, ia memeluk lengan kim dokja dengan erat. kim dokja hanya tersenyum lega melihat sifat kekanakan adik nya yang takkan pernah berubah.

"kakak maaf ya hehehe, cawet laba-laba man kakak kemarin dibawa lari sama burung gagak."

"apakah ini sesi maaf-maafan? baiklah, maafkan aku telah merusakan alat gambar mu─"

"KAKAAAAK#!$$;_($"29)+$-8!!!!"

━━━
FAREWELL, KIM DOKJA.

disaat itulah [name] maupun kim dokja tersadar sesuatu tentang obrolan mereka pagi tadi, sebelum bencana datang dan memisahkan mereka.

kedua nya meringis nyeri, kedua nya sama-sama membutuhkan satu sama lain karena takut mereka akan terpisahkan.

[name] maupun kakak nya sadar, bahwa obrolan mereka adalah obrolan terakhir sebelum mengucapkan selamat tinggal.

tapi [name] selalu berharap untuk bertemu dengan kakak nya, tanpa ada hal yang berubah tentang kakak nya ini.

ia takut kakak nya menjadi seorang naif.

━━━

note :

KARENA INI AKU KEPENGEN PUNYA ABANG WOOY. sini yang anak tunggal kita pelukan sambil nangis :')))

aku suka banget genre sibling gini, ada yang relate ga? asli dah, saking lonely nya aku sebagai anak tunggal sendirian, aku jadi selalu menghalu pengen punya abang. hiks.

ini aku lagi dilema tuh, aku bingung mau buat AU sendiri atau samain di webtun. kalau webtun ma novel uda kejauhan, tp AU pun aku kepikiran akhir nya apa nanti. yaudah deh aku buat latar belakang nya webtun tapi cerita nya bedaaaa jauh sama asli nya di webtun.

eniwei, jangan lupa komen sama vote ya. yuk yuk aku sudah begadang tujuh hari tujuh malam karena buat alur cerita awal sampe akhir :'DD

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

jejak-mu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang