• • •
"Aku dan Izumi memutuskan untuk menikah."
"Benarkah? Kalau begitu selamat."
"Maaf, Sasuke."
"Kenapa minta maaf?"
"Ya. Karena kau tidak jadi melangkahiku."
"Hah, konyol. Bukankah sudah sewajarnya kalau anak pertama untuk menikah duluan?"
"Ya. Aku tahu."
"Jadi untuk apa minta maaf?"
"Oke. Aku akan menariknya. Tapi apa benar, kau tidak akan menikah lebih dulu? Masih ada 4 bulan sampai pernikahanku. Kau bisa mengambil waktu itu untuk melamar Ino. Kau yang paling ingin menikah, 'kan?"
"Apa bisa?"
"Kau harus mencobanya lagi. Kalian sudah bersama selama 7 tahun. Tidakkah seharusnya itu cukup untuk melangkah lebih serius?"
"Ya. Aku memang sudah menantikannya. Aku juga sudah menepati janjiku untuk menunggunya selama dua tahun. Tapi ... aku takut."
"Jangan buat dirimu memikirkan masa lalu. Kalian sudah sepakat. Dan sekaranglah waktunya untuk meminta janji itu padanya juga, Sasuke. Aku tahu kalian saling mencintai. Dan jujur, aku juga ingin melihatmu menikah lebih dulu. Percaya pada dirimu, Sasuke. Anggap ini kesempatan terakhir."
.
.
.Kalau boleh jujur, perkataan Itachi membuat Sasuke terus kepikiran. Setelah mengumumkan rencana pernikahannya dengan Izumi, Itachi terus saja mendorongnya untuk melakukan hal yang sama.
Memang sejak dulu, Sasuke adalah yang paling semangat berbicara tentang mengambil langkah serius. Apalagi ibu mereka pun kerap mendesak kapan mereka akan menikah setelah hubungannya berjalan selama tiga tahun.
Dan atas desakan ibunya dan keseriusannya, Sasuke memberanikan diri melamar Ino agar menikah dengannya dua tahun yang lalu.
Tetapi sayang, lamaran itu ditolak karena Ino masih ingin punya waktu untuk mengejar impiannya sebagai seorang aktris.
Itu adalah pukulan telak pertama bagi Sasuke. Kesedihan serta kekecewaan bertumpuk dan mendesak dadanya hingga terasa menyakitkan. Namun, karena dia sangat mencintai Ino, maka dirinya mengalah ketika Ino menjanjikan bahwa setelah dua tahun, dia akan memikirkan lagi soal pernikahan mereka.
Dan dua tahun itu adalah sekarang.
"Percaya pada dirimu, Sasuke. Anggap ini kesempatan terakhir."
Kata-kata Itachi kembali terngiang. Untuk alasan itu pula pria itu ada di sini sekarang. Di dalam apartemen kekasih tercintanya. Yamanaka Ino.
Hari ini aku akan ke tempatmu. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu.
Ya. Tentu ♡
Sasuke membaca lagi pesan yang terakhir dia kirim untuk Ino. Itu satu jam yang lalu. Sambil menunggu, pria itu memilih untuk membuka galeri foto di ponselnya. Di mana ia melihat foto-foto antara dirinya dan Ino.
Potret-potret yang penuh kenangan itu seolah menjadi pendorong akan niatnya hari ini. Dia hanya perlu menemukan alasan yang membuatnya yakin untuk melamar Ino sekali lagi.
Sasuke menoleh saat ia mendengar kegaduhan kecil dari pintu depan. Dia tahu kalau kekasihnya pulang.
"Hei, selamat datang," sapa Sasuke setelah bangkit dari sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GET MARRIED!
FanfictionKarena tidak ingin membuat ibunya khawatir, Sasuke meminta Hinata untuk menjadi kekasihnya selama dua bulan atau tepatnya sampai hari pernikahan Itachi. Itu hanyalah kesepakatan tapi siapa sangka di tengah keterpurukan akibat lamarannya ditolak, Sas...