Aku mempunyai sahabat sedekat nadi, sama seperti kalian mempunyai sahabat namanya salwa kita berteman dari SD. Oh ya aku adalah anak pindahan dari Bukit Lawang ke kota Medan. Aku lahir di kota Medan tetapi setelah aku lahir orang tua ku pindah ke Bukit Lawang dikarenakan tak ada yang mengurus ladang kami disana, aku hidup di bawah kerasnya hidup orang kampung. Dengan peraturan anak perempuan harus gini gitu, aku sangat jengkel ketika mengingat itu semua. Aku sangat tidak suka hidup disana, tapi aku sangat suka dengan alam Bukit Lawang yang luar biasa indahnya.
Ketika dinyatakan naik dikelas 3 SD aku dan orang tuaku pindah ke Medan kembali, aku disekolahkan disalah satu SD di Medan. Aku menjumpai wajah-wajah asing disana, mereka baik dan selalu mengajakku bermain ketika bel makan siang. Di suatu ekskul aku menjumpai teman, yaitu Salwa. Kita tidak dekat saat SD namun kenal. Saat SMP ternyata kita satu kelas, heran bukan main kok bisa satu kelas HAHA. Salwa adalah sekertaris kelas dan aku menjadi bendahara kelas, terbayang kan bagaimana galaknya aku haha nggak. Kita adalah orang penting di kelas dan itu yang membuat kami sangat dekat hingga tak terpisahkan, SMP itu menyatukan ku pada sahabat yang sangat baik sekali, dia Salwa. Kita punya selera yang sama tapi tidak suka dengan lelaki yang sama, kita sangat suka novel Fiersa Besari dengan Donny dirgantoro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang perjalanan kita
Документальная прозаIni tentang sabahat yang sedang dilema akan tamat SMA lanjut dimana, sehingga perpisahan itu tak Terelak-kan. Dia yang memilih universitas impian dan fakultas tujuannya. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik-ku dimasa sekolah.