Dare.

411 25 6
                                    

Jakarta, 14 Desember 2020.
With, Ashel pov.

Pagi itu Ashel disapa dengan senyuman hangat dari adik laki-laki nya, Rafasya. Rafasya begitu manis dengan senyuman nya, baju tidur yang masih dikenakanya, dan boneka beruang dalam pelukanya. Ashel merentangkan tangan nya, bermaksud untuk memberikan Rafasya pelukan dipagi itu. Ashel memeluk erat tubuh Rafasya, mencium rambut nya, dan sesekali memainkan pipi Rafasya. Rafasya menyuruh Ashel untuk mandi, bergegas kesekolah, diwaktu yang sanagt pagi, bahkan jauh dari kata terlambat. Ashel menuruti perkataan Rafasya, berdiri, berjalan menuju kamar mandi, menyiapkan diri nya untuk bersekolah. Ashel turun kebawah untuk sarapan, terlihat disitu sudah ada Rafasya dan mommy dari Ashel. Rafasya duduk meja makan, dan mommy Ashel yang sedang menyiapkan sarapan. Mommy Ashel memasakan Ashel nasi goreng dan sosis, Ashel menyantap nasi goreng itu bersama Rafasya yang sedang memakan sereal nya. "Kemaren mommy kesekolah kamu, mommy liat ada anak rambut pendek pake kaca mata, ga tau sih siapa nama nya, tapi dia keliatan tinggi, kakak kelas kamu? Atau teman kelas?" Tanya mommy Ashel sembari menuangkan nasi goreng ke piring untuk disantap papa dari Ashel. Ashel heran dengan pertanyaan dari mommy nya itu, Ashel tidak memiliki teman dengan ciri-ciri itu, jika ada temanya yang berambut pendek itu pun tidak mengenakan kaca mata, siapa yang dimaksud? "Ga tau mom, Ashel ga punya temen yang rambut pendek pake kacamata, kakak kelas mungkin, tinggikan dia?" Ashel menjawab pertanyaan itu srmbari menaik turunkan alis nya. Ashel sudah selesai memakan sarapanya, naik untuk mengambil tas, dan kembali turun untuk berangkat. Seperti biasa nya, Ashel diantar papa nya untuk pergi kesekolah, Ashel jarang untuk terlambat, bahkan dalam sebulan saja dia bisa terlambat dalam hitungan 1 kali.

Ada apa dipagi ini, pagi-pagi seperti ini Ashel sudah melihat Adel yang sedang duduk dibawah pohon lapangan? Apa dia terlantar? Atau bahkan dia tidak pulang semalaman? Ashel menghampiri Adel, menepuk pundak Adel dengan lembut "Del? Kok udah dateng?" Adel terkejut dengan tepukan yang menghampiri pundak nya itu, menoleh dan membuka telinga nya agar suara lembut Ashel dapat dia cerna dengan baik. Melihat wajah Ashel yang sangat manis dipagi hari dapat mengobati rasa kesalnya karna ia datang terlalu cepat pagi itu. "Hah, engga kak, mtoor lagi dibengkel, kemaren masuk got kesenggol sama orang, jadi dianter sama papa, papa sekalian kerja, jadi nya ya kecepetan begini" Jawab Adel dengan santai, heran, dia tiba terlalu pagi, namun masih bisa santai? "Oo gitu, kelas belum dibuka kan? Gue duduk disini ya" Pinta Ashel sembari melepaskan tas nya dan duduk disamping Adel. Hati Adel terasa sangat diguncang, ada apa dengan anggota OSIS satu ini? "Iya kak, duduk aja" Adel membalas Ashel sedikit menggeserkan badan nya kesamping agar Ashel mendapatkan tempat yang luas. "Jangan panggil kak, dari data lo kemaren kita cuman beda 1 tahun" Menenangkan Adel karna terlihat panik saat ia mulai duduk disamping Adel. "Iya? Lo anak kelas sebelah? Kakak kelas kan?" Adel menanyakan hal itu kepada Ashel, yang jelas-jelas logo kelas Ashel yang sudah dijahit nya di baju itu. "Lo ga liat? Atau pura-pura ga liat?" Ashel menjawab pertanyaan Adel dengan santai, Adel melirik kearah baju Ashel, tidak berkata apa-apa ia cukup melihat kearah baju Ashel dan yang sudah menjawab pertanyaanya. Tidak lama dari pertanyaan Adel, teman-teman OSIS Ashel datang, dan beberapa teman Adel juga begitu, mereka berpisah saat teman-teman mereka menjemput "Duluan ya Shel" Adel mengucapkan kata itu dengan santai, bahkan sambil jalan meninggalkan Ashel. Ashel berjalan kearah teman-temanya, ada 3 orang disitu, Marsha, Kathrin, Indah. 3 orang yang sudah menemani Ashel dari awal dia berada disekolah itu, menjadi teman dikegiatan OSIS dan selalu berada disamping Ashel jika dia sedang membutuhkan bantuan. Mereka ber 4 berjalan menuju ruangan OSIS hanya untuk mengumpulkan tugas mereka. Disitu sudah ada Gracia, entah kapan Gracia tiba diruangan itu. Gracia adalah ketua osis diperiode saat itu. "Ini kak, akan saya revisi jika ada kesalahan" Indah memberikan lembaran kerja mereka, berharap jika mereka tidak melakukan kesalahan. "Oke, saya terima ya. Nanti akan dilihat lagi, akan saya panggil jika ada kesalahan" Gracia mengambil lembaran itu lalu tersenyum kepada 4 adik kelas nya itu. Mereka ber empat keluar dari ruangan OSIS lalu berjalan ke arah kelas, mereka tiba dikelas, disitu ada Chika yang menjadi ketua kelas, Ashel duduk bersama Kathrin, Marsha dengan Indah. Mereka duduk berdepanan, dengan Marsha Indah didepan. Bahagia jika menjadi Ashel Kathrin, karna mereka mendapatkan posisi duduk dibelakang, nyaman untuk bersantai, dan mudah untuk meminta jawaban. Hari itu yang mengajar kelas mereka adalah Pak Harzan, sebagai guru biologi, Pak Harzan selalu membawakan mata pelajaran nya dengan santai, bahkan dipandang sangat asik oleh murid-murid disekolah itu. Mereka menyelesaikan jam pelajaran Pak Harzan dengan santai, bel istirahat berbunyi, Ashel tidak mempunyai niat untuk kekantin, karna pasti akan sangat ramai, Ashel tidak biasa untuk meminta adik kelas nya membelikan makanan kekantin, dia bukan tipe kakak kelas yang gampang untuk menyuruh-nyuruh. Ashel bersantai dikursi nya, tidak lama dari teman teman  ya yang sudah pergi, Adel datang kekelas Ashel, mengetuk pintu, lalu menanyakan Ashel kepada teman sekelas Ashel. "Kak, ada kak Ashel?" Adel menanyakan Ashel kepada teman Ashel, Ashel mendengar suara dari pertanyaan Adel "Del? Kenapa?" Ashel berdiri dari kursi nya, berjalan menghampiri Adel, "Oh ini kak, aku mau ngajak istirahat bareng, kebetulan juga kena dare dari temen-temenku, itu liat mereka" Adel sangat malu untuk mengucapkan kalimat itu, dengan sedikit menunduk Adel menunjuk kearah teman-temanya yang sedari tadi sudah menahan tawa saat melihat Adel yang sangat malu dihadapan kakak kelas nya itu. Ashel tertawa kecil saat melihat Adel "Iya ayo, dari pada kamu malu udah kesini tapi aku tolak kan?" Terima Ashel dari ajakan Adel tadi "Eh kak, kalau cuman karna terpaksa gapapa kok, ga ada unsur pemaksaan" Adle membalas ucapan Ashel dengan panik, Adel tidak ingin jika Ashel menerima ajakan itu hanya karna dia terpaksa, Ashel menggelengkan kepala nya, ia berniat untuk merangkul Adel, namun Adel terlalu tinggi untuk rangkulan nya, berganti posisi untuk mengalungkan tangan nya dilengan Adel, Adel berdiri diam membeku saat tangan nya bersentuhan secara fisik dengan Ashel memikirkan banyak hal dibenak nya "Del? Ayo, jadi gak?" Ashel menatap Adel dengan tatapan yang sedikit meledek, seakan akan dia tau bahwa Adel sangat malu karna sentuhan yang ia buat secara mendadak. "Eh, iya kak jadi jadi" Adel melangkahkan kaki nya, bersamaan dengan Ashel. Ashel meilirik ke arah teman-teman Adel yang terlihat terkejut saat melihat Adle berjalan bersama Ashel, bahkan Ashel menglungkan tangan nya di lengan Adel. Adel menoleh kearah mereka, mengacungkan jempol sebagai pertanda bahwa dare dari mereka sudah selesai dan berhasil ia jalankan. "Kak, kok kakak bisa tau aku dipanggil Adel?" Tanya Adel yang memulai percakapan antara mereka berdua "Kamu lupa? Kamu nulis Adel dikolom nama panggilan kamu, kalau kamu mau aku panggil Reva ya juga gapapa, lagian bagus kok nama nya" Ashel menoleh kearah Adel "Ohh gitu, iya ya lupa kali aku nya, gapapa kok, aku malah suka dipanggil Adel" Adel tersenyum, mengingat betapa pelupa nya diri nya sendiri. Mereka berdua sampai dikantin, disitu ada Marsha, Kathrin, dan Indah yang sedang memakan makanan yang telah mereka beli sebelumnya, Kathrin tidak sengaja melihat Ashel dan Adel yang sedang membeli makanan. "Woy woy, itu, itu Acel bukan???? Kok bisa sama bocah ntu" Pertanyaan Kathrin mengagetkan teman-temanya, sedikit menunjuk kearah Ashel dan Adel "Lah iya, bukan nya si Acel lagi ga mood? Kok bisa sama adek kelas kita? Siapa sih nama nya? Arel, Dedel?" Marsha menengok kearah teman nya itu "Adel bang, Adel" Kathrin menjawab pertanyaan Marsha sembari menusukan garpu nya pada batagor yang sedang dimakan oleh Marsha, menyuapkan batagor itu kedalam mulut nya. Indah tidak mengatakan apa apa, hanya menoleh kearah Ashel dan Adel dengan tatapan yang bangga sekaligus heran. Adel dan Ashel tidak memakan makanan mereka di kantin, mereka memakan makanan itu di bawah pohon ditempat yang sama dari tadi pagi tempat mereka mulai berbicara satu sama lain. Mereka memakan habis jajan yang sudah mereka beli, menghabiskan waktu istirahat berdua dibawah pohon adalah hal yang sangat bahagia dihari itu, tidak terbayang bagaimana bahagia nya teman-teman mereka berdua yang akhirnya melihat Ashel dan Adel dapat tertawa lepas, bahkan tidak jarang Adel terkena pukulan dari Ashel saat ia sedang tertawa. Jam istirahat sudah selesai, mereka berpisah untuk memasuki kelas. Ashel masuk kedalam kelas nya, begitu juga dengan Adel. Terlihat disitu Kathrin, Marsha dan Indah yang sedang menunggu kedatangan Ashel, mereka melirik Ashel secara bersamaan, seakan-akan sedang menebak bahwa Ashel sedang jatuh cinta dengan adik kelas nya itu. Ashel duduk dibangku nya, dengan wajah yang masih memerah dan senyuman yang masih berada diwajah nya, membuat wajah Ashel yang menjadi semakin manis. Singkat saja, kelas dihari itu sudah selesai, Ashel keluar dari kelas nya bersamaan dengan ketiga teman nya itu, Ashel melihat Adel yang sedang bersama teman-temanya, tidak ada niatan untuk buka suara, Ashel hanya menyapa Adel dengan lambaian tangan, bahkan dengan senyuman. Adel melihat itu, tidak terbayang bagaimana perasaan Adel yang melihat senyuman Ashel, rasa nya ia ingin berteriak, teriak untuk Ashel, dan memberi tahu pada dunia bahwa sekolah ia sekarang mempunyai anggota OSIS yang sanagt manis. Ashel pulang bersama Kathrin, Marsha bersama Indah. Mereka tidak benar-benar pulang kerumah, justru mereka pergi kecafe untuk mengerjakan tugas biologi yang diberikan Pak Harza tadi pagi, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk bekerja sama saat mengerjakan tugas.










K e l a r.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Little Bear.Where stories live. Discover now