° Four °

480 94 1
                                    

Sudah hampir sebulan berlalu sejak (Name) menginap di Wangshuu Inn, ia masih belum meninggalkan penginapan itu untuk kembali ke kota Liyue.

Mengapa?

Sebab, ia masih belum berhasil membuatkan Xiao sepiring almond tofu yang 'normal'. Orang keras kepala macam (Name) takkan pergi dari sana sebelum melaksanakan janjinya-toh, ia sendiri tidak keberatan menetap di sana dalam jangka waktu lama.

Kemarin, ia pikir almond tofu yang ia buat sudah sempurna, penampilannya sudah sangat cantik dan tertata rapi. Namun, sialnya-rasanya sungguh di luar dugaan. Asin dan manis, terasa pula pedas yang khas ketika Xiao memakan almond tofu itu.

Rupanya, alih-alih memasukkan madu, (Name) malah menuangkan kecap asin dan memberikan potongan jueyun chili di atasnya.

Sore hari di Wangshuu Inn, kini (Name) sudah siap menyajikan almond tofu yang ia buat ke hadapan Xiao. Kebetulan sekali, tepat setelah ia memasak, Xiao baru saja pulang setelah membasmi roh jahat yang ada di sekitar wilayah Liyue.

Awalnya, Xiao merasa terusik dengan kehadiran (Name). Namun, gadis itu tidak seburuk yang ia kira. Ia baik hati, tetapi kikuk dan ceroboh. Ia juga kuat, tetapi terlalu hiperaktif dan suka menyepelekan lawan.

Beberapa kali Xiao memergoki (Name) yang mengikutinya saat membersihkan roh jahat-dengan niat membantu. Namun, pada akhirnya justru (Name)-lah yang ditolong oleh Xiao.

Meski merepotkan, tapi sebut saja Xiao 'senang' karena hari-harinya tidak monoton sejak kehadiran gadis itu di hidupnya. Maka dari itu, meski sejak awal Xiao menyadari (Name) yang terkadang mengikutinya-Xiao tidak pernah memprotes dan membiarkannya maju bersamanya.

Agak riskan, tetapi Xiao percaya diri ia bisa melindungi orang macam (Name) dengan mudah. Toh, roh jahat yang ada sekarang tidak sekuat roh jahat di masa lalu.

"Hari ini aku sangat percaya diri dengan almond tofu buatanku! Silakan dicicipi, Xiao!"

Xiao sudah sering mendengar kalimat itu terucap dari bibir (Name). Ia sudah takkan tertipu dengan penampilan almond tofu yang cantik dari luar. Xiao menggunakan waktu untuk mengobservasi sajian di meja itu.

Tangan kanannya mengambil sendok dan kemudian mengambil garnish hidangan itu. "Ini ... kemangi dan katsuobushi, 'kan?"

"Eh-"

Keringat dingin mengalir di pelipis (Name), ia ingat-saat memasukkan osmanthus, sepertinya ia merasakan tekstur yang berbeda, tetapi ia tidak mempedulikannya.

"AHHH! AKU GAGAL LAGI!" (Name) menggebrak meja dengan frustrasi, ia tak menyangka sebodoh ini dirinya dalam memasak-bahkan hidangan sederhana seperti itu saja (Name) belum bisa membuatnya meski sudah puluhan kali mencoba. "Kenapa aku sangat payah dalam memasak, sih ... apa karena saat kecil aku suka buang-buang makanan, lalu dewa makanan mengutukku?! Masuk akal, 'kan, Xiao?! Jangan-jangan aku takkan bisa memasak seumur hidup?!"

"Aku pernah kenal dengan dewa makanan, ia adalah orang yang baik dan takkan mengutukmu hanya karena hal itu." Xiao menghela napas ketika (Name) mulai heboh seperti biasanya. "Mungkin kau memang tak berbakat dalam memasak."

"Aku bukannya payah-hanya saja, aku agak bingung karena tak ada yang mengajariku! Aku tak berani minta diajari oleh Chef Yanxiao, bisa-bisa dia kesal dan melempari aku dengan pisau!"

Xiao tertegun sejenak, kemudian satu kalimat terucap dari bibirnya, "Kalau begitu, bagaimana kalau aku yang ajari?"

***

Dessert; Almond Tofu « Xiao x Reader » (Genshin Impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang