2 ; keluarga - Reina

2 1 0
                                    

Setelah melakukan video call nya dengan Gabriel, Reina segera memakai jaketnya dan pergi menuju rumah nenek gabriel yang berada di sebelah rumahnya.

Reina meirana adalah Putri dari Davin Anggara seorang guru dalam bidang bela diri yang kuat karena semua keluarga dari davin sendiri adalah para anggota bela diri dan juga davin menjadi seorang manager di perusahaan besar yang tak jauh dari sana.

Sementara itu ibunya; Kaina Saputri dia membuat toko untuk tas tas hasil rajut tangan dan juga pakaian pakaian yang sekarang bisa dibilang sukses.

Tempat mereka tinggal memang bisa disebut desa. Namun tidak juga seperti desa kebanyakan, tempat tinggalnya ini dipenuhi oleh villa villa, hotel, ataupun taman dan juga ada beberapa kantor disana.

Keluarga Reina sendiri memang bisa dibilang berkecukupan. Untuk membeli ini dan itu-pun terpenuhi, tapi reina sendiri tidak terlalu merasa bahagia.

Orangtuanya yang jarang dirumah karena sibuk masing masing. Dan reina sendiri yang terpaksa mengikuti bela diri seperti sang ayah karena tidak ada penerus lain. Reina anak tunggal

Kedua orang tua yang jarang dirumah membuat mereka sulit disaat mengurus reina. Mereka tidak tau sifat masing-masing, dan juga dengan kekerasan yang ada sejak kecil pun membuat reina tidak cukup baik dengan ayah ataupun ibunya.

Kembali pada saat ini. Reina mengetuk pelan pintu rumah itu dan tak lama dibuka kan oleh pemiliknya. Dewi satika; nenek dari gabriel

"Hehehe nenek. Maaf eina ganggu malem malem"

"Ngga apa apa. Ayo masuk sini" sang nenek mempersilahkan dirinya masuk dan mereka duduk di sofa ruang tamu disana.

"Ada apa eina kesini?? Mama sama papa ngga pulang?"

Reina menggeleng tapi dengan senyuman nya yang khas "bukan ngga pulang nek. Tapi belum kata ndra eina bobo sama nenek disini"

Ia pun mengelus tangan reina. Dewi sudah menganggap reina sebagai cucunya sendiri. Karena gabriel dan reina itu sama.

Sama karena dewi adalah rumah mereka berdua.

"Yaudah sana eina bobo, besok sekolah kan??" Reina tampak mengangguk dan menarik lembut tangan neneknya itu

"Ayok, nenek juga bobo. Nanti kalau nenek sakit eina diomelin sama ndra" katanya dengan cemberut

"Lho, kenapa marah sama eina??"

"Soalnya ndra titip nenek sama eina. Katanya kalau nenek di apa apain orang yang ngapa ngapain nenek pukul aja"

Mendengar itu. Sang nenek tertawa dan mereka berdua berbaring sembari tangan nenek menjadi bantalan kepala reina

"Nenek ngga bakal kenapa napa. Udah tidur ya sini biar nenek usapin" katanya sambil mengelus rambut reina.

Reina yang sudah mengantuk pun hanya menurut dan tak lama tertidur lelap.

Iapun mengecup kening reina sebelum ikut tidur disampingnya, melihat reina tumbuh menjadi gadis yang periang dan juga jarang sekali menangis membuatnya teringat akan gabriel yang sama persis seperti reina

Namun gabriel dilahirkan sebagai pria kan.

Mereka berdua memiliki sifat yang sama mungkin karena sejak lahir pun mereka hanya berbeda satu tahun. Selain itu mereka sering kali bersama dan juga masalah hidupnya.

***

"Nenek makasih udah izinin eina nginep disini hehe" kata reina dengan mengelus pipinya sendiri

"Iya sama sama. Gamau sarapan sama nenek disini??"

Reina tampak menggeleng pelan "eina beli roti aja nanti disekolah nek. Kalo sarapan ga keburu kayaknya"

Night RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang