8. Flamingo

948 152 42
                                    

Flavio baru saja membuka mata saat Fara masuk kamar dengan sekotak paket online di tangannya.

"Eh, Flavio cantik jelita tiada tara udah bangun. Masih pusing gak?"

"Paketan apalagi?" Tanya Flavio balik setelah duduk bersandar di kepala ranjang.

Fara cengar-cengir, "Seperti biasa, paketan penambah nafsu hidup dari Pak Presiden." Jawabnya.

"Presiden?"

"Yap! Bapak Jubidin."

Flavio memutar bola mata, " Joe Biden, Fara... plis,"

Fara tergelak melihat Flavio kesal. Setelah berhari-hari menunggu mata Flavio melotot, akhirnya... di pagi hari yang cerah ini Fara bisa melihat itu lagi.

"Sama aja, Vio." Jawabnya acuh. Sengaja membuat Flavio semakin kesal.

Fara mengambil cutter untuk membuka paketnya, lalu mengeluarkan satu-persatu isi kotak tersebut

"Dua botol serum, satu botol toner, oke. Mm, day cream, night cream, charcoal mask, sunscreen..." Fara sibuk memeriksa isi paketnya, mengabaikan Flavio yang sudah berkali-kali memanggil.

"Fara," Flavio masih mencoba sabar.

"Hm... bentar, Vi. Bentar... omaigat face mask-nya ganti kemasan? Iih, girly gila ini, mah,"

"Fara,"

"Far,"

"Fara astaga!" Flavio geram.

"Iya Flavio cantik jelita tiada tara, Fara di sini... bentar," Fara mengangkat tangan, memberi isyarat.

Flavio jengah. Gadis itu kembali merebahkan tubuhnya, menarik selimut hingga menutupi wajah.

Fara benar-benar maniak skincare. Ia bisa lupa segalanya jika sudah berurusan dengan benda-benda tadi.

"Okedeh. Penambah nafsu hidup gue selama satu bulan ke depan udah lengkap." Fara menyimpan barang-barangnya ke dalam box yang berada di bawah meja rias Flavio.

"Huh, baik banget emang Pak Presiden nganterin paket sepagi ini. Gue jadi makin semangat menjalani hidup. Semangat-semangat oke oke, semangat-semangat oke!" Serunya menyanyikan lagu dari Momonon.

"Flavio cantik jelita tiada tara mau di bikinin apa? Masih pusing kepalanya?" Baru, perhatian Fara untuk Flavio sekarang.

"Minyak kayu putih dimana, Far?" Flavio bertanya dari balik selimut.

Fara dengan sigap mengambilkannya dari kotak P3K.

"Lo mikirin apa sih, Vi? Kenapa sampe pingsan gitu kemaren?" Fara menyerahkan minyak kayu putih yang di minta Flavio.

Flavio menyibak selimutnya, mengambil minyak kayu putih dari Fara, "Thanks. Dokter kemaren bilang gue kenapa?"

"Kan! Kebiasaan emang kalo di tanya gak pernah jawab."

"Ssstt... Dokter bilang apa?"

"Huft, dasar lo emang."" Fara menghembuskan napas pasrah. "Di suruh banyak-banyak istirahat lo. Istirahat fisik istirahat mental," Fara duduk di samping Flavio yang berbaring. Memijit kedua sisi pelipis sahabatnya pelan.

"Dokter lebay." Flavio menyingkirkan tangan Fara, "Lo gak ngafe?" Tanyanya heran melihat Fara yang masih santai padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh.

"Gak. Kata Bos Ax libur,"

"Kenapa?"

"Si Bos ada proyek mobil sama Om Yugo," Jelas Fara.

Sweet IndependentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang