PERPISAHAN TERINDAH

3 0 0
                                    

Seseorang yang pergi dengan amarah tidak akan kembali,

Tetapi seseorang yang pergi dengan senyuman tidak akan pernah kembali

Sebuah tulisan kecil yang kau isyaratkan hari itu

Perpisahan paling rela

Tidak ada beban dan berupaya untuk lapang

Nirwana, hari itu hujan yang deras disertai mendung paling kelabu

Apakah aku membawa luka padamu?

Sejak hari itu Langkah kita tak lagi berirama

Tak juga lagi ingin jumpa, paling tidak sampai luka ini usai

Sebab dalam matamu, ku tahu seluas apa perasaan yang kau simpan dalam-dalam

Jelaga hitam mengepung kejujuran

Hampir kelu dan tak menemukan ujung, ku beranikan diri mengatakan padamu

Aku menunggumu lebih dari sewindu

Kedatanganmu hampir tak jemu ku tunggu

Nirwana, saat ku sadari kau tak akan lagi ada di sini

Ku putuskan untuk menjadi buih, sebab nyatanya aku bahkan tak pernah ada dalam deras doamu

Namaku padam? Atau tak pernah kau nyalakan?

Saat ku ungkap tangan halus mengangkatku dari kesukaran

Terlalu patah dan tidak berkehidupan

Seakan kau baru menyadari kepergianku adalah kehilangan yang saat ini kau tangisi

Api membara telah padam, hujan hari itu menutupi sisa luka kita

Aku memafkan ketidak hadiranmu selama ini

dan kamu meneriaki dirimu sendiri

Hari di mana kau temui kebahagianku nanti adalah isyarat paling besar bahwa kita telah menerima diri kita masing-masing.

Meski sulit, sebab kau adalah luka dan juga penawarnya


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEBUAH JENDELA DI KALDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang