Materi Dasar || Phoenix Writer

1. Kapital

Penggunaan Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital memiliki aturan tersendiri. Beberapa penggunaan huruf kapital yang umum, sebagai berikut:

1. Huruf kapital digunakan pada nama orang dan julukan

Contohnya:

Nama orang:

1) Bambang Suherman

2) Hujan Berangin

3) Bintang Terang

Nama julukan:

1) Pak Kumis

2) Jenderal Cilik

3) Jenderal Kancil

2. Huruf kapital juga digunakan dalam awal kalimat.

Contohnya:

1) Bagaimana kabarmu?

2) Aku sedang merasa kelaparan, mungkin ada yang bisa memberiku makanan? Tidak ada? Oh, ya sudahlah!

Catatan: setiap awal kalimat digunakan huruf kapital.

3. Huruf kapital dalam petikan langsung ("...")

Contohnya:

1) Bella bertanya, "Aku salah apa, Lord?"

2) "Tolong jangan bermain-main, ini kelas bukan tempat bermain!" bentak Rain.

3) "Bisakah kalian bubar saja?" ketus Herman.

4. Huruf kapital dalam agama, kitab suci, dan Tuhan

Huruf kapital digunakan pada penyebutan nama agama, nama kitab suci, Tuhan, dan sebutan atau kata ganti Tuhan.

Contohnya:

Penulisan Agama:

1) Agung beragama Hindu, sementara Dewi beragama Islam.

2) Indonesia memiliki enam agama resmi, yaitu Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katholik, dan Konghucu.

3) Penduduk setempat mayoritas beragama Buddha.

Catatan: yang kapital hanya nama agamanya saja, tidak termasuk kata agama atau beragama.

Nama kitab suci:

1) Alquran

2) Alkitab

3) Weda

Catatan: di mana pun posisinya, baik awal, tengah atau akhir kalimat tetap menggunakan huruf kapital.

Penulisan Tuhan dan kata gantinya:

Contohnya:

1) Semoga Yang Agung mengampuni dosa saya.

2) Ya, Tuhan ampunilah kesalahan hamba-Mu ini.

3) Semoga diterima di sisi-Nya.

5. Huruf kapital dalam gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik

Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.

Contohnya:

1) Yang Dipertuan Agung, Bambang Sukemet

2) Sultan Sukemo

3) Doktor Karina