Chapter 1

4.8K 528 162
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ahh, gacha ampas, artefak ampas! Resin habis, primogem-ku juga habis! Kenapa aku selalu sial, sih?!"

Saat pulang dari sekolahmu, kamu yang sudah berada di dalam gr*b-car memutuskan untuk bermain game kesayanganmu, Genshin Impact. Meski sering ampas dan sangat menguras uang, kamu tetap menikmatinya sebab visual yang disajikan sangat memanjakan mata, apalagi sekarang sedang ada banner Zhongli--husbando kesayanganmu di antara karakter-karakter lainnya.

"Genshin Impact, ya, 'dek?"

Mendengar keluh kesahmu, si pengemudi gr*b-car itu menanggapi dengan nada ramah. "Saya juga main Genshin Impact."

"Wah, benarkah?" Kamu berpura-pura antusias, sebab kamu yakin mana mungkin ada bapak-bapak paruh baya sepertinya yang suka bermain game? Kedengarannya sangat tidak masuk akal. "Sudah rank berapa, pak?"

'Cih, palingan baru rank dua puluhan.' Kamu mencibir dalam hati, seorang veteran yang sudah rank 58 sepertimu tentu akan memandang bapak-bapak itu dengan sebelah mata.

"Hari ini saya baru naik ke rank enam puluh, 'dek."

Sedetik kemudian, kamu terdiam dan menganga tak percaya. Sialnya, kamu dapat melihat dari kaca depan mobil bahwasannya sang bapak menyeringai arogan. Kamu dibuat kesal olehnya, tetapi kamu berusaha tetap sabar dan tersenyum kaku. "Ohh, begitu ya, pak?"

"Iya betul. Lalu, bukannya sombong, hari ini saya dapat Zhongli C6 di sepuluh pull pertama, free-to-play btw."

Senyuman 'manis' kamu pasang di wajahmu. Kamu berpikir dalam hati, 'Kenapa bapak ini sombong sekali, sih?!'

Namun, sekali lagi kamu berusaha tetap tenang. Sepasang netramu kembali memfokuskan pandangan pada layar ponsel, jari telunjukmu menekan bagian wish dan tampak jelas banner Zhongli berada di depan matamu. Kamu masih bisa gacha satu kali lagi, dan kebetulan kamu sudah mencapai pity 89. Seharusnya, kamu bisa mendapatkan konstelasi Zhongli kali ini. Karena gacha-mu selalu ampas, saat ini kamu hanya memiliki Zhongli C0.

"Saya mau gacha nih, pak! Single pull pasti langsung dapat Zhongli!" Kamu kemudian menukar primogem-mu menjadi sebuah intertwined fate, salah satu bentuk ritual karena sejujurnya kamu masih dalam keadaan rate-off. "Nah, ayo lihat, pasti kuning!"

Kamu menekan tombol untuk gacha, terlihat jelas meteor kuning muncul di layar ponselmu. Kamu bersorak kegirangan, "ASIK, ZHONGLI PULANG--"

Tiiinnn!

Suaramu tertelan di tengah klakson mobil yang saling beradu, pada dua detik selanjutnya-mobil yang kamu tumpangi dihantam kencang oleh truk tronton yang remnya blong.

Semuanya terjadi begitu cepat, mobil yang kamu tumpangi menabrak tiang listrik yang berada di tepi jalan. Kamu bahkan tak sempat berteriak, kepalamu terbentur dan mengeluarkan darah.

Pandanganmu semakin lama semakin menggelap, dengan sisa tenagamu yang terakhir, kamu memaksakan diri untuk melihat layar ponselmu tadi. Senyuman tipis terpasang di wajahmu, air mata mengalir melalui pelupuk matamu. Kamu menarik napas dalam-dalam, hendak mengucap kata-kata terakhir.

"Sialan ... aku malah dapat Qiqi C5."

Kelopak matamu semakin berat, hingga akhirnya kamu memejamkan mata seutuhnya. Hal terakhir yang kamu dengar adalah suara warga sekitar yang berusaha menolongmu yang berkata, "Ya Tuhan, kasihan sekali. Sampai meninggal pun, gacha-nya tetap ampas."

.

.

.

.

Kamu membuka matamu, mengedarkan pandangan ke sekeliling guna mengobservasi lingkungan sekitarmu. Ternyata, kamu berada di atas hamparan bunga berwarna biru. Dengan cepat, kamu segera bangun dari posisi tidurmu, duduk di atas sana seraya mengambil salah satu bunga glaze lily. "Loh--kukira bunga ini cuma ada di Genshin Impact."

"Padang bunga ... berarti aku sudah mati, ya?" Kamu tertawa miris ketika mengingat nasib burukmu, mati tertabrak mobil setelah mendapat Qiqi C5. "Yah, setidaknya aku tidak dibakar di neraka, hehe. Padang bunga glaze lily ini indah juga."

Kamu menikmati keindahan di padang bunga itu, aroma bunga yang wangi membuatmu semakin tenang. Setidaknya, setelah mati kamu justru bisa merasakan kedamaian ini.

Namun, seketika kamu terlonjak kaget ketika mendapati tepukan ringan di bahumu, bersamaan dengan suara berat yang menyapa indera pendengaranmu, "Guizhong."

"Ehh--AYAM, AYAM!" Sindrom latahmu kumat karena terkejut. Buru-buru, kamu membalikkan badan guna memandang sosok yang menepuk pundakmu.

Sepasang netramu terbelalak ketika kamu saling beradu pandang dengan laki-laki bermata sewarna amber itu, kamu sangat mengenalnya-sosok itu bukanlah sosok yang asing lagi bagimu, sebab, kamu selalu 'melihatnya' setiap hari di layar ponselmu.

Dia memandangmu dengan ekspresi datar, tetapi sinar matanya menyiratkan kebingungan--ia bingung, kenapa kamu tidak membalas sapaannya. "Kau kenapa, Guizhong? Kenapa seperti melihat hantu begitu?

Kamu masih agak lemot mendengar perkataan laki-laki itu, hingga akhirnya pada detik kelima barulah kamu spontan mengeraskan suaramu dan berkata, "Lho, Zhongli?!"

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Youkoso! Selamat datang di book baru Rashi! Kali ini, Rashi membawakan cerita Zhongli x Reader, di mana reader-tachi tereinkarnasi sebagai God of Dust kita tercinta, Guizhong!

Sudah sekian lama sejak Rashi ngebuat book baru (di luar project grup kepenulisan, hehe). Rashi harap book kali ini bisa menghibur kalian semua, terutama sesama bucin Zhongli, hehee!

Rashi ingatkan, book ini nggak sepenuhnya ikut alur cerita canon. Rashi tetap berpedoman di canon, cuma pasti ada perbedaan. Rashi harap reader-tachi bisa paham, yaa~

Kalau suka sama book Rashi, jangan lupa tinggalkan jejak, vote atau komen, dua-duanya lebih bagus! Bantu share ke temen kalian juga boleh~ Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

See ya!

Reincarnated as the God of Dust « Zhongli (Morax) x Reader » (Genshin Impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang