Jabatan

534 66 5
                                    

Hayy kalau di pikir pikir, udh lama saya tidak up ya kakak2.

Mohon maap bangettt, heheeee...

Btw ujian saya tinggal besok doang, jadi yaa senng di tambah deg degan sama nilai hasil rapot nya ntar.

Oke, happy reading semuaaaa.

.

.

.

Keesokan harinya, matahari mulai memberikan cahaya nya pada alam semesta

Dan kini dua pemeran kita yang tak lain tak bukan adalah (Y/n) dan Izana.

Mereka saat ini berada di satu mobil yang sedang melaju menuju kantor.

Aslinya (Y/n) pengen naik bis aja, tapi Izana maksa. Katanya . . .

Flashback on.

"Mau kemana kamu?" Tanya Izana dengan tatapan sinis menatap (Y/n) yang ingin duduk ikut makan.

Kalau kalian penasaran siapa yang siapin makanan, jawabannya adalah Izana.

(Y/n) ikut ikutan menatap sinis Izana "ya mau makan lah, lagi pul apaan tatapan lo kek begituan? Mau gua colok mata lo hah?" Kesal (Y/n).

Ia pun mengambil sebuah roti yang di olesi oleh coklat lalu ia makan "hmmm" tau kan kalau perempuan makan enak reaksi nya kayak gimana🗿

"Makan biasa aja, ga usah pake hmm hmm an begitu" komen Izana melihat tingkah (Y/n).

Aslinya Izana gemas terhadap tingkah (Y/n), ia ingin mencubit pipi tembem itu. Kalau bisa digigit.

(Y/n) yang tadi nya makan dengan tenang pun langsung menghabiskan roti nya dalam sekejap lalu menatap Izana tidak suka.

Tanpa sepatah kata apa pun, ia berdiri dari kursi sambil menggendong tas kantor nya.

"Mau kemana?" Tanya Izana yang melihat reaksi (Y/n).

(Y/n) yang awal nya ingin pergi pun tertahan oleh suara makhluk yang sedang makan ini "kantor lah, emang mau kemana lagi gua pagi pagi buta gini pergi" ujar (Y/n) sewot.

Izana mengangguk kepalanya sebagai tanggapan, setelah menghabiskan makanannya.

Izana berdiri, merapikan jas kantor nya. Dan jujur, (Y/n) agak tersipu melihat nya, sampai sampai ia memalingkan tatapan nya.

"Berangkat bareng aku aja" ujar Izana.

Mendengar perkataan itu, (Y/n) auto mengerutkan keningnya.
"APAAN? GA AH, NAJIS GUA BERANGKAT BARENG LU" Ujar (Y/n) lantang.

Izana menghela nafas, ia melangkah mendekat kearah (Y/n) lalu meraih dagu nya.
"Emang kamu mau naik apa hah?" Tanya Izana dengan suara beratnya.

(Y/n) meneguk salivanya, jarak wajah nya terlalu dekat dengan Izana. Saat (Y/n) ingin menepis tangan Izana yang meraih dagunya, dengan cepat Izana mengunci pergelangan tangan (Y/n) dengan tangan satunya.

"Jawab aja lah yang" kini Izana malah mengikis jarak diantara mereka, hingga punggung (Y/n) tertabrak oleh tembok.

Tiba tiba jantung (Y/n) berdetak kencang, ia ingin bicara namun tenggorokan serasa kering.

It's Mine~♡ ||{Izana Kurokawa×Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang