MY KNIGHT [BXB]

🏰03 - PERGI BERSAMA 🏰

*JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR!*

UPDATE DUA CHAPTER SEKALIGUS. CH.03 & CH.04

VOTE 100+, KOMENTAR 50+ (LANGSUNG UPDATE SAMPAI CHAPTER 10) 

*** 

Wu Lin semakin ketakutan melihat reaksi Zhang Hao. Wu Lin takut suaminya akan mengakhiri pernikahan ini karena sikapnya yang tidak memuaskan. 

"Tidak. Aku akan mati jika dia pergi seperti ini." 

Wu Lin hanya bisa menjerit di dalam hatinya. Dia mengulurkan tangan hendak menggapai sang suami. Namun, tangan itu hanya mengambang di udara. 

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya tangan kecil itu berhasil meraih jubah biru yang dikenakan Zhang Hao. 

"Ti-tidak. Ka-kamu bukan mo-monster," ucap Wu Lin susah payah. 

Zhang Hao menoleh, tetapi dia tidak berbalik. Wajah Zhang Hao kembali dingin dan tanpa ekspresi. Wu Lin semakin ketakutan. 

"Ak-ak-aku, ak-ak-aku gugup." Wu Lin berkata dengan lirih. 

"Ak-ak-aku tidak tahu harus ber-berkata apa." Karena rasa takut yang begitu mendominasi, cairan bening bahkan keluar dari sudut mata Wu Lin. 

Zhang Hao berbalik, Wu Lin segera menunduk. Dia takut menatap mata suaminya. Zhang Hao menghela napas singkat ketika melihat istri kecilnya semakin ketakutan. Dia pun mengulurkan tangan menyentuh wajah Wu Lin dengan lembut. 

Wu Lin terkejut, dia pun mendongak. Seketika itu juga wajah tampan Zhang Hao sangat dekat dengan wajahnya. Untuk beberapa saat mereka bersitatap. Zhang tidak mengatakan apa pun. Namun, ksatria tampan itu semakin merunduk, hingga bibirnya menyentuh bibir Wu Lin.

Segera Zhang Hao mengisap bibir lembut itu dan bermain dengan lidah Wu Lin. Tentu saja istri kecilnya terkejut. Wu Lin hampir mendorong Zhang Hao. Namun, pegangan suaminya sangat kuat, hingga Wu Lin hanya bisa pasrah menerima ciuman lembut dari suaminya. 

"Aku takut!" jerit Wu Lin di dalam hati. 

Bayangan malam pernikahan kembali terlintas di benak Wu Lin. Dia takut akan merasakan sakit seperti malam itu. Dia benar-benar tidak siap jika Zhang Hao akan melakukannya lagi. 

"Hmph!!" Wu Lin terengah-engah kerena sang suami terus mengisap bibir dan memainkan lidahnya dalam waktu lama. 

Zhang Hao tanpa sadar memeluk istri kecilnya. Dia menggendong pemuda manis itu dan duduk di sofa. Zhang Hao mendudukkan Wu Lin di pangkuannya. Baru saja Zhang Hao ingin mencium leher istri kecilnya, pintu tiba-tiba terbuka. Sontak Zhang Hao menoleh ke arah pintu dengan wajah merah menahan amarah. 

"Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah bosan hidup?!" Suara Zhang Hao menggelegar di kamar itu. Dia menatap tajam ke sosok pria di ambang pintu. 

Chen Yan, bawahan yang cukup dekat dengan Zhang Hao itu cukup tampan. Dia terlahir dengan rambut pirang gelap. Dia cukup tinggi. Saat ini dia juga menggunakan zirah perang. Namun, model yang lebih sederhana daripada yang dikenakan oleh Zhang Hao. Sebagai identitas bawahan, Chen Yan juga menggunakan jubah kuning. 

"Maaf mengganggu wakutmu, Tuan." 

"Keluar sekarang!" Zhang Hao kembali berteriak marah. 

Namun, Chen Yan tetap kokoh di tempatnya dia kembali berkata, "Gerbong sudah siap. Anda bilang, Anda tidak ingin ditahan di sini."