"bang besok jangan lupa kamu udah masuk sekolah"
Pengumuman diumumkan bunda pada Harsha yang tengah memainkan handphonenya dengan serius. Mengangkat dan meletakkan kedua ibu jarinya pada huruf yang akan diketiknya.
"abang..."
"iya bun besok"
"apa coba?" tanya bunda memastikan apakah anaknya mendengar.
"sekolah"
Bunda tidak perlu membuang energinya untuk mengomel kali ini karena Harsha masih mendengarkan dirinya. Tetapi selalu seperti itu, dirinya fokus pada handphone dan menunjukkan ekspresi bahagia. Lain hal saat dirinya menjawab sang bunda, penuh rasa ketidakhangatan.
"besok naik ojek online aja ya bang, motornya mau bunda pinjem"
mendengar itu Harsha langsung mengalihkan pandangannya dan memasang muka penuh pertanyaan pada bunda.
"kenapa ga bunda aja yang naik ojek online?"
"bunda mau ke banyak tempat kalo naik ojek online boros"
"abang kan cuma mau ke sekolah abis itu pulang"
"aku juga besok ga langsung pulang, mau pergi dulu"
"kemana?" tanya bunda dengan tenang.
"jalan-jalan sama mil"
"yaudah kalo gitu ayah besok bawa mobil aja, biar motornya bunda bisa pake"
Terbesit akal licik Harsha yang ingin mengambil keuntungan di tengah kesepakatan yang hampir selesai.
"mmm bun, kalo aku pake mobil ayah boleh ga?"
"tanya ayah sana"
"yes"
Dikarenakan hari minggu ayah sedang tidak bekerja, Harsha secepatnya menaiki tangga untuk menemui ayahnya yang setau dirinya, sang ayah tengah membuat sesuatu. Harsha bisa dikatakan anak yang paling dekat dengan sang ayah dibandingkan kakak dan adik bungsunya. Harsha yang paling berani untuk menghadapi ayahnya untuk meminta uang jajan saat disuruh oleh kakaknya.
"ayaaahh...." panggil Harsha dengan nada centil.
"apa" jawab ayah yang memang dingin.
"besok ayah ke kantor kata bunda disuruh bawa mobil"
"kenapa emang?"
"bunda mau pake motor ayah"
"aduh besok senin, macet banget pasti"
'ini dia' batin Harsha.
"gimana kalo aku bawa mobil ayah, biar ayah ke kantor pake motor ayah terus bunda pake motor aku"
"itu mah maunya kamu"
Harsha memang copyan ayahnya, sikapnya terlalu sama sehingga yang dikerjai sadar dalam waktu cepat.
"ayolah yah" rengek Harsha pada sang ayah.
"iya bang"
"yes, makasih ayah" ucap terima kasih Harsha.
Perginya Harsha setelah mendapat persetujuan ke kamar untuk menghubungi seseorang yang akan diajak berjalan-jalan besok selekas pulang dari kegiatan belajar di sekolah.
Alana Mileasyakina namanya
Gadis polos yang didekati Harsha sudah tiga tahun lamanya namun tidak ada kemajuan sama sekali tentang apa hubungan yang sedang mereka jalani. Mil panggilan yang dipilih oleh Harsha katanya supaya berbeda dengan semua orang yang mengenalnya dan biasa memanggilnya dengan sebutan Alana.
Harsha laki-laki yang memang banyak memiliki teman perempuan sejak kelas 1 SMA, bahkan saat masa orientasi sekolah dirinya mendapat teman kakak kelas perempuan. Tetapi ketika Mil-
"tolong dong yang boleh manggil mil, gua aja thor"
iyaaa maksudnya Alana.
Ketika Alana menjadi murid baru di kelasnya, Harsha memilih hanya kepada wanita itu dirinya duduk di kelas, pergi ke kantin, pulang sekolah, pergi sekolah terkadang berdua meskipun itu bisa terhitung jari.
"halo mil"
Sapa Harsha pada Alana yang sudah tersambung pada teleponnya.
"halo sha, kenapa?"
"besok kamu ke sekolah sama siapa?"
"kayaknya dianter papa, kenapa?"
"mau aku jemput ga?"
"eh gausah"
"gapapa nanti pulangnya juga, sekalian kita jalan-jalan dulu"
Kalian selanjutnya akan membaca bagaimana Harsha yang bersikeras meminta Alana untuk menerima ajakannya, karena memang sulit sekali mengajak perempuan itu untuk keluar bersamanya.
"jauh banget dari rumah kamu ke rumah aku Harsha, ngelewatin sekolah dulu"
"gapapa gapapa kan tujuan aku mau jemput kamu dulu baru ke sekolah gapapa, seriusan deh mil"
"gausah sha"
"please mil, kali ini aja"
Gengsi yang sudah menyusut entah kemana. Ketika Harsha menghadapi sang kesayangannya, memohon bak anak kecil yang merengek.
"gapapa emang?"
"gapapa sayang"
Setelahnya tak terdengar suara apapun dari seberang sana.
"mil"
"iya, boleh deh"
"yess, sip besok aku jemput"
"besok jangan telat ya, takut sampenya juga telat"
"okee sip cantik, besok jangan sarapan dulu kita sarapan bareng, aku matiin ya bye bye, love you"
"iyaa bye love you"
Wanita itu dengan tidak malunya menjawab ucapan Harsha dan membuatnya berjingkrak kesenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isi bahag;a
Fanfiction; Harshath si bahagia membawa semua isi hatinya menuliskan yang menjadi kisah seorang anak kedua di antara tiga bersaudara yang penuh dengan kecemasan dan ketidaksempurnaan hubungan mereka. cerita indah yang terjalin dari bagaimana senyum dan tawa m...