Lebaran kali ini seperti biasa kumpul sama keluarga gitu, tapi tahun ini agak beda karena jiho ekhmm udah jadi istri orang kan.Seperti sekarang ini, lagi ada acara di rumah mertuanya. Apa lagi kalau bukan maaf-maafan? Kesini dulu nanti abis dari sini ke rumah mamanya jiho.
"Jiho rencana mau kuliah dimana?" Tanya mertuanya jiho, otomatis semua mata tertuju sama dia.
Jiho bingung mau jawab apa, karena emang belum kepikiran gitu.
"Di pertimbangin dengan mateng jiho, supaya nanti enak di kamunya" Kata mas tian tiba-tiba, oh iya ada mina juga.
"Nggak usah khawatir, jiho udah jadi tanggung jawab saya" Jawab jaehyun ketus, tanpa liat siapapun.
Hening sejenak.
Sampai dimana, mama memecahkan keheningan" Oh iya, ayo di coba nastar buatan mama kolaborasi sama mina"
Banyak sebenernya makanan yang tersaji di meja, tapi nastar paling spesial kali ini.
"Dijamin rasanya lebih spesial lagi karena jiho juga ikut bikin"
Jiho sama mina cuma senyum-senyum doang.
"Mau coba" Kata jaehyun sambil buka mulutnya.
Jiho heran jaehyun mangap mulu.
"Awas kemasukan lalat" Dasar jiho nggak peka.
"Suapin"
Jiho muter bola matanya males, tapi tetep di suapin jaehyunnya. Mana om jaehyun mesam-mesem lagi.
Disamping itu, mina tampak gelisah sekali.
"Min? Udah siap?" Tanya tian hati-hati, mina menghela nafas sejenak, terus ngangguk.
"Pa, ma, ada yang mau tian sama mina omongin" Kata tian serius, sambil sesekali liat mina yang masih nunduk.
Bohong kalau mina nggak cemas, gugup dan takut jadi satu.
"Soal?" Tanya papa, mina masih nggak berani liat kedua calon mertuanya.
"Mina? Ada apa?" Tanya mama, takut sesuatu telah terjadi.
"Kita sepakat buat batalin pernikahan ini" Bukan mina, tapi tian yang ngomong.
Papa sama mama saling tatap-tatapan, omongan tian barusan kayak petir di siang bolong. ngerasa kalau omongan tian barusan nggak nyata.
"Maksud kamu?" Tanya papa masih nggak percaya, karena yang sejauh beliau tau, semua baik-baik aja.
Mina juga nggak ada ngomong yang aneh-aneh waktu sama mama.
Jaehyun aja kaget, apalagi jiho yang notabennya sahabat mina.
"Mina sama tian, kita berdua nggak bisa ma"
Mama nggak bisa berkata-kata lagi, padahal dia udah berharap tentang pernikahan ini, mina gadis yang baik.
Melihat wajah kecewa dari kedua orang tua tian yang terpampang jelas, buat mina beneran merasa nyesel.
Tapi, mau gimana lagi?
"Tian, kalian bercanda? Nggak lucu buat mama"
"Bisa, kalau kalian mau berusaha pasti bisa" Kata mama akhirnya, mau gimanapun beliau sejujurnya nggak mau kehilangan mina.
"Kenapa? Jaehyun sama jiho juga bisa, kenapa kalian nggak?" Sambung mama lagi.
Jiho nunduk, dalam benak dia berfikir kenapa dia dulu nggak seberani mina.
Tapi jiho lupa, kalau dia bukan orang sekaya mina.
Kalau dia dulu bisa nolak kayak mina yang sekarang ini, nasib keluarga dia yang jadi taruhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Nikah sama om Jaehyun
FanfictionJiho yang dipaksa nikah sama duda beranak satu.