Ketika Allah memberi cobaan atasku dengan ingatan yang kuat terhadap suatu peristiwa, diriku bergetar kala menyadari akan hal itu. Yang yang baru saja aku rasakan ketika aku menginjak usia 17 tahun. Kala peristiwa sedih membuat ku bangkit, kala lingkungan ku yang jauh dan tidak ada satu pun manusia yang aku kenal. Membuatku sadar, bahwa aku sedang menjalani kehidupanku yang sunyi. Sendiri.
Masa sekolah telah terlewati dengan cepatnya. Tak terasa aku kini hidup dengan sebutan mahasiswa . Langkah baru akan segera aku mulai, pengumuman telah bergema dan menyatakan bahwa aku diterima di sebuah kampus yang bisa dibilang cukup elit dengan tes yang telah aku lalui sebelumnya.
Kesepian tak akan pernah lepas atasku sebelum aku dipertemukan oleh Allah dengan sesuatunya. Dan itu entah kapan. Aku akan tetap berusaha. Menuju kata ikhlas bukanlah hal yg mudah, akan bertambah banyak cobaan yg harus di lalui. Mengeluh bukan tanda menyerah, tapi itu hanya bagai helaan nafas yang terhembus disela-sela perjuangan yang tengah di lalui.
Masa lalu, kunci dimana seseorang bisa saja membuatku seketika menangis. Karna masa lalu setiap manusia berbeda-beda. Dan untukku, masa lalu hampir selalu membuatku menjadi seorang pembohong karena memaksaku untuk terus tersenyum dan menerima semuanya tanpa boleh terlihat sedih sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI SEBALIK TABIR
Short StoryTidak mudah menjadi seseorang yang kerapkali di bandingkan dengan seseorang yang lain baik dari segi manapun. Aku tidak akan pernah keberatan jika kritikan itu di lontarkan untuk memberi tahu ku bahwa apa yang telah aku lakukan adalah salah dan haru...