01.

4 0 0
                                    

Bastar High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bastar High School

💅

Happy Reading

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Ini awal dimana, Mauren masuk sekolah menengah pertama. Rasanya bangga, karena ia masuk sekolah yang terkenal di Indonesia.  Bastar High School atau biasa disingkat BHS adalah sekolah swasta yang sangat-sangat diimpikan oleh murid sepertinya, tidak mudah masuknya karena itu Mauren yang rajin dan pintar bisa masuk tanpa sedikit biaya pun. Ia bangga dengan dirinya sendiri, karena mendapatkan beasiswa.

Selama 3 hari, Mauren dan siswa siswi lainnya mengikuti MOS. Dan sekarang, hari keempat pembagian kelas. Ternyata Mauren dapat kelas paling ujung. Dan ia baru pertama kali mengetahui, kalau ada kelas bernama kelas 10D. Hei, biasanya kelas itu A sampai C doang. Tapi ia sekarang ada dikelas D.

Mauren mendudukkan dirinya di bangku yang paling depan, karena bangku belakang sudah diisi oleh murid yang sampai kelas duluan. Tidak masalah, ia suka duduk didepan juga.

"Selamat pagi anak-anak. "

"Pagi, Bu. " Ucap Serempak.

Guru berkacamata yang berdiri didepan papan tulis itu tersenyum ramah. "Baik, karena hari ini. Hari pertama kalian masuk, ada yang tau nggak nama Ibu siapa?"

Semua nampak diam, Mauren menatap sekeliling nya yang pura-pura tidak melihat guru didepannya. Mauren langsung angkat tangan nya.

"Bu Sevti, bukan?" Tanya Mauren.

Guru itu tersenyum, dan mengangguk. "Benar, nama Ibu Sevtiana. Kalian bisa panggil Ibu Sevti ya. "

"Baik Bu. " Ucap serempak.

"Oke, hari ini kalian belum mulai belajar. Jadi, Ibu mau tentuin organisasi kelas aja ya. " Ujar Bu Sevti yang dijawab iya oleh semua.

"Ibu, mau kamu yang jadi ketua kelas nya. " Tunjuk Bu Sevti pada Mauren yang sedang mengeluarkan buku tulis nya.

"Eh? Kok saya Bu?" Heran Mauren.

"Karena diantara yang lainnya, kamu yang pertama kali berani menjawab pertanyaan Ibu tadi. Dari situ Ibu udah yakin kamu bakal bisa jadi ketua kelas yang benar-benar bisa membantu teman sekelas kamu. "

"Siapa yang setuju angkat tangan. " Lanjut Bu Sevti menatap yang lainya.

Cewek berambut panjang sepinggang mengangkat sebelah tangannya. "Saya Bu! Saya setuju, kalau dia yang jadi ketuanya. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Life Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang