Ini hari Jumat ketika tulisan ini diketik. Hari ini tidak ada kata-kata pembuka. Jujur, ini hanya seperti diary. Aku tidak berharap tulisanku dibaca atau dimaknai indah, karena aku hanya menuangkan segala yang penuh di kepala.
Kau tahu?
Aku punya ketakutan terbesar. Ditinggalkan oleh orang yang dicinta itu sangat menyiksa.
Setiap kali sosok itu marah, tubuhku gemetar dan degup jantungku menggila. Dia bilang dia tidak akan meninggalkanku. Aku pun percaya, tapi hanya sekilas.
Asal kau tahu aku memaksa percaya meskipun ragu, agar aku bisa menenangkan jantung yang berdetak dari biasanya. Aku harap tubuhku tidak gemetar kala kau mulai membisu. Aku harap tubuhku tidak runtuh ketika kau menjauh.
Aku takut.
Aku percaya dia tidak akan pergi, tapi dia bisa hilang kapan pun dia mau.
Aku takut dibenci karena aku rapuh, makanya aku berpura-pura kuat, tapi di hadapanmu aku lemah.
Aku bukan sosok yang... terlalu peduli. Ketika aku memikirkanmu, nyatanya aku benar-benar peduli, tapi sayang, aku tak mampu ungkap rasa.
Ah, bukan tak mampu. Hanya tidak mau.
Kau bilang lebih baik jadi diri sendiri, tapi hati ini lebih memilih jadi seperti yang kau mau. Aku memang gila, haha.
Aku bisa jadi seperti psikopat tidak membiarkanmu lari. Mengekangmu dan menahanmu untuk tidak pergi. Tapi sayang, aku masih punya hati untuk memberimu napas.
Jika aku benar-benar gila, aku tak akan membiarkanmu lepas.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Poetry"Kekhawatiran akan hal yang sama sampai membuatmu tidak tertarik lagi akan hal tersebut, tetapi tetap mengkhawatirkan." ----- Jangan masuk kalau tidak ingin ikut gila. Karena di sini hanya berisikan catatan seseorang yang tertekan. 🙂