Ah, sial.Suasana hati ini kacau sekali. Aku ingin mengikutinya ke mana pun dia berada, tetapi lingkungan mengikatku tuk tetap di tempat.
Sialan, bukan?
Aku tak bebas melihatnya di mana pun dan kapan pun. Aku tak leluasa menjadi ekornya karena aturan berlaku untukku.
Aku selalu memberinya ijin ke mana pun dia ingin melangkah, tetapi aku merasa takut ia salah langkah.
Berbahaya.
Jalan itu bisa menjatuhkanmu, sayang.
Aku ingin terus mengikutimu sampai ke ujung dunia sekali pun. Namun, langkahku terbatas. Pijakanku tertahan karena rantai aturan norma, tak membiarkanku berjalan mengikuti jejakmu.
Mereka bilang, bersamamu aku akan hancur.
Bodohnya mereka, sebab mereka tak tahu.
Aku sudah hancur sebelum aku mengikuti jejak-jejakmu. Langkahku tersandung di jalan setapak yang membawaku ke ujung neraka.
Mereka mengira kamu datang menjemputku ke dunia bawah yang berbahaya. Padahal aku yang memilih untuk ikut, sebab aku tahu, aku lebih berbahaya untukmu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Poetry"Kekhawatiran akan hal yang sama sampai membuatmu tidak tertarik lagi akan hal tersebut, tetapi tetap mengkhawatirkan." ----- Jangan masuk kalau tidak ingin ikut gila. Karena di sini hanya berisikan catatan seseorang yang tertekan. 🙂