CARA BERMIMPI

0 0 0
                                    

Hal dasar yang selalu aku ajarkan pada orang-orang, terutama adik-adikku, dan terkhusus diriku sendiri.
Yaitu, tentang "cara bermimpi."

Sebab, banyak sekali dari kita yang masih tidak tahu. Bagaimana semestinya bermimpi tersebut?

Apakah cukup hanya dengan memiliki keinginan lalu berangan-angan sampai ternyata ekspektasi melukai kenyataan? Tentu tidak cukup, bermimpi itu ada alurnya.

Tidak cukup hanya sekedar ingin C, lalu kita melakukan A agar sampai ke C. Sebab, ada fase B yang akan kita lewati. Yang jika langkah di awal saja kita sudah tidak tepat. Hal itu akan membuat kita terluka.

Lalu, bagaimana caranya bermimpi itu?
1. Temukan Alasan kenapa kamu harus bermimpi?
2. Temukan Tujuan apa yang mesti kamu capai agar mimpi itu terwujud?
3. Temukan cara mencapai tujuan tersebut?
Bisa buat rincian apa saja yang dibutuhkan? Entah waktu, ilmu, ataupun materi yang bisa membantu mencapai kesana.
4. Kenali faktor resiko, dan siapkan menejemen kendala dan solusinya.
5. Evaluasi berulang kali. Jika harus merubah cara, rubahlah. Yang penting, tujuan itu harus pasti, dan cara mencapai tujuan boleh fleksibel.

Seperti halnya ketika kamu ingin ke Kota Bandung, sedangkan saat ini kamu berada di Kota Bogor.

Sebelum memutuskan harus pergi ke Kota Bandung atau tidaknya, kamu mesti menemukan atas dasar alasan apa kamu ingin pergi ke Kota Bandung? Jika alasannya kuat, mau pakai cara apapun kamu akan tetap berangkat.

Gak perduli banyak rintang, kamu akan tetap berangkat kesana. Jika naik kendaraan pribadi (misal motor) gagal, kamu akan naik kendaraan umum (misal bus), jika naik bus gagal kamu akan naik mobil travel, jika pun gagal lagi kamu akan naik kereta, jika pun gagal lagi kamu akan naik mobil angkot atau jalan kaki pun sambil nyari tebengan sana sini jadi, jika kamu alasannya kuat.

Jika alasannya tidak kuat, baru sedikit rintang kita pun akan menyerah dan mencari beragam alibi agar tidak jadi berangkat. Padahal, masih banyak cara yang belum dicoba.

Sama halnya dengan hidupmu, dengan impianmu.
Jika kami memiliki alasan yang kuat atas hal itu, kamu tidak akan menyerah. Kamu akan mencoba beragam cara untuk mencapainya. Berapa kalipun terjatuh, kamu akan tetap bangkit mencari cara yang lain.

Banyak sekali kejadian bunuh diri, sebab orang tersebut tidak punya alasan lagi untuk hidup. Mereka hanya punya tujuan, tapi ketika tujuan tersebut tidak tercapai. Mereka memilih mengakhiri hidupnya.

Alasan kuat kenapa aku selalu mengajarkan cara bermimpi pada orang-orang yang aku sayangi adalah agar mereka tidak kehilangan semangat hidup.

Untuk itu, apapun tujuanmu. Temukan dulu alasannya, baru buat rencana menuju kesana.

Contohnya dari hidupku.
Aku juga sering ingin bunuh diri, hampir setiap hari. Sebab sering terjatuh dan gagal meraih mimpi. Namun aku tidak menyerah, setiap hari ingin mati, setiap hari pula lah aku bangkit mencari cara lain untuk meraih mimpi.

Hidupku itu simple, tujuannya hanya ingin menjadi anak yang mampu meraihkan semua impian Ibu. Entah menemani masa tuanya, mengurusi kebutuhan hariannya, membantu pendidikan adik-adikku, membantu ekonomi kakak-kakakku, sampai dengan membelikannya rumah impian dan tiket umroh.

Alasannya, karena jika bukan aku. Siapa lagi?
Semua saudaraku pasti punya tujuan hidupnya masing-masing, apalagi kakak-kakaku mereka sudah berkeluarga jadi tidak mudah untuk membagi kehidupan utamanya untuk Ibu. Makanya, aku yang harus berjuang dan berkorban untuk Ibu. Selagi ada aku, Ibu tidak perlu takut apalagi bersedih. Karena, ada aku!

Beberapa impian Ibu telah terwujud, namun mungkin hanya 20% saja. Jauh dari kata sempurna. Bertahun-tahun aku berjuang, namun tidak begitu menemukan titik terang.

Frustasi rasanya, depresi hawanya. Namun, aku selalu ingat kenapa aku harus terus berjuang menuju tujuan. Yaitu, untuk Ibu. Jika bukan aku, siapa lagi?

Cara 1 salah, aku coba cara ke 2, salah lagi coba cara ke 3, dan seterusnya. Selagi aku masih bernafas, aku akan tetap berusaha. Tak akan menyerah, bukan hanya sampai tujuanku sampai. Tapi sampai nafasku berhenti.

Aku sangat menentang segala tujuan hidup atau keinginan apapun itu yang tidak didasari alasan yang kuat. Karena aku tahu resikonya jika bermimpi, tapi tidak menggunakan hati. Memiliki tujuan, tapi tak punya alasan yang kuat. Sebab jika gagal, kita akan reaktif. Mencari "siapa yang salah?" Bukan fokus menjadi proaktif, fokus pada hal baik yang kita coba selanjutnya.

Banyak bukan, dari diri kita yang ketika gagal dalam mencapai tujuan. Malah mencari kambing hitam?
"Gara-gara si ini, aku jadi gagal."
"Gara-gara keadaan ini, aku jadi gagal."
Tidak fokus mencari solusi atau cara yang lain yang bisa kita ambil.

Aku selalu mengajarkan kepada semua orang, terutama adik-adikku, dan terkhusus diriku sendiri. Bahwa, kita bebas menjadi apapun yang kita mau (memiliki tujuan apapun). Yang penting kira siap bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh sampai titik dan penghabisan.

Boleh gagal, sebab kegagalan tempat kita berproses dan memetik hikmah pelajaran.
Boleh ngeluh karena capek dan putus asa, tapi gak boleh menyerah, karena menyerah adalah hal memalukan.

Jadi, apapun tujuanmu. Temukanlah dulu alasannya menuju kesana tuh apa? Salah satu tanda bahwa alasanmu sudah kuat adalah, ketika kamu mengucapkan alasanmu hidup. Hatimu seperti tersentuh. Bahkan guruku bilang, kalo kita belum nangis ketika mengucapkan alasan hidup kita. Berarti itu bukan alasan yang kuat.

Jika sudah ketemu alasan dan tujuan. Cobalah buat rencana dari A sampai dengan Z. Gak perduli berapa kali gagal, cobalah beragam cara. Jangan menyerah! Tetap semangat, sebab alasanmu begitu kuat!

_Oleh : ADI NATA_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tulisan Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang