"Oh bagaimana jika sebelum mulai kita minum dulu?" tanya seorang wanita cantik dengan mata coklatnya yang indah. Otak cantiknya telah mengatur siasat untuk mengelabui mangsanya kali ini.
"baiklah cantik, aku hanya perlu air putih saja, aku sudah banyak minum tadi di club" ujar lelaki setengah baya yang terlihat rapi dengan setelan jas armaninya. Sekali lirik saja semua orang sudah bisa menerka jika lelaki itu adalah seorang pria mapan yang memiliki harta berlimpah. Sangat cocok jika dijadikan korban selanjutnya untuk Bella. Maka disinilah ia, didalam kamar hotel mewah dengan seorang pria yang bernama Mr. Collins.
Bella hanyalah nama samarannya saja, setiap hari dia bisa berganti-ganti nama dalam menjalankan misinya. Something that you have to know, nama aslinya adalah Lily. Well, sangat cocok dengan paras cantiknya. Namun apalah artinya sebuah nama, kenyataannya adalah nama dan paras secantik itu tidak sesuai dengan kehidupan dan... pekerjaannya.
"dengan senang hati Mr. Collins"
Kaki jenjang itu berjalan menjauihi sang pria, lantas segera bergerak menuju meja dan mulai menuangkan air putih serta bubuk putih yang diyakini sebagai obat tidur. Seringai licik mulai tersimpul dibibir tipisnya kemudian ia segera kembali dan menyerahkannya pada pria kaya hidung belang yang sudah tak sabar menantinya.
"habiskan sayang, setelah ini kita akan bermain dan ku rasa pasti akan sangat melelahkan" kalimat menggoda yang sukses membuat pria itu bergejolak merasakan libidonya yang mulai merangkak naik. Tanpa aba aba lagi ia sudah meneguk habis air putih "oplosan" tadi dengan penuh semangat.
Sementara itu Lily hanya mengamatinya dengan senyuman sinis yang tidak bisa diartikan. Ia mulai bergelayut manja dilengan pria itu dan menggiringnya ke atas ranjang. Dengan semangat ia mulai membuka jas yang dipakai Mr. Collins, berbanding terbalik dengan pria itu. Sebaliknya ia merasa kurang bersemangat dan diliputi rasa kantuk yang berlebihan. Ia mulai menguap dan kemudian tak sadarkan diri.
"Bagus, kau pikir aku mau melayani pria hidung belang dengan wajah tak seberapa sepertimu? Bahkan dalam mimpipun aku tidak sudi!" ucap Lily, kemudian ia mulai menjarah isi dompet, handphone, jam tangan mahal dan barang berharga lainnya yang melekat pada korbannya.
Begitulah caranya mencari uang, keluar masuk club yang berbeda untuk mencari mangsa dan kemudian merampoknya secara halus. Dalam aksinya ia belum pernah mengalami kegagalan, itu karna ia melakukannya dengan bersih dan rapi. Honestly, ini adalah pekerjaan yang dibencinya namun hanya inilah yang bisa ia lakukan untuk bertahan hidup. Satu hal lagi, ia melakukan ini untuk menyelamatkan hidup adiknya yang sudah lama terbaring koma karna kecelakaan pesawat yang juga merenggut kedua orang tuanya. Hanya adiknya lah yang ia punya, bahkan harta bendanyapun telah ludes dijual untuk kesembuhan adiknya.
***
"Dave, kau memang benar benar gila! Kau menolak wanita cantik dan sexy itu menjadi istrimu?"
"yang benar saja Nick, wanita itu bukan calon istriku. Dia adalah jalang yang dibawa Dad ku kerumah. Aku hanya memberi sedikit pelajaran padanya supaya tidak lagi mengganggu kehidupan Dad ku. Dia duda, dan tak boleh memiliki istri lagi sampai kapanpun. Aku tak sudi memiliki ibu tiri."
Lelaki bermata lentik khas arabia itu terlihat begitu emosi. Biasanya keadaan tidak seperti ini, ayahnya dulu tidak pernah bersikap seperti Don Juan yang selalu tebar pesona kepada setiap wanita, bahkan setelah ibunya telah meninggal dunia. Ia selalu menjaga hatinya dari wanita wanita yang kemungkinan besar hanya ingin memanfaatkan uangnya.
"Nick kau harus membantuku memata-matai Dad. Sudah beberapa minggu ini Dad seperti mencari sosok seorang istri. Apapun caranya, jangan biarkan dia menikah lagi. Setiap ada informasi, kau harus langsung menghubungiku, mengerti!" peritahnya kepada sahabat baik sekaligus salah satu partner in crimenya.
"Kau selalu bisa mengandalkanku Dave. Tapi apa kau tega merusak kebahagiaan Dad mu seandainya menikah lagi adalah jalan terbaik baginya?" tanya Nick, membuat Dave kembali memutar otaknya. Pernyataan sahabatnya perlu dipertimbangkan.
"jika wanita itu jelas bibit bebet dan bobotnya, maka akan ku pertimbangkan. Asalkan dia bukan dari golongan jalang penjilat harta" Dave melirik Nick tanpa minat, baginya wanita baik yang tulus tanpa melihat harta itu bulshit, kemungkinan wanita alim sudah raib dari muka bumi, pikirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/38242042-288-k892020.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbie Bandit
FanfictionBayangkan jika seorang wanita cantik mirip seperti boneka barbie adalah seorang bandit alias seorang perampok, adakah lelaki yang bisa menyukainya? (18+)