Chapter : 10

932 109 4
                                    

"Kamu sudah siap Lis?" Aku mendengar Jisoo memanggil dari luar. Aku melihat bayanganku dan melihat seluruh tubuhku. Dari celana pendek merah muda berkilau hingga crop top hitamku, memasangkan blazer ekstra besarku dan menghela nafas.

"Sekarang atau tidak sama sekali." Bisikku.

Aku melihat diriku untuk terakhir kalinya dan berjalan keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat diriku untuk terakhir kalinya dan berjalan keluar. Jisoo menatapku dan bersiul pelan saat matanya mengamatiku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Yup, Jennie pasti akan memaafkan kebodohanmu." Godanya. Aku memutar mataku dan berjalan melewatinya.

"Tutup."

***

"Apakah mereka sudah di sini?" Aku memanggil Jisoo karena musik yang keras. Aku secara internal meringis tidak menyukai irama musik yang bergema di telingaku. Aku semakin gugup melihat Jennie, Jisoo melihat ke kerumunan lalu tersenyum.

"Ya! Mereka di sana! Rosé di sini!" Dia berteriak. Rosé melihat ke arah kami dan tersenyum dan saat mataku melihat ke belakang, mulutku ternganga.

 Rosé melihat ke arah kami dan tersenyum dan saat mataku melihat ke belakang, mulutku ternganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tampak sangat menakjubkan. Gaun oranye gemerlapnya yang memiliki sedikit warna pink memeluk tubuhnya dengan sempurna sehingga aku bisa melihat setiap lekuk tubuhnya. Bahkan rambut cokelatnya yang bergelombang tergerai ke bahunya tampak sempurna. Tapi saat aku bertemu matanya, aku merasa gugup. Di balik riasannya yang indah, dia memiliki tatapan sedih.

Matanya bertemu denganku tapi segera memalingkan muka.

Apa dia tidak menginginkanku disini?

"Kurasa ini bukan ide yang bagus Chu! Sepertinya dia tidak ingin bertemu denganku!" Aku berbisik padanya. Jisoo melambai dengan acuh padaku dan menggelengkan kepalanya.

"Berhentilah berpikir berlebihan dan dapatkan gadismu!" Dia berteriak padaku sebelum mengalihkan perhatiannya ke Rosé dan Jennie yang berdiri di depan kami.

"Hei gadis-gadis!" Jisoo menyapa. Sementara aku berdiri di sampingnya dan mengirim lambaian canggung pada mereka berdua. Aku melihat ke arah Jennie dan tersenyum, berusaha dengan baik.

A Blast From The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang