Summary:Musim panas sejatinya tidak semenyenangkan yang banyak orang katakan. Namun, jika ditanya apa musim yang paling ia suka? Sunghoon akan menjawab dengan tegas, "Musim panas!"
Tags:
Childhood friends to lovers, mutual pining, slow burn (?), failed attempts in humor (maaf yang nulis nggak bisa ngelucu soalnya).
ENJOY!
-----
Musim panas sejatinya tidak semenyenangkan yang banyak orang katakan.
Banjir keringat akibat panas matahari yang merajai hari merupakan salah satu dari sekian alasan mengapa Sunghoon sangat membenci musim yang biasanya terjadi dipertengahan tahun tersebut.
Untungnya, libur semester selalu tepat pada musim itu sehingga dia tidak perlu berpanas-panasan di tengah pembelajaran. Bisa dipastikan jika harus hadir di kampus ketika musim panas, ia hanya akan terlihat seperti ikan terdampar di daratan.
Namun, jika ditanya apa musim favoritnya sepanjang tahun, dia akan menjawab dengan tegas, "Musim panas!"
Setiap musim panas, karena libur semester, Sunghoon selalu menyempatkan pulang ke rumahnya yang ada di luar kota dan bertemu teman kecilnya.
Bukan kecil secara harfiah dia masih bocah, namun orang itu sudah menjadi temannya sejak, emm... mereka masih dalam kandungan?
Rumah mereka hanya terpisah beberapa rumah dan orang tua mereka juga merupakan sahabat baik jadi tentu mereka juga menjadi dekat.
Temannya yang bernama Jongseong dan memiliki marga yang sama dengannya yaitu Park sedang berkuliah di luar negeri. Dia hanya pulang ke negara asalnya satu tahun sekali, yaitu saat musim panas.
Seperti kali ini, Sunghoon sedang mengayunkan kakinya sambil menunggu kedatangan Jongseong. Satu pasang kaki yang dibaluti sepatu dari perancang terkenal memasuki pandangannya dan Sunghoon langsung terperanjat.
"Jongseonggg!" teriaknya sambil memeluk leher pemuda yang baru turun dari pesawat itu.
"Hello there, ice prince," balas Jongseong menyapa balik Sunghoon. Tangannya melingkar di pinggang lelaki dengan kulit seputih salju itu untuk membalas pelukannya.
Mereka terdiam dalam posisi itu selama beberapa saat hingga, "Sunghoon, lo udah 20 tahun kenapa masih tumbuh tinggi, sih?"
"Lo-nya aja yang gak tumbuh kali, wlee."
"Gue harus marahin Bang Heeseung nih! Pasti ini ulah dia," rutuknya pelan.
"Kok jadi salah Bang Heeseung?!" heran Sunghoon.
"Lo pasti masih dikasih susu kan tiap hari ama dia?"
Heeseung, lelaki yang akan Jongseong marahi itu masih merupakan teman sepermainan mereka. Sejak kecil, Heeseung selalu memanggil Sunghoon dengan panggilan 'milkie' karena kulit putih Sunghoon. Dan sejak panggilan itu dibuat, Heeseung selalu memberi Sunghoon susu kotak kecil setiap kali mereka bertemu.
Jongseong simpulkan kelebihan kalsium dari susu yang dikonsumsi Sunghoon pemberian Heeseung itu lah yang membuat Sunghoon kini melewati tingginya beberapa sentimeter.
"Iya hehe," jawabnya membenarkan, "Eh tapi, lo aja kali yang gak suka olahraga! Pasti lo di sana juga cuman tiduran kan? Gayanya kuliah di luar negeri padahal cuma pindah tempat rebahan."
"Kata siapa! Gue jalan-jalan terus ya di sana. Gue kan selalu laporan ke lo kalo gue lagi keluar. Gimana sih."
"Cuma fotonya doang," rajuk Sunghoon dengan bibir yang menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
JayHoon oneshot compilation
FanfictionKumpulan cerita oneshoot (dibaca sekali habis) dari the one and only unit, the black and white. Panjangnya beragam, mulai dari seribu hingga delapan ribu kata. Aku akan sangat senang jika kalian memberi komentar. Semua cerita di sini sudah pernah di...