🍷Part 7 : Konsekuensi

424 13 1
                                    

Sudah beehari-hari yn tidak keluar dari kamarnya, gadis itu terus saja menyendiri. Saat yang lain berpikir bahwa gadis itu tengah kalut pada kesedihannya, jawabannya adalah salah.


Yn dalam kesendirian nya sudah menyusun semua rencana yang ia butuhkan untuk membuat perhitungan dengan Jungkook.



Sebenarnya hati yn keberatan, namun rasa sakit yang Jungkook berikan padanya membuat yn berbuat nekat.


Hari ini turun hujan, malam menjadi begitu dingin namun yn masih berada di balkon,duduk diam memandang pada kejauhan pikirannya melayang.



Sepasang tangan kekar nan hangat memeluknya dari belakang. Gadis itu membiarkannya.


"Masuk sayang, disini dingin. " suara lembut khas Jungkook menyapa kembali telinga yn.


"Hanya dingin tidak akan membuatku mati. " balas yn dingin.



Seperdetik, pelukan Jungkook semakin mengerat.. Memberikan kehangatan pada tubuh mungil yn,gadis itu memang kedinginan tapi sepertinya ia sudah sangat tak perduli.


"Sayang, maafkan aku? " bisik Jungkook lagi.


"Sudah. " masih menjawab suaminya itu dengan dingin.



"Jika sudah mengapa masih menghindariku? " protes Jungkook. "Jika aku dengan sengaja mencabut jantungmu lalu aku meminta maaf, kau akan memaafkanku? Apa kau tidak akan menghindar dariku? " yn balik bertanya. Ucapannya terdengar mengerikan, tapi setidaknya Jungkook mengerti dengan bahasa ini.



"Aku tau, aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi. " ucap Jungkook tegas.


"Apa jaminannya? " tanya yn.


"Apa saja. "


"Kau akan kehilangan aku. " ucap yn seraya beranjak dari duduknya menjauh dari Jungkook.



Angin kencang membuat rambut hitam yn terbang berantakan,gadis itu menatap pria yang tengah duduk dan menengadahkan kepalanya untuk menatap istrinya.


"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. " balas Jungkook.


Yn kemudian mengisyaratkan Jungkook agar berdiri dan mengikutinya.



Malam dingin ini menjadi saksi bisu bagaimana dendam itu kembali menghias hubungan keduanya. Diperlakukanlah Jungkook dengan istimewa oleh yn, dilayani semua hasratnya yang meledak malam ini dengan baik.


Hingga membuat pria itu tidak sadar hidupnya berada di ambang kehancuran.



Desahan keras Jungkook menggema dalam ruangan diiringi tubuhnya yang mulai meringsut diatas ranjang ditemani yn yang dengan setia mengusap rambut tebal Jungkook yang basah. "Nikmati malam-malam menyenangkan ini sayangku, selagi masih bisa.. " tutur yn dalam hatinya.


Netranya terus menatap wajah tampan sang suami yang dihiasi bulir-bulir keringat. Wanita mana yang tidak akan tertarik melihat pria setampan Jungkook.


Sepasang mata rusa yang indah, hidung mancung, dan bibir yang tipis seperti laki-laki polos yang baik hati.



Sayang Jungkook seperti sebuah koin yang punya dua sisi berbeda. Kembali ingatan yn pada semua perilaku kasar Jungkook padanya.


Ucapan yang menyakitkan sering sekali terlontar dari bibir pria itu ditujukan untuk nya. Tatapan tajam yang mengintimidasi dan semua hal mengerikan yang pernah terjadi dalam dua tahun terakhir.



Yn benci Jungkook tapi ia juga tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahwa pria itu kini sudah berhasil merebut hatinya. Membuat tempatnya sendiri di relung hati yn secara paksa.



"Kenapa menatapku begitu yn? " tanya Jungkook,pria itu masih tengkurap diatas tubuh polos sang istri.


"Kau tampan. " balas yn.


Pria itu hanya melempar senyum tipis atas jawaban yn.


"Jung kalau aku mati kau akan apa? " celetuk yn membuat Jungkook mendongakkan kepalanya.



"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. " tegas Jungkook.


Dalam sekejap bibir tipis Jungkook sudah menyatu kembali dengan bibir manis yn. Begitu hangat dan sangat intens.


Ciuman yang menuntut balas,berawal dari kelembutan dan berakhir dengan lumatan.



"Jung! " ciuman itu terlepas, nafas yn hampir habis.Terlihat tatapan Jungkook yang amat dalam meski ruangan minim cahaya, yn dapat melihatnya dengan jelas. Begitu jelas hingga membuat jantungnya bekerja dua kali.


"Yn, aku mencintaimu... " ujar Jungkook kemudian menyembunyikan dirinya di ceruk leher yn.



Jungkook mengingat kembali bagaimana pertemuan awalnya dengan yn yang tanpa sengaja di sebuah kafe. Hingga salah seorang kawannya yang tak lain adalah Kim Taehyung menyarankannya agar meminang gadis yang dianggapnya polos dan lugu itu, yn.



Dari awal Jungkook tak memberikan sepercik harapan apapun pada yn dalam pernikahannya, sifat aslinya yang buruk tak pernah sekalipun ia tutupi dari yn.


Namun arah angin sudah berubah sekarang, membuat pria angkuh itu kini menjadi gila, terbang tanpa arah dalam angin cintanya pada yn.



"Yn, aku beruntung memilikimu. " bisik Jungkook. "Apa kau baru sadar? " lirih yn dari balik tubuh Jungkook. Kalimat dengan nada datar yang sangat menyakitkan untuk diterima kedua telinga Jungkook.


"Maafkan aku sudah begitu menyakitimu? " pinta Jungkook.



Yn tak bereaksi, gadis itu tetap diam dan memandang ke langit-langit kamar. Ia merasa tak lagi bisa menangani perasaannya pada Jungkook di situasi seperti ini, membuatnya menjadi begitu lemah.


 Shoot'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang