telepon

1.1K 138 6
                                    

"Oy!" Teriak seseorang dari seberang telepon.

Mark mengernyit bingung. Siapa yang menganggu tidur cantiknya ini? Dan perlu di ingat ini masih jam lima pagi. Bila orang iseng, mengapa harus ia yang di ganggu?

"Siapa sih? Ganggu tidur aja anjing." Umpat Mark.

"Ini gue, Jeno." Sahutnya.

"Sinting! Lo ngapain nelpon gua pagi buta gini?!"

Mark mengeluarkan semua sumpah serapahnya, membuat Jeno di seberang telepon terkekeh.

"Mandi sana, nanti gue jemput. Hari ini kita ngedate."

"Ini masih pagi banget, Jeno?!! Lo mau ngapain pagi-pagi buta?!" Balas Mark emosi. Seseorang di seberang sana sepertinya tidak memiliki akal.

"Gue gak mau tau, lo harus mandi, nanti jam enam gue jemput."

"Bego! Bodo amat!" Umpat Mark, lalu memencet tombol merah pada ponselnya.

Ia melempar ponselnya ke meja nakas, lalu kembali menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Bodo amat sama Jeno, pokoknya dia masih mau tidur!

Bodo amat sama Jeno, pokoknya dia masih mau tidur!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria memasuki kamar Mark. Dengan senyum miringnya ia melempar tubuhnya ke atas kasur, lalu memeluk Mark erat. Mark yang merasa terganggu mengernyit.

"Bunda, Mark masih mau tidur bentar." Gumamnya masih memeluk selimutnya.

Gumamannya membuat pria di belakangnya tersenyum, lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Mark.

"Ini gua, Jeno." Bisiknya dengan nada yang rendah.

Mark sontak berdiri, menjauh dari kasurnya. Ia menatap kasurnya dengan tatapan tajam. Sedangkan yang di tatap hanya santai menopang kepalanya dengan satu tangan.

"L-lo ngapain di sini?!"

Jeno tersenyum, "kan gue udah bilang mau jemput lo."

"Lo tau rumah gue dari mana?" Tanya Mark lagi. Matanya masih menatap Jeno tajam, dengan kedua tangan yang kini memeluk tubuhnya sendiri.

"Haechan."

"Aishh, bangsat bet si haechan." Umpat Mark.

Jeno tersenyum gemas, singa kecilnya baru saja mengumpat. Lucunya~

"Yaudah, lo buruan siap-siap, gue tunggu di luar." Pria itu bangun dari kasur, ingin menuju pintu keluar. Namun tertahan karena Mark lagi-lagi melontarkan pertanyaan.

"Tunggu! Lo kok bisa masuk kamar gua?"

Jeno membalik tubuhnya menatap Mark. Oh, Jeno baru sadar. Ternyata lelaki mungil itu menggunakan piyama satin dengan motif bayi singa. Dasar bayi!

Gay | Nomark (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang