WAR IN LIFE

War In Life - Prolog

W A R I N L I F E

××××

Di tengah hutan yang gelap, seorang gadis berusia 17 tahun terlihat lari dengan sangat kencang, seolah-olah ia ketakutan.

"TOLONG!!!" ujarnya berteriak meminta tolong.

Tidak! Gadis itu benar-benar ketakutan, dan membutuhkan sebuah pertolongan. Karena kelelahan, akhirnya gadis itu mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

Terlihat sebuah rumah tua, yang ada di tengah hutan. Tidak gelap, berarti rumah itu berpenghuni, pikirnya.

Gadis itu pun menghampiri rumah itu. "Assalamualaikum."

"Assalamualaikum." ucapnya untuk yang kedua kalinya.

"Assalamualaikum," ucapnya memberi salam, sambil mengetuk pintu.

Tiga kali sudah mengucapkan salam, tapi tetap tidak ada orang yang membuka'kan pintunya.

Apa aku masuk aja ya? Pikirnya.

Gadis itu mencoba membuka pintunya. Dan ternyata, tidak di kunci.

×××

Ada sebuah mobil yang berada dekat di rumah tua itu, dan di dalamnya ada seorang pria tua.

"Yes! Berhasil juga gua buat jebakan. Lo kira lo selamat?" ucap pria itu. Lalu, dia menelpon seseorang dan ternyata orang yang pria itu telpon adalah bos dari pria tua itu.

"Bos, aman bos. Cewek itu udah masuk," ujarnya, lalu mematikan ponselnya secara sepihak.

Lalu, pria itu pun pergi meninggalkan rumah tua itu, karena pekerjaannya telah selesai.

×××

Gadis itu masuk ke dalam rumah tua itu, di luar nampak terang, tapi di dalam sangat gelap, aneh sekali.

"Permisi, ada orang di rumah ini?" ucap gadis itu.

"Saya boleh, numpang sembunyi di sini?"

Tiba-tiba....

Seorang pria datang dan mengatakan. "Boleh, kamu juga boleh tinggal di sini, untuk selamanya."

Terkejut! Pada saat gadis itu menoleh ke sumber suara itu, dan ternyata itu adalah orang yang sedang gadis itu hindari.

"Tolong maafkan aku, aku berjanji. Tidak akan membuat kesalahan itu lagi," ucap gadis itu memohon.

"Maafin lo? Cewek murahan kayak lo ga pantes buat di maafin, lo itu pantesnya di rusak!" ucap pria itu, perlahan-lahan ia mendekati gadis yang ketakutan setengah mati itu. "Gua akan buat hidup lo hancur, dan bahkan kematian adalah jalan terbaik bagi lo!" sambungnya. Lalu, ia menarik pergelangan tangan gadis itu. Dan...

"TOLOONGGGG!!" ucap gadis itu berteriak.