Oleh: cute Nadiva
Sudah dua hari Isya tidak mau makan. Setiap Bunda siapkan makan, Isya tidak menyentuhnya. Bukan karena tidak lapar tapi Isya sedang ngambek. Karena Bunda tidak membuatkan menu kesukaan Isya. Yaitu ikan tenggiri goreng bumbu rempah.
“Tau tidak, Nak. Ikan kembung ini juga ikan laut, rasanya tidak kalah enak dengan ikan tenggiri,” bujuk Bunda.
“Nggak mau! Aku sudah pernah makan, nggak enak!” teriak Isya sambil berlari ke kamar.
Mama jadi bingung. Karena sudah dua minggu ini, di pasar tidak ada yang menjual ikan tenggiri. Bahkan ikan laut lainnya pun sedang jarang. Beruntung masih ada yang menjual ikan kembung. Jenis ikan laut yang paling mudah dijaring nelayan.
Kata penjual, ini karena cuaca sedang buruk. Di lautan badai sangat besar, sehingga jarang ada nelayan yang berani melaut.
“Pokoknya aku mau ikan tenggiri goreng kesukaanku, kalau tidak dibuatkan, ya aku nggak mau makan!” teriak Isya. Bunda nampak khawatir.
“Ya sudah, besok kan hari minggu, kita sama-sama ke pasar, ya, sayang. Siapa tahu kalau Isya yang beli, ikan tenggirinya nongol di pasar, hehehe,” goda Bunda.
...
“Maaf Nona cantik, ikan tenggiri tidak ada, nelayan tidak berhasil tangkap ikannya,” jawab salah satu pedagang ikan di pasar. Isya cemberut, karena setelah berkeliling, ternyata semua pedagang ikan tidak menjual tenggiri.
“Mmm, gimana kalau kita langsung ke pelelangan ikan, Sayang? Siapa tau ada.” Ide Bunda membuat Isya sumringah.
Pelelangan ikan letaknya dibelakang pasar. Disebuah tepian pantai. Yang menjual adalah nelayan langsung yang baru pulang melaut.
Sampai disana Isya kecewa, karena tak ada Nelayan yang menjual ikan. Para Nelayan memilih beristirahat di bale-bale bambu sambil menunggu cuaca bersahabat untuk melaut.
Rengekan Isya didengar oleh salah seorang Nelayan yang biasanya menjadi langganan Bunda.
“Bu, lagi cari ikan, ya?” sapanya ramah pada Bunda .
“Eh, Pak Oci. Iya, nih, Pak Oci, lagi cari ikan tenggiri. Kebetulan kesukaan si kecil ini,” Bunda mengelus kepala Isya.
“Oh si kecil ini suka tenggiri, ya?” Pak Oci menjawil pipi Isya.
“ Memang lagi sulit dapat ikan, Bu. Cuaca tidak menentu belakangan ini, tapi coba besok saya carikan Tenggirinya di laut ya, special buat adek kecil, semoga bisa dapat,” jawab Pak Oci dengan logat bicara orang Muna.
“Waw, beneran ya, Pak. Carikan Isya ikan tenggiri,” mata Isya berbinar.
“Iya, akan bapak usahakan,” jawab Pak Oci.
“Horeee ... jadi kita kapan ke sini lagi buat ambil ikannnya, Bun, besok, ya?” cecar Isya. Bunda tersenyum melihat keriangan Isya.
“Ya, besok siang boleh adek ke sini lagi ya,” jawab Pak Oci.
“Asyik, pokoknya harus dapat ya, Pak. HARUS!” Isya menatap Pak Oci seolah mengajaknya berjanji.
“Besok antar aku ke pasar lagi ya, Bun. Aku mau langsung jemput ikannya dari laut.” Jawab Isya bersemangat.
...
sepulang sekolah, Cuaca hujan, jalanan becek, namun tidak mengurangi semangat Isya untuk pergi ke Pasar.
“Bunda, buruan nyetirnya, ini sudah jam satu siang. Nanti Pak Oci keburu pulang.” Rajuk Isya.
“Iya, Sayang. Tenang saja.” Jawab Bunda sambil menekan tombol power tape. Terdengar murotal Quran surat-surat pendek.