SAMUDRA

992 4 0
                                    

Benua langsung tersenyum cerah saat penjaga sekolah membantu dirinya untuk menurunkan sepeda di atas pohon.

" Makasii yaa pak" Benua tersenyum manis dan terus mengucapkan kata terimakasih.

" sama nak lainkali hati-hati yaa" benua pun menganggukan kepalanya.

Akhirnya ia memarkirkan sepedanya ke tempat biasa,namun sebuah motor melaju dengan kencang dan menabrak sepeda miliknya.

" ga sengaja " ujarnya enteng membuat benua langsung menarik sepedanya dan menangis dengan kepala menuduk.

Sedangkan samudra berjalan dengan tenang tanpa mempedulikan benua yang terdiam.

" DASAR SAMUDRA SIALAN " teriaknya membuat samudra langsung terdiam dan membalikan badannya menatap benua yang menangis jangan lupakan pipinya yang memerah.

" AKU BENCI SAMA KAMU " samudra masih menatap dengan tatapan datarnya.

" oh " jawabnya samudra langsung pergi darisana tanpa memperdulikan umpatan dari benua yang seperti alunan musik merdu baginya.

" Maaf mah sepedanya rusak aku gabisa jaga dengan baik,ini semua gara gara pasifik sialan hiks hiks " benua langsung menatap sepedanya yang rusak.

Benua masuk ke dalam kelasnya dan pandangan nya langsung tertuju pada samudra yang sedang menatap nya dengan sinis, mereka memang sekelas.

Pembelajaran pertama berjalan dengan baik,namun samudra terus menjailinya karena ia terus melemparkan kertas tepat pada kepalanya,guru sudah menegurnya namun bukan samudra jika menuruti nya.

" bu sam nya " adu benua karena dirinya merasa gatal dengan tingkah samudra yang terus seperti itu sangat menjengkelkan.

" Samudra kamu bisa diam tidak kasian benua dia tidak bisa konsen "  namun samudra malah mengangkat bahunya acuh dan malah melipatkan tangannya untuk menaruh kepada pada lipataan itu,yaa dia tidur membuat guru matematika mengatur nafasnya pelan.

Jam istirahat pun berbunyi namun samudra sudah tidak ada di kelas sejak tadi dengan alasan ke kamar mandi namun tidak balik lagi.

Benua langsung menaruh tasnya di atas meja dan menaruh kepalanya di sana,dirinya sangat lapar namun uang nya tidak akan cukup untuk jajan di kantin.

" benua ke kantin yuk " ajak iqbal merupakan teman dari benua namun jika dirinya di ganggu oleh samudra temannya tidak akan membantu nya dengan alasan takut.

" Engga aku ga bawa uang " jawabnya dengan pelan

" Yaelah gua traktir deh ayoo tapiii baksonya aja kalau minumnya engga " benua menganggukan kepalanya dan  tersenyum senang,ga apa apa kalau masalah minum air keran ada.

" Ga apa beneran yaa kamu traktir aku" Iqbal pun menganggukan kepalanya dan merangkul benua,mereka berdua pun pergi ke kantin.

Pandangan benua langsung tertuju pada samudra yang menatap nya sinis,namun ia tidak memperdulikannya ia mengikuti Iqbal dari belakang.

" Nua lu carii tempat duduk baksonya biar gua pesenin" benua pun menganggukan kepalanya dan berjalan ke arah bangku kosong.

Sambil menunggu iqbal ia duduk dengan anteng namun dirinya tidak lepas dari pandangan samudra membuat dirinya tidak nyaman dengan tetapan datar itu.

" Nihhh pesenan pun datang" benua langsung tersenyum cerah membuat samudra tersenyum tipis namun tidak ada yang menyadari nya.

" Woah makasii bal " Iqbal hanya menganggukan kepalanya.

Karena gatal jika tidak mengganggu benua sehari samudra bangun dari duduknya dan menghampiri benua.

Samudra langsung menarik mangkuk bakso dan memakan bakso itu tenang tanpa memperdulikan benua yang menatap nya cengo.

SAMUDRA & BENUA [ BXB ]Where stories live. Discover now