BAB 2

4 1 0
                                    

'Hidup baru, aku akan membuat semua berjalan seperti kehendakku, toh Kakek putih itu pernah berkata bahwa semuanya bisa berubah'

-

Sudah tiga hari aku hanya menghabiskan waktuku dengan rebahan di atas ranjang kamar pribadiku ini. Semua kegiatan pun harus selalu dilaporkan secara terperinci, sangat merepotkan.

Aku tidak boleh keluar setidaknya selama 4 hari kedepan.

"Ah ... Aku jadi teringat sesuatu, Lina kemarilah!"

Seorang pelayan seumuran denganku mendekat, lalu menunduk hormat dan berkata, "Saya nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?"

Aku mengangguk, "suruh semua pelayan keluar, aku ingin istirahat"

Pelayan itu membungkuk sebentar lalu pamit dengan sopan, setelah diyakini semua pelayan telah keluar, aku beranjak dari kasur, sedikit melakukan pemanasan singkat. Tulang ku terasa remuk berdiam diri di ranjang itu!!

"Nah ... Waktunya mencari dimana buku itu berada!" Ucapku bersemangat

"Waktu itu Fira menyuruhku membawa buku tebal itu 'kan? Harusnya saat aku bangun buku itu berada di samping 'ku, tapi saat aku terbangun tiga hari lalu, tidak ada buku tebal itu di sekitarku. Ini menjadi sedikit rumit." Keluhku kesal.

Brukk

Bunyi sesuatu terpental akibat kakiku terdengar. "Awwh kakiku" aku berjalan dengan sedikit tertatih-tatih karenanya.

"Ah ... Ternyata di sini buku hitam itu bersembunyi" Aku pun memungut buku itu dari bawah kolong kasur, tadi aku tidak sengaja menendang-nendang saja, eh taunya buku itu berada di sana. Entah harus bersyukur atau mengumpat diriku ini sekarang.

Biar ku tebak, pasti buku ini akan sangat-sangat membosankan untuk dibaca, lihat saja tebalnya yang sebanding dengan satu jengkal tanganku ini.

Covernya kosong melompong, hanya warna hitam tanpa gambar ataupun tulisan. Ku buka halaman pertama buku ini, terdapat sebuah foto, seorang laki-laki dengan setelan kerajaannya dilengkapi berbagai atribut lengkap, surai hitam dan wajah yang sedikit banyaknya mirip denganku. Lebih tepatnya itu adalah ayah dari tubuh yang ku tempati saat ini

Baiklah, mari panggil tubuh ini dengan sebutan diriku saja. Toh, nama kami pun sama. Dan sekarang tubuh ini menjadi milikku seorang, kira-kira seperti itulah maksud dari Fira yang berkata bahwa kami tidak akan bertemu lagi.

Setelah foto yang ku yakini berukuran 3 × 4 itu puas ku tatap, aku beralih ke arah samping dimana terdapat penjelasan-penjelasan tentang Edward, Ayahku saat ini.

EDWARD SAFIRR

Seorang Ayah tunggal dari keluarga Safirr. Grand Duke Safirr, beliau adalah kepala keluarga dari keluarga safir, yang menempati kerajaan Shine pada masa pemerintahan kaisar Liam.

Aku membaca dengan antusias, di sana terjabar awal mula kelahiran ku, siapa ibuku, bagaimana caranya merawatku, dan bagaimana prilakunya selama ini kepadaku.

Ku balikkan halaman buku ini, kosong. Hanya beberapa halaman yang terisi, dan itu hanya tentang Ayahku saja. Hei, sebenarnya bagaimana cara kerja buku ini? Cukup sudah aku kebingungan di buatnya.

Aku menyerah setelah berpikir dan mencoba banyak cara, bahkan saat aku tuangkan tinta di atas kertas buku ini, tinta itu malah menguap dan semua kertas itu tetap bersih. Bahkan sekedar mengoyak seinci kertas pun aku tak bisa.

Sekarang aku terduduk di atas kasur. Lalu terlintas di benakku, lebih baik ku simpan saja kembali buku ini. Mungkin jika ku periksa dua atau tiga hari kedepan, akan muncul sebuah perubahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LionyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang