Sedari bel istirahat berbunyi, Gibran sudah siap di depan kelasnya untuk mengajak Zora ke kantin bersama.
Zora tentu senang, gadis itu juga sama sekali tidak mempunyai uang. Dia hanya punya uang untuk naik taxi karena memutuskan untuk meninggalkan dompet dan juga semua kartu atm yang dia punya."Mau bakso, soto, sama siomay"jawab Zora saat ditanyai ingin makan apa oleh Gibran.
"Jangan maruk lo udah dibayarin juga"ucap Fatih, dia memang memutuskan untuk bergabung dengan Gibran dan Juga Zora.
Zora mencibir dengan kesal, sedangkan Gibran hanya bisa sabar dengan kedua orang yang sedari tadi adu mulut dan diantara keduanya pun tidak ada yang ingin mengalah.
"Soto aja ya, makan yang ada nasinya"Gibran mengelus rambut Zora mencoba memberi pengertian, dan Zora pun mengangguk tanda setuju.
Semua itu lepas dari pandangan Adrian yang sedang duduk bersama dengan Randi, Yasa, dan juga pacar Yasa yaitu Kinan.
"Tumben Zora gak kesini"ucap Randi.
"Paling juga akal akalan dia doang biar kita kepo dia kan suka caper"ucap Kinan.
"Udah sih gak usah ngomongin cewek murahan kayak gitu"lanjut Kinan.
"Kayaknya lo harus ngomong itu lagi sambil ngaca"ucap Adrian.
"Maksud lo apa?!"geram Yasa.
"Gue gak suka Zora diomongin sama orang yang kelakuannya gak jauh beda sama dia"jawab Adrian.
"Adrian kamu kok ngomong gitu sih?"mata Kinan berkaca berkaca dengan suara yang pelan seakan menahan tangis.
"Gue duluan deh hidup gue udah drama males nonton drama lagi"Randi pergi dari meja itu diikuti oleh Adrian dibelakangnya.
Sebenarnya baik Adrian atau Randi tidak ada yang suka Kinan. Tapi mau bagaimana lagi jika sahabat mereka gampang terbuai dengan suara lembut serta tatapan polos milik Kinan.
Kinan melihat tajam punggung Zora.
Ini semua gara gara lo gue bakal bikin lo hancur Zora.Kinan yang merasa seperti sedang diawasi menoleh ke belakang dan melihat Kinan yang masih melihatnya.
Kinan tersenyum remeh kepadanya sedangkan Zora hanya menaikkan sebelah alisnya dan kembali menghadap depan saat Gibran datang dengan makannya."Jangan buat masalah lo baru aja minta maaf sama gue"ucap Fatih.
"Gue gak pernah buat masalah mereka aja yang terlalu ngefans sama gue makanya caper"balas Zora.
"Gue serius"
"Lo gak tau kan seberapa seriusnya gue sekarang?"gumam Zora.
"Nanti langsung kerumah?"tanya Gibran mencoba mengalihkan topik.
"Pulang ke rumah gue dulu ada yang mau gue ambil"Gibran mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aozora Miranda
De Todo"Jika diberi kesempatan saya tidak ingin melihat ke arah kalian lagi"