13

3.7K 382 16
                                    

Bryna terdiam di kamar yang bukan miliknya, menatap aneh dirinya di cermin. Apaan ini?! Memang, jika melihat pakaian ini dipakai oleh Mia itu terlihat bagus. Tapi- dipakai olehnya? Ia jijik sendiri.

"Terlalu imut.." gumamnya kesal, ia kembali duduk di ranjang dengan kasar.

Masih dengan raut wajah kesalnya, ia duduk menghadap cermin yang memantulkan dirinya dari atas hingga bawah. Hoodie hitam dengan celana Levis kulot abu, menurutnya terlalu imut. Ia biasa menggunakan kaos dan celana levis pendek.

"Bodo lah!" Ia melangkah keluar kamar dengan langkah sedikit kesal, menarik nafas dan dikeluarkan nya dengan teratur.

Matanya meneliti dinding apartemen tersebut, tak banyak foto terpajang. Namun yang ia tau, salah satu foto disana merupakan foto yang paling ia kenali. Ia tersenyum tipis, kenangan masa lalu kembali berputar sedikit demi sedikit. Kenangan indah yang tak terlupakan.

Langkah kaki nya mendekat pada dinding, menyentuh bingkai foto dengan 6 orang disana. Dingin. Ditatap wajah-wajah itu, ia rindu. Sudah lama rasanya ia belum berkunjung, apakah ia bisa?

Sebuah tepukan di bahu menyadarkannya dari lamunan kilas balik. Menoleh spontan kebelakang, dilihatnya lelaki tinggi dengan handuk yang menggantung dilehernya. Ia tak mengenalnya, namun pernah melihatnya.

"Sedang apa?" Tanyanya setelah melepaskan tangannya dari pundak yang lebih pendek. Nada datar yang terkesan acuh menyapa Indra pendengarnya.

Yang ditanya sedikit tersentak, kemudian menjawab. "Tak ada" katanya sambil menatap ke arah rambut lelaki tinggi yang basah, tetes air yang berjatuhan dari rambut hitam legam itu.

"Rambutmu basah" katanya sambil menunjuk rambut lelaki itu.

Yang diajak bicara diam, menatap yang lebih pendek dengan manik hitamnya. "Aku tau" lalu setelahnya lelaki tersebut berlalu meninggalkan si gadis dengan keterdiamannya.

"Aneh" celetuknya setelah beberapa saat terdiam.

Si gadis kembali menatap foto tadi, senyum tipis kembali terpatri di bibirnya. Lalu ia turun ke bawah, ia harus mengambil ponselnya.

Tentang lelaki tadi, apa itu kakak kembar Mia? Mereka terlihat mirip, kakak kembarnya bukan perempuan kan?

Sampai di anak tangga terakhir, harum teh Chamomile memenuhi lantai ini. Dihirupnya perlahan, matanya terpejam, udara harum memenuhi paru-parunya. Membuatnya lebih rileks.

Mata yang tadinya terpejam, kembali terbuka perlahan. Netranya bertubrukan dengan manik elang itu, lelaki dengan kaos putih dan celana training. Berjalan menghampirinya dengan dua mug keramik yang berisi teh harum favoritnya.

"Teh?" Tawaran tersebut diberikan pada gadis cantik itu.

Yang ditanya sedikit terkejut, ia bingung bersikap. Tanpa diperintahkan tangannya terangkat menerima satu mug yang sekarang berpindah pada tangannya. Kata terimakasih terucap tanpa persetujuan. Tubuhnya bergerak sendiri!!

"Sama-sama" balasnya sambil sedikit tersenyum, ia mengajak duduk si gadis yang sedari tadi berdiri tersebut.

Setelah keduanya duduk dengan nyaman di sofa, tiba-tiba rasa canggung muncul. Si gadis berdehem singkat, meletakkan mug tersebut di atas meja. Menatap lelaki teman masa kecilnya itu dengan jantung yang terus berdegup kencang, ia menarik nafas diam-diam sebelum berbicara.

"Aku akan pulang-"

"Biar ku antar!" Selanya lebih dulu, belum saja ia bangun dafi posisinya suara lembut itu memerintahkan dirinya untuk kembali duduk.

"Tak perlu, aku bisa sendiri. Aku hanya ingin meminta ponsel ku kembali" katanya sambil menatap lelaki itu.

Yang ditatap diam, lalu mengangguk pasrah. Tak mau memaksakan kehendaknya ia memilih untuk menyerahkan ponsel gadis itu. Membuka laci nakas di sebelah sofa, dan mengambil ponselnya.

"Berhati-hatilah saat pulang" katanya sambil menyerahkan ponsel itu dengan tak rela.

Gadis di depannya terkekeh mendengar kalimat itu. "Aku tau bagaimana cara menjaga diriku sendiri" katanya sambil mengambil ponsel tersebut.

💃💃💃

Note:

Haiii~

Setelah sekian lama, akhirnya punya kuota lagiTT

Chapter ini prik, Mon maap...

RIN LULUS CUY!!!!
AHAHAHA ga nyangka banget, walas nya bilang kalau nilai Rin termasuk tinggi... Alhamdulillah banget ya Allah 🤧

Kemaren abis perpisahan, cape bangettt
Rin ga pede kalau di fotoin orang, jadi Rin bagi foto pemandangannya aja🤣

Kemaren abis perpisahan, cape bangetttRin ga pede kalau di fotoin orang, jadi Rin bagi foto pemandangannya aja🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Awaited MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang